Pro dan kontra mengisi perdebatan wacana Kobe Bryant sebagai logo baru NBA. Faktor emosional mendorong wacana ini. Namun, wacana dihadang oleh realitas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
Debat kusir kembali mewarnai NBA dalam beberapa hari terakhir. Perdebatan tanpa akhir ini disulut oleh bintang Brooklyn Nets, Kyrie Irving, yang menghidupkan wacana setahun lalu. Dia ingin logo NBA yang sudah bertahan lebih dari 50 tahun digantikan dengan siluet mendiang Kobe Bryant.
Bagi Irving, Bryant tidak hanya hidup dalam pikirannya sebagai seorang mentor. Sang legenda juga telah dijadikan inspirasi banyak pemain NBA dengan semangat dan kecintaan terhadap permainan. Dia berharap standar tinggi yang diberikan legenda berjuluk ”Mamba Hitam” itu bisa terus hidup pada masa mendatang.
”Kobe Bryant. (Menjadi) logo? Iya. Itu perlu terjadi. Saya tidak perlu apa yang orang lain katakan. Saya sangat menghormati apa yang telah diberikannya. Dia adalah standar bagi generasi kami. Standar itu harus terus berlanjut ke generasi berikutnya,” kata Irving setelah laga melawan Orlando Magic, Jumat lalu.
Irving merupakan salah satu dari sekian banyak yang menilai logo NBA perlu diubah. Logo dengan siluet legenda NBA era 60-an, Jerry West, disebut tidak merepresentasikan kondisi saat ini. Sebab, West adalah pria kulit putih, sedangkan komunitas NBA diisi dengan mayoritas pria kulit hitam.
Karena itu, perlu ada sosok baru yang bisa merepresentasikan liga ini. Sosok Bryant dianggap paling tepat karena merupakan mantan pemain kulit hitam yang mengabdi selama 20 tahun dengan berbagai prestasi pribadi dan tim.
Pengaruh itu begitu jelas terlihat ketika Bryant meninggal akibat kecelakaan helikopter tahun lalu. Seluruh dunia menangisi kehilangannya. ”Saya pikir dia (Bryant) dan keluarga pantas mendapatkannya. Kami juga pantas mendapatkan itu, sosok hebat dalam karakter Mamba. Semua yang masuk ke liga harus tahu, dia adalah contoh yang telah ditetapkan sebagai standar,” pungkas Irving.
Guard Nets ini menghidupkan lagi wacana setahun lalu. Ketika itu, setelah Bryant meninggal, seorang fans NBA asal Vancouver, Nikyar Moghtader, membuat petisi di Change.org yang ditandatangani 3,2 juta akun. Moghtader berharap Bryant dijadikan logo NBA agar bisa dikenang selamanya.
Wacana ini berembus kencang lagi sekarang karena NBA sama sekali tidak merespons permintaan tersebut. Selain Irving, istri Bryant, Vanessa juga terus mendorong hal tersebut untuk diwujudkan.
Kepantasan Jordan
Namun, wacana juga menghadirkan kontra dari banyak pihak. Banyak yang menilai Bryant bukan sosok paling tepat sebagai wajah NBA. Dia tidak lebih pantas dibandingkan legenda hidup yang dijuluki sebagai pebasket terhebat sepanjang masa, Michael Jordan.
”Saya setuju logo NBA perlu diganti. Tetapi itu seharusnya diganti dengan sosok GOAT (greates of all time), satu-satunya, Michael Jordan. Menyadari segala yang telah dibuat Jordan kepada liga, tidak satu pun bisa menandinginya. Saya selalu mengatakan Jordan harus jadi logo selama beberapa tahun terakhir,” kata pengamat NBA, Stephen A Smith, dalam acara First Take.
Legenda Chicago Bulls ini dianggap sebagai pemain paling berjasa menjadikan NBA merek global. Pada masa 90-an, Jordan menaikkan kelas liga dari tontonan Amerika Serikat hingga menjadi hiburan dunia. Masa-masa keemasan NBA itu bahkan tidak pernah dirasakan lagi sejak Jordan pensiun.
”Penghargaan terhebat seharusnya untuk pemain terhebat. Kami cinta Kobe, kami merindukannya, dia adalah salah satu yang terhebat. Tidak perlu diragukan. Tetapi Kobe pun ada karena dia mengidolakan dan ingin menjadi seorang Jordan. NBA tidak akan jadi merek global seperti hari ini jika tidak ada Jordan,” tambah Smith.
Di sisi lain, Bryant juga bukan sosok sempurna. Banyak yang menilai kasus dugaan pelecehan seksual, pada 2003, akan menghilangkan kesempatan legenda Los Angeles Lakers untuk jadi ikon dan logo NBA selamanya. Meski Bryant dan korban berdamai di pengadilan, namanya sudah tercemar akibat tuduhan tersebut.
Jalan rumit
Walaupun dikehendaki banyak orang, pergantian logo NBA bukanlah jalan mudah. Itulah sebabnya logo liga terbaik di muka bumi ini tidak pernah diganti sejak 1969. Padahal, dalam era 1950-1969, liga tercatat tiga kali mengganti logonya.
NBA tidak pernah menginginkan figur seseorang mantan pemain dijadikan logo, tidak seperti harapan pemain atau pengamat. Faktanya, mereka sampai saat ini belum pernah mengonfirmasi bahwa sosok dalam siluet logo NBA merupakan West, mantan pebasket yang berada dalam daftar Hall of Fame.
Rahasia umum, West sebagai inspirasi logo, disebarkan oleh pembuatnya, Alan Siegel. Dia mengaku terinspirasi gerakan dribel West ketika menggambar logo tersebut. Sebaliknya, komisioner NBA saat itu, David Stern, tidak pernah mau mengklaim hal tersebut.
Salah satu alasannya, NBA tidak menginginkan munculnya perdebatan kelayakan pemain yang menjadi inspirasi logo tersebut. Jika itu terjadi, akan banyak perdebatan yang sangat bias. Bukan tidak mungkin, liga juga dituntut mengganti logo setiap kali ada pemain baru yang lebih pantas.
Apalagi, NBA terbentuk dari banyak bintang dalam beberapa era berbeda. Mereka punya kelebihan masing-masing, mulai dari era dominasi Bill Russell, Kareem Abdul-Jabbar, Lary Bird, Magic Johnson, Jordan, Bryant, dan sekarang LeBron James. Semua memiliki nilai tambah untuk dijadikan ikon NBA. Di sisi lain, mereka semua juga punya kelemahan yang jadi alasan ketidakpantasan masing-masing.
Tidak hanya NBA yang menanggung beban, tetapi juga pemain. Karena alasan itu pula, West dalam sebuah wawancara, berharap tidak pernah dijadikan logo NBA. ”Saya berharap tidak pernah terungkap bahwa yang ada di logo itu adalah saya. Jika mereka mau mengganti, saya berharap mereka segera melakukannya,” jelasnya dalam acara The Jump.
Doc Rivers, pelatih veteran NBA asal klub Philadelphia 76ers, menilai, belum saatnya logo liga diubah. Sebagai sebuah merek mendunia, tidak ada yang salah dengan logo tersebut. Gambar siluet West telah merepresentasikan NBA dengan sangat baik.
”Anda biasanya mengubah sesuatu karena alasan sejarah atau ada hal yang tidak sesuai. Jerry adalah sosok yang pantas dan saya tidak masalah dengan itu. Maksud daya, apa yang akan kita lakukan ke depan. Mengganti logo setiap 10 tahun atau 20 tahun sekali?” tutur Rivers.
Bryant, sebagai salah satu legenda NBA, lebih dari pantas untuk dijadikan logo. Tidak ada yang melampaui kecintaan dan komitmen seorang ”Mamba Hitam” terhadap permainan.
Namun, yang menjadi pertanyaan, seberapa penting mengubah logo saat ini? Mengganti logo dengan inspirasi dari satu figur, sama saja membuka perdebatan yang tidak akan ada ujungnya, seperti debat kusir pebasket terbaik sepanjang masa. Sebab, Abdul-Jabbar, Jordan, dan James punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk Bryant. (AP)