Paceklik kompetisi bola voli di Indonesia berlanjut seiring belum ada kepastiannya jadwal penyelenggaraan Proliga 2021 dan Livoli 2021. Situasi ini membuat pembinaan dan penghasilan atlet maupun pelatih terganggu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah Proliga 2020 dihentikan pada 18 Maret dan Livoli 2020 tidak digelar karena pandemi Covid-19, paceklik kompetisi bola voli di Indonesia akan berlanjut seiring belum ada kepastiannya jadwal penyelenggaraan Proliga dan Livoli 2021. Situasi ini membuat pembinaan terganggu dan sumber penghasilan atlet maupun pelatih tidak ada.
Pelatih tim putri Bandung Bank BJB Pakuan pada Proliga 2020 dan calon pelatih tim putri Jakarta BNI 46 di Proliga 2021 Risco Herlambang dihubungi dari Jakarta, Minggu (28/2/2021), mengatakan, ketiadaan kompetisi setahun terakhir ini punya dampak negatif untuk pembinaan. Atlet mengalami kejenuhan karena hanya berlatih tanpa ada kepastian kapan kompetisi berlanjut.
”Sekarang, saya memegang tim putri Jawa Barat untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua yang mayoritas pemain Proliga. Wilda Nurfadilah (kapten tim putri Jawa Barat) dan kawan-kawannya hampir setiap latihan bertanya, ’Om, kapan kompetisi jalan lagi’. Selain jenuh berlatih, Proliga sangat penting untuk sumber penghasilan atlet dan pelatih,” ujarnya.
Untuk mengatasi jenuh, Risco mencoba mengkreasikan latihan. Seminggu sekali, dia mengajak atlet-atletnya bersepeda berkeliling sekitar Bandung. Selain untuk menjaga kebugaran, bersepeda bisa memberikan suasana baru saat memutari jalanan. Dalam waktu dekat, mereka berencana untuk berkemah bersama.
”Kalau di tingkat provinsi atau klub, pembinaan masih berjalan. Masalahnya, atlet jenuh hanya berlatih dan belum jelas kapan bisa bertanding lagi. Maka itu, saya coba mengkreasikan latihan agar mereka tetap semangat berlatih,” katanya.
Pelatih tim putri Jakarta Pertamina Energi Oktavian menuturkan, mereka memahami bahwa Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) masih berhati-hati untuk menggelar kompetisi karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Baik atlet maupun pelatih tidak bisa berbuat banyak karena ini menyangkut keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Selain jenuh berlatih, Proliga sangat penting untuk sumber penghasilan atlet dan pelatih.
Akan tetapi, PBVSI perlu pula mengambil langkah lebih berani untuk memulai kembali kompetisi. Kalau kompetisi nasional lebih lama vakum, akan semakin merugikan tim nasional saat bertanding di kejuaraan internasional. Apalagi sejumlah negara Asia, seperti Thailand, Korea Selatan, dan Jepang, sudah bisa menjalankan kompetisi dengan menerapkan protokol kesehatan ketat
”Kalau terlalu lama tidak ikut kompetisi, atlet bisa kehilangan suasana kejuaraan dan kurang maksimal sewaktu ikut kejuaraan internasional, seperti Kejuaraan Asia 2021 dan SEA Games 2021 yang kemungkinan tetap berjalan sesuai jadwal. Timnas kita akan tertinggal dari negara pesaing yang sudah memulai lagi kompetisi di negaranya,” tuturnya.
Pemain timnas Indonesia yang sekarang memperkuat tim Divisi 1 Liga Voli Jepang Nagano Tridents, Rivan Nurmulki, menyampaikan, sejauh ini, kompetisi di Jepang sudah bisa berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan.
”Saya tidak bisa komentar mengenai Proliga. Tetapi, yang saya tahu negara-negara lain (termasuk Jepang) sudah berjalan kompetisinya dengan menerapkan protokol Covid-19,” ujar Rivan.
Pembinaan nasional aman
Kendati Proliga dan Livoli masih vakum, anggota Bidang Pembinaan Prestasi PBVSI Loudry Maspaitella mengutarakan, latihan atau pembinaan atlet level nasional relatif lebih aman. Selain masih rutin berlatih di klub, atlet elite akan segera dipanggil masuk pemusatan latihan nasional mulai Mei untuk persiapan Kejuaraan Asia Putra 2021 di Chiba dan Funabashi, Jepang pada 12-19 September, serta Kejuaraan Asia Putri 2021 di Jiangmen, China sekitar Juli/Agustus.
Pelatnas itu akan dilanjutkan untuk persiapan SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, pada 21 November-2 Desember. Sebagian atlet nasional dan atlet daerah juga mengikuti pemusatan latihan daerah untuk persiapan PON Papua pada 2-13 Oktober.
”Untuk pembinaan atlet level nasional atau provinsi, saya rasa tidak terlalu terganggu. Mereka tetap berlatih dan dalam waktu dekat akan mengikuti ajang besar. Tinggal atlet-atlet muda yang keberlanjutan latihannya perlu dipastikan oleh daerah,” terang Loudry.
Dalam Rapat Kerja Nasional PBVSI 2021 yang berlangsung secara daring, Sabtu (27/2/2021), Ketua Umum PBVSI Imam Sujarwo mengatakan, jadwal Proliga tahun ini masih bersifat tentatif. Pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi pandemi di Indonesia.
”Jika memungkinkan, Proliga 2021 akan dilaksanakan antara Juli atau Agustus. Kita berharap pandemi sudah jauh berkurang agar Proliga dan kegiatan lain bisa berjalan lagi,” ujarnya.
Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PBVSI Hanny S Surkatty mengungkapkan, selain menunggu situasi pandemi, jadwal Proliga 2021 belum bisa diputuskan karena belum ada kepastian sponsor. Jika tidak mendapatkan sponsor hingga April, kemungkinan besar Proliga 2021 ditiadakan dan akan fokus melaksanakan Proliga 2022 mulai Januari 2022.
Di samping menunggu sponsor, PBVSI coba pula menawarkan Proliga ke daerah untuk menjadi panitia atau tuan rumah. ”Jika ada daerah yang bersedia menjadi tuan rumah dan membiayai penuh Proliga, Livoli, atau Kejuaraan Nasional, maka kita berikan kesempatan kepada mereka,” kata Hanny, yang menerangkan jadwal Livoli dan Kejurnas Antar Klub pun masih tentatif. Adapun Kejurnas Antar Klub U-17 dipastikan berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 24-28 November.