Jalan bagi Manchester United untuk bisa menempel Manchester City masih sangat terjal. Sebelum bisa melangkah lebih jauh, mereka harus bisa lebih dulu memulihkan ketajaman lini serangnya saat bertemu Crystal Palace.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SELASA — Manchester United fokus mengasah ”taring” menjelang laga kontra Crystal Palace di Stadion Selhurst Park, London, Kamis (4/3/2021) pukul 03.15 WIB. Mereka wajib memulihkan ketajaman dan kembali mencetak gol demi bisa mempertahankan peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris dan menjaga jarak ideal dengan Manchester City.
Tim ”Setan Merah” dua kali beruntun menjalani laga imbang 0-0, yaitu saat melawan Real Sociedad di ajang Liga Europa, dan Chelsea di Liga Inggris. Kini, mereka baru mengantongi 50 poin dan tertinggal 12 poin di belakang City yang semakin nyaman di puncak klasemen.
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer pun menyampaikan kabar gembira bahwa striker Edinson Cavani sudah kembali berlatih pada Selasa pagi dan berpeluang besar tampil melawan Palace. Striker asal Uruguay itu mengalami cedera dan sudah absen sejak pertengahan Februari lalu.
”Semoga tidak ada reaksi buruk (seusai Cavani berlatih sehingga tetap bisa tampil melawan Palace),” ujar Solskjaer dikutip laman Manchester Evening News.
Jika Cavani benar-benar siap, ia akan menggantikan Mason Greenwood, penyerang muda yang tampil ketika melawan Chelsea. Pengalaman Cavani sangat dibutuhkan karena Solskjaer masih belum bisa memainkan Paul Pogba yang selama ini berperan dalam membangun serangan. Pogba saat ini masih memulihkan cedera pada otot paha dan belum bisa ikut berlatih bersama tim.
Keluhan Solskjaer
Sama seperti manajer tim lainnya, Solskjaer kembali mengeluhkan padatnya jadwal kompetisi yang membuat para pemain mereka rentan mengalami cedera. Situasi seperti ini terus menambah beban tim untuk bisa tampil konsisten. ”Musim ini sangatlah aneh dan semua merasakannya. Namun, saya terkesan dengan cara para pemain mengatasi hal ini,” ujarnya.
Laga kontra Chelsea pada Minggu lalu sudah sangat menguras energi para pemain. Kini, mereka wajib tampil prima di kandang Palace. MU masih ingat betapa sulitnya mengatasi perlawanan Palace pada pertengahan September lalu. Palace pada waktu itu datang ke Stadion Old Trafford dan menang 3-1.
Akan tetapi, bagi Manajer Crystal Palace Roy Hodgson, MU justru adalah tim yang paling tangguh saat tampil di kandang lawan. ”Kami harus memastikan tetap menjalankan strategi yang dirancang, kompak, dan bertahan dengan baik,” ujar Hodgson dilansir laman Crystal Palace.
Tumpulnya lini serang MU pada dua laga terakhir juga tidak membuat Hodgson lega. Ia tetap menilai MU punya banyak pemain yang bisa mengancam gawang mereka. Selain Cavani, Hodgson tetap mewaspadai Anthony Martial dan juga Marcus Rashford. Palace sudah bersiap menerima serangan yang bertubi-tubi.
Akan tetapi, sial bagi Hodgson. Ia juga kehilangan banyak pemain karena cedera pada laga penting ini, seperti Wilfried Zaha, James McArthur, James Tomkins, Mamadou Sakho, Nathaniel Clyne, dan Tyrick Mitchell. Menurut Hodgson, Zaha sudah mulai kembali berlatih, tetapi ia masih harus menunggu lampu hijau dari tim medis.
Musim ini sangatlah aneh dan semua merasakannya. Namun, saya terkesan dengan cara para pemain mengatasi hal ini.
Melanjutkan mimpi
Pada laga lainnya di Stadion Goodison Park, Everton mengalahkan Southampton, 1-0, Selasa dini hari WIB untuk melanjutkan mimpi mereka meraih tiket ke Liga Champions Eropa musim depan. Richarlison mencetak gol tunggal tersebut pada menit ke-9 setelah mendapat umpan terobosan dari Gylfi Sigurdsson.
”Bisa finis di peringkat empat besar merupakan mimpi kami. Kami yakin akan ada pertarungan sengit untuk mendapatkan posisi tersebut. Akan tetapi, kami sudah membuktikan kalau punya kemampuan yang dibutuhkan,” kata Manajer Everton Carlo Ancelotti.
Kemenangan atas Southampton ini menjadi kemenangan kandang pertama Everton sejak 19 Desember 2020. Kini, mereka berada di peringkat ketujuh dengan 43 poin, sama dengan poin yang diraih Liverpool di peringkat keenam.
Everton pun masih menyimpan satu laga lagi sehingga masih bisa melampaui perolehan poin klub sekota tersebut, jika mampu memenangi laga melawan West Bromwich Albion, Jumat (5/3/2021) pukul 01.00 WIB.
Sebaliknya, Southampton semakin merana karena mereka hanya mampu mengumpulkan satu poin dari sembilan laga terakhirnya. ”Tim ini sudah berbeda dengan tim yang bermain pada paruh pertama musim ini karena sekarang banyak pemain yang cedera. Kini, kami berharap bisa mendapat keberuntungan,” kata Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl.
Sebelum mengalami krisis, Southampton sempat mengalahkan Liverpool, 1-0, pada awal Januari lalu. Pada pertemuan pertama melawan Everton musim ini, mereka juga menang 2-0 di kandang sendiri. Namun, saat ini, mereka terus melorot ke peringkat ke-14 dengan koleksi 30 poin. Mereka pun mendekati zona degradasi. (AFP/REUTERS)