Dimulainya kembali kejuaraan bola voli nasional di Tanah Air sangat tergantung pada perkembangan pandemi Covid-19. PP PBVSI menargetkan ajang bola voli bisa kembali bergulir mulai Juni 2021.
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Situasi pandemi Covid-19 yang belum pulih membuat Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia baru menggelar kegiatan pada Juni 2021. Hal itu pun dengan catatan, pandemi Covid-19 telah dapat dikendalikan dan kegiatan olahraga telah dapat berlangsung dengan aman.
Hal itu menjadi keputusan Rapat Kerja Nasional PP PBVSI yang dipimpin Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo secara daring dari Jakarta, Sabtu (27/2/2021). Rakernas PBVSI diikuti 32 dari 34 PEngurus Provonsi PBVSI. Dua pengprov absen, yakni Maluku dan Maluku Utara, karena masa kerja kepengurusan telah berakhir dan pengurus baru belum terpilih.
Usai Rakernas, Imam Sudjarwo mengatakan, dua kejuaraan pada Juni 2021 akan mengawali bergulirnya kembali kompetisi bola voli nasional setelah satu tahun vakum, yakni Kejuaraan Nasional Bola Voli Indoor Yunior dan Kejurnas Bola Voli Pantai Yunior.
Setelah itu, jadwal kompetisi cukup padat, termasuk empat seri Sirkuit Bola Voli Pantai di empat kota (Juli-Desember), Uji Coba Kejuaraan Bola Voli PON 2020 di Jayapura (13-20 Juli), Kejurnas Antar Klub Indoor dan Bola Voli Pantai kategori U-17, hingga Livoli Divisi 1 dan Divisi Utama. Tahun ini juga akan berlangsung PON di Jayapura.
Adapun ajang internasional yang akan diikuti atau diselenggarakan Indonesia tahun ini antara lain Kejuaraan Kontinental Bola Voli Pantai sekaligus kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 pada Mei dan Juni, tiga seri AVC Beach Tour di Jakarta, Tanjung Pandan , dan Labuan Bajo, SEA Games 2021 di Vietnam, dan Kejuaraan Bola Voli Indoor Asia putri di China dan putra di Jepang.
Imam mengungkapkan, PBVSI optimistis kejuaraan bola voli bisa kembali bergulir karena program vaksinasi Covid-19 mulai dijalankan. Dalam beberapa bulan ke depan, semakin banyak orang yang menerima vaksin sehingga diharapkan pandemi Covid-19 semakin bisa dikendalikan.
Namun, PBVSSI menetapkan indikator untuk memastikan kejuaraan bola voli bisa diselenggarakan dengan aman. Yang terutama adalah memastikan para atlet telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebelum berlaga.
“Vaksinasi atlet nasional telah dimulai kemarin (26 Februari 2021), dan atlet bola voli pantai yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 sudah diikutkan. Pelatnas bola voli indoor untuk Kejuaraan Asia akan dimulai setelah Lebaran, dan kami harapkan sebelum masuk pelatnas di Sentul para atlet dan offisial tim juga sudah divaksin,” ujar Imam.
Untuk turnamen internasional yang akan diikuti, harus ada kepastian dari negara tuan rumah bahwa kejuaraan tersebut akan berlangsung dengan aman, seperti misalnya Vietnam yang telah memastikan waktu penyelenggaraan SEA Games 2021.
Adapun untuk turnamen di dalam negeri, panitia harus mengantungi izin dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Gugus Tugas Covid-19 untuk menggelar ajang olahraga di masa pademi. Para pemain wajib telah divaksin, atau minimal menjalani tes Covid-19, serta turnamen berlangsung tanpa disaksikan penonton.
Proliga
Terkait penyelenggaraan Proliga, Imam mengatakan penyelenggaraan kejuaraan bola voli semiprofesional yang diikuti pemain asing dan mengundang minta penggemar bola voli ini masih tentatif.
PBVSI akan melihat kondisi tiga bulan sebelum penyelenggaraan, untuk memberi kesempatan kepada klub mempersiapkan diri, sebelum memastikan penyelenggaraan kejuaraan. “Jika pada tiga bulan ini, Maret hingga Mei, situasi pandemi sudah membaik, makan ada peluang Proliga bisa diselenggarakan mulai Juli atau Agustus,” ujarnya.
Proliga yang selalu digelar tanpa terputus sejak 2002, tahun lalu terhenti setelah Covid-19 mulai merebak di Indonesia. Setelah menyelesaikan dua putaran yang masing-masing terbagi dalam tiga seri, Proliga dihentikan tanpa menyelesaikan dua putaran babak empat besar dan grand final.
Direktur Proliga Hanny Surkatty mengatakan, aturan protokol kesehatan yang membuat laga berjalan tanpa disaksikan penonton membawa kesulitan lain bagi Proliga. Selama ini, pemasukan dari tiket penonton menyumbang sekitar 30-35 persen untuk penyelenggaraan kejuaraan.
“Untuk penyelenggaraan Proliga, selain situasi pandemi, ada kondisi tambahan yaitu soal sponsor. Tanpa pemasukan dari tiket penonton, pembiayaan Proliga akan berkurang 30-35 persen. Oleh karena itu, jika sampai April sponsor belum bisa mencukupi ketentuan yang ditetapkan, maka Proliga belum akan diselenggarakan,” ujar Hanny, yang juga Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI.