Juventus kian tertinggal dalam perburuan "scudetto". Peluang untuk menjadi juara liga semakin tipis, sebab Juve belum bisa menemukan solusi terbaik untuk mengatasi badai cedera yang menimpa pemain utama.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
VERONA, MINGGU - Juventus semakin menjauh dari ambisi untuk meraih 10 ”scudetto” beruntun. Bermain imbang 1-1 dengan Hellas Verona di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Verona, Minggu (28/2/2021) dini hari WIB, membuat ”Si Nyonya Besar” semakin tertinggal dari duo Milan yang memimpin perburuan trofi Liga Italia.
Sejak menguasai kembali Liga Italia pada musim 2011-2012, Juventus tidak pernah tertinggal lebih dari enam poin dari tim pemuncak klasemen. Bahkan, ketika meraih ”scudetto” dalam sembilan musim beruntun, Juve selalu mendominasi liga dan meninggalkan para pesaing ketika memasuki bulan Maret.
Kenyataan itu berbanding terbalik musim ini. Setelah hanya meraih satu poin pada pekan ke-24, Juve akan berselisih 10 poin dari Inter Milan, yang menduduki peringkat pertama, jka anak asuhan Antonio Conte ini menumbangkan Genoa pada laga di Stadion San Siro, Minggu (28/2) pukul 21.00 WIB. ”Nyonya Besar” memang masih memiliki satu laga tunda lawan Napoli. Juve bisa menjaga perolehan tujuh poin jika memenangi laga ini.
Selain mengejar Inter, Juve juga masih perlu bersaing dengan Milan yang menduduki peringkat kedua. Juve juga terus dibayangi oleh AS Roma, Atalanta, dan Lazio yang memburu posisi empat besar.
”Sejak awal musim, kami menyadari selalu bermain setiap tiga hari, sehingga para pemain sangat berpotensi kehilangan fokus. Yang terpenting seluruh pemain telah memberikan segalanya, kemudian kami akan lihat sejauh mana kami bisa berada di papan klasemen,” ujar Pelatih Juventus Andrea Pirlo kepada Sky Sport Italia.
Andrea Ramazzotti, jurnalis Corriere dello Sport, menganggap Pirlo belum mampu mengatasi masalah yang dihadapi Juve memasuki paruh kedua musim. Selain cedera yang menerpa pemain utama, Pirlo juga tidak memiliki opsi beragam untuk meningkatkan kualitas permainan ”Nyonya Besar” yang bisa berada selevel dengan Cristiano Ronaldo.
Dalam tiga laga terakhir di Liga Italia, Juve hanya mampu mencetak empat gol, tiga antaranya diciptakan Ronaldo. Dalam tiga laga terakhir itu, Juve tumbang dari Napoli, unggul atas Crotone, dan imbang dengan Verona.
”Cristiano (Ronaldo) selalu menampilkan level permainan sebagai seorang juara. Tetapi, pemain Juve lainnya gagal memberikan dukungan yang dibutuhkan olehnya, terutama terlihat dalam permasalahan di lini tengah,” tulis Ramazzotti dalam Corriere dello Sport edisi Minggu.
Meski begitu, skuad Juve enggan mengangkat bendera putih dalam perburuan ”scudetto”. Menurut penyerang sayap Federico Chiesa, peluang untuk memuncaki klasemen belum padam. Syaratnya, Juve harus mampu tampil maksimal di sisa 15 laga musim ini. ”Kami tidak perlu mencari alasan dengan kehilangan tiga poin dari markas Verona. Sekarang kami harus fokus pada laga hari Selasa (lawan Spezia) karena kami masih percaya bisa bersaing untuk ‘scudetto’,” ujar Chiesa.
Dalam laga di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Juve sempat unggul lebih dulu di menit ke-49 lewat sepakan Ronaldo. Gol itu tercipta lewat assist Chiesa. Gelandang serang Verona, Antonin Barak, menyamakan kedudukan lewat sundulan ketika waktu normal tersisa 13 menit.
Strategi alternatif
Sebagai sosok baru di dunia kepelatihan, Pirlo menemui aral besar ketika memulai karier melatih Juve di musim ini, karena harus menyiapkan tim tanpa adanya masa pramusim. Hal itu diperparah dengan kehilangan sejumlah pemain utama di akhir Februari ini.
Di laga kontra Verona, Pirlo kehilangan Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Danilo di lini belakang. Kemudian gelandang Arthur Melo, penyerang Paulo Dybala, dan Alvaro Morata menambah daftar panjang pemain Juve yang absen, dan menyulitkan Pirlo meracik strategi favoritnya.
Dengan pemain yang tersedia, Pirlo memaksakan Alex Sandro untuk bermain sebagai bek tengah dalam skema 3-4-2-1 untuk menemani Matthijs De Ligt dan Merih Demiral. Untuk pemain depan, Pirlo menempatkan Ronaldo sebagai penyerang tengah yang ditopang oleh Dejan Kulusevski dan Aaron Ramsey, yang ternyata masih perlu menyesuaikan diri untuk bermain sebagai pemain depan.
“Kami berada di situasi darurat. Saya kehilangan banyak pemain utama, sehingga terpaksa menempatkan pemain di posisi baru, seperti Alex Sandro sebagai bek tengah,” ucap Pirlo.
Dengan segala keterbatasan itu, Pirlo memanggil sembilan pemain dari tim Juve U-23 untuk melengkapi skuad yang dibawa ke Verona. Di daftar pemain yang menghuni bangku cadangan Juve, praktis hanya Gianluigi Buffon dan Weston McKennie yang telah terbiasa dimainkan secara rutin di musim ini.
Sementara itu, Pelatih Verona Ivan Juric kecewa dengan kegagalan anak asuhannya mencuri poin penuh dari Juve. Menurut dia, Verona bermain lebih dominan dibandingkan sang juara bertahan, tetapi sejumlah kesalahan dilakukan sehingga melenyapkan peluang untuk meraih kemenangan.
“Saya menyesal, sejujurnya, karena kami seharusnya bisa mendapatkan hasil lebih baik,” kata Juric seperti dilansir DAZN. (AFP)