Peta persaingan MotoGP sesungguhnya akan terkuak begitu Marc Marquez kembali balapan dan tampil dalam performa terbaiknya. Marquez akan menjadi indikator paling sahih karena dia pebalap terbaik dalam sewindu terakhir.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MUNDERFING, SENIN – Marc Marquez yang absen balapan sejak seri kedua MotoGP 2020 akan kembali balapan pada musim 2021, meskipun belum dipastikan pada seri ke berapa. Tanpa Marquez musim lalu, persaingan juara menjadi sangat terbuka dengan adanya sembilan pebalap memenangi seri balapan. Juara musim lalu, Joan Mir, juga hanya sekali memenangi balapan tanpa pernah meraih posisi start terdepan. Fenomena itu belum pernah terjadi selama Marquez menjalani debut di MotoGP pada 2013 hingga 2019.
Dalam tujuh musim itu, Marquez hanya sekali gagal juara pada 2015, saat pebalap Yamaha Jorge Lorenzo meraih gelar ketiganya. Saat Marquez tidak juara itu, dia lima kali memenangi balapan, dan empat kali finis di posisi kedua. Adapun Lorenzo menjadi juara dengan tujuh kemenangan, tiga kali finis kedua, dan dua kali finis ketiga.
Terlepas dari jumlah balapan yang berbeda, 18 seri pada 2015 dan 14 seri pada 2020, persaingan juara selalu menunjukan level tertinggi dengan podium pertama sebagai penentu. Pebalap yang hanya sekali, dua kali, memenangi balapan tidak akan menjadi juara dunia. Fakta paling ekstrem adalah musim 2019, saat Marquez menang 12 kali dan enam kali finis kedua dari 19 balapan.
Namun, pakem itu berubah total pada 2020, konsistensi pebalap meredup hingga ada sembilan pebalap yang bisa finis terdepan. Pebalap Suzuki Ecstar, Mir juara dengan sekali kemenangan, dan masing-masing tiga kali finis kedua dan ketiga.
Hasil balapan musim 2020 itu memang tidak mengurangi kesahihan gelar juara Mir. Dia layak menjadi juara dunia MotoGP karena paling konsisten dan mampu memaksimalkan potensi motor GSX-RR. Namun, dari sisi persaingan, ada sekeping fakta yang perlu dikonfirmasi dengan kehadiran Marquez di lintasan balap semusim penuh pada kondisi prima. Pertanyaan itu akan segera terjawab saat pebalap Repsol Honda itu kembali ke lintasan balap musim ini.
Para pebalap dan tim-tim mereka pun menantikan kembalinya Marquez untuk mengonfirmasi peta persaingan saat ini. Musim lalu, Honda tanpa Marquez menjadi selevel dengan Aprilia, tanpa satu pun kemenengan. Yamaha memimpin dengan tujuh kemenangan, KTM tiga kali finis terdepan, Ducati dan Suzuki masing-masing dua kali di podium tertinggi.
Direktur Motorsport KTM Pit Beirer pun menilai, kehadiran Marquez di lintasan balap akan mengonfirmasi peta persaingan sesungguhnya. Itulah mengapa dia beerharap Marquez bisa segera pulih dari cedera humerus kanan dan balapan dalam performa terbaiknya.
“Hal yang sangat menyedihkan dari olahraga ini, yaitu Marc cedera begitu parah. Hingga kecelakaan dia di Jerez, dia adalah pebalap terbaik di MotoGP selama bertahun-tahun. Jika kita semua senang dengan kesuksesan 2020, beberapa di antaranya hanya mungkin terjadi karena tidak ada Marc. Sembilan pemenang tahun lalu juga berkaitan dengan itu. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik bagi semua orang yang terlibat untuk melihat di mana posisi kami begitu Marquez kembali,” ujar Beirer dikutip SpeedWeek, Senin (1/3/2021).
Kapan Marquez kembali balapan belum bisa dipastikan, namun musim ini diyakini dia akan berada di garis start. Marquez sudah memastikan dirinya tidak akan mengikuti tes pramusim di Losail, Qatar, 6-7 Maret dan 10-12 Maret. Dia kini berharap bisa tampil pada seri pertama di Losail pada 26-28 Maret.
“Tentu saat ini saya tidak memiliki ide, tetapi saya berusaha tetap optimistis dan berusaha merancang target berikutnya. Dan target berikutnya adalah berusaha di tes Qatar, tetapi saya tidak akan berada di tes Qatar. Dalam pekan itu saya akan menjalani pemeriksaan dokter, dan kemudian target saya berikutnya adalah berada di balapan Qatar. Kita akan lihat apakah itu memungkinkan. Jika itu tidak mungkin, kami akan berusaha di seri kedua di Qatar, dan jika itu tidak memungkinkan, kami akan berusaha ada di Portimao,” ujar Marquez saat peluncuran tim Repsol Honda 2021, 22 Februari.
“Tetapi yang paling penting adalah pemeriksaan dokter (menunjukan) penyambungan tulang berlangsung bagus, maka kami akan melanjutkan proses pemulihan, dan tentu itu membutuhkan waktu. Saya sudah berlatih, tetapi tidak secara agresif. Jika penyambungan tulang oke, saya akan terus bekerja dengan cara yang bagus untuk memulihkan seluruh otot dan berusaha dalam kondisi bagus untuk mengendarai motor. Ketika saya merasa kondisi otot dan fisik saya pada kondisi tepat—bukan 100 persen, karena itu akan membutuhkan waktu lama—tetapi dalam cara dan kondisi tepat untuk mengendarai motor MotoGP, saya akan melakukan itu,” tegas Marquez.
MotoGP memerlukan Marquez di lintasan balap, karena dialah titik acuan bagi performa pebalap lain. Dia mampu membawa persaingan ke level tertinggi yang sebelumnya sulit dibayangkan. Kemampuan dia memaksimalkan potensi motor di sirkuit yang berbeda juga brilian, dan jarang pebalap yang mampu melakukan itu.
“Saya pikir sebagian besar dari kami dalam kejuaraan akan senang melihat dia kembali di lintasan dalam waktu dekat. Bukan karena kami benar-benar ingin bersaing dengan dia, tetapi karena orang ini merupakan bagian dari barisan pebalap,” ujar Beirer.
“Hari itu akan tiba. Marc akan hadir kembali dan kemudian kita akan mengetahui seperti apa keseimbangan kekuatan telah berkembang. Sudah pasti itu tidak akan mudah bagi dia. Setelah berbulan-bulan (tidak balapan) dan tiga kali operasi, dia akan berjuang keras untuk kembali ke levelnya semula. Saya penasaran melihat akan seberapa kompetitif Marc,” tegas Beirer.
Kehadiran Marc juga akan menjadi ujian penting bagi KTM yang mengembangkan RC16 sejak debut pada 2017. Tim pabrikan asal Austria itu musim lalu meraih delapan podium, dan tiga kemenangan. KTM akan mengandalkan Brad Binder dan Miguel Oliverira pada musim 2021. Binder merupakan peraih kemenangan pertama KTM di MotoGP dengan finis terdepan di Brno, Ceko, sedangkan Oliveira meraih dua kemenangan berikutnya bersama tim satelit KTM Tech3. Musim ini, target mereka adalah melampui pencapaian 2020 dan mengusik persaingan papan atas.
“Ketika Marc masih bugar, para pebalap lain semuanya menuju garis start dan berpikir tentang siapa yang akan finis kedua hari itu. Ketika Marc tidak ada, tiba-tiba ada para pesaing baru untuk kemenangan. Banyak pebalap tahu bahwa mereka kini bisa menang. Sebagai hasilnya, mereka meraih peningkatan performa 10 persen. Sekarang lawan-lawan Marc perlu membuktikan bahwa mereka akan menunjukan kepercayaan diri yang baru itu ketika dia kembali di garis start. Kemudian di akan menjalani pertarungan hebat lagi. Mari berharap itu akan segera terjadi,” pungkas Beirer.