The Citizens" dan West Ham Menjaga Dahaga Kemenangan
Manchester City dan West Ham, dua tim yang paling rakus meraup poin tahun ini, akan saling pukul pada lanjutan Liga Inggris, Sabtu malam. Kedua tim terbaik sepanjang 2021 itu enggan melepaskan satu pun poin berharga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MANCHESTER, JUMAT - Pertemuan Manchester City dan West Ham United di Stadion Etihad, Sabtu (27/2/2021) pukul 19.30 WIB, akan menjadi legitimasi tim terbaik di Inggris pada tahun ini. Sejak berganti tahun, City dan West Ham United menjadi tim pendulang poin terbanyak di Liga Inggris.
Selama 2021, City menyapu bersih seluruh dari 11 laga di liga itu dengan kemenangan. Alhasil, tim berjuluk ”The Citizens” itu meraup 33 poin yang setara koleksi poin tim peringkat ke-12, Wolverhampton Wanderers, sepanjang musim ini.
Performa gemilang City itu diperkaya lewat capaian 19 kemenangan beruntun di berbagai ajang sejak 19 Desember 2020 lalu. Meskipun demikian, Manajer City Pep Guardiola mewanti-wanti tim asuhannya untuk tidak terlena dengan capaian mengagumkan itu.
Guardiola menegaskan, timnya tidak akan menganggap remeh West Ham. Mereka mulai mengalihkan fokus ke laga tersebut, seusai memenangi laga versus Borussia Moenchengladbach pada babak 16 besar Liga Champions Eropa, Kamis lalu.
”Kami sudah melupakan apa yang terjadi di Liga Champions. Fokus utama kami menjalani laga demi laga dengan penampilan maksimal, termasuk saat menghadapi West Ham,” ucap Guardiola, Jumat (26/2/2021).
Seandainya saja Liga Inggris musim 2020-2021 memiliki peringkat khusus capaian poin sepanjang 2021, West Ham akan berada tepat di bawah City. Sepanjang tahun ini, West Ham mengemas 22 poin dari 9 laga.
Berkat capaian itu, ”Si Palu” merangsek ke peringkat empat besar. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Leicester City dan Manchester United yang masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat.
Prestasi West Ham itu sangat istimewa mengingat mereka sempat berjuang keras dari ancaman degradasi, musim lalu. Saat itu, mereka finis ke-16.
Sangat bodoh apabila seseorang yang menyukai sepak bola tidak menyukai kualitas (permainan) City. Saya rasa, mereka akan kembali menjadi juara liga. (David Moyes)
Menurut Ben Johnson, bek kanan West Ham, timnya enggan melihat posisi klasemen saat ini agar tidak tertekan. Timnya hanya fokus menjaga konsistensi untuk memenangi sebanyak mungkin dari total 13 laga tersisa pada musim ini.
”Kami memahami ada tim-tim seperti Chelsea, Liverpool, dan Everton, yang juga ingin berada di peringkat empat besar. Akan tetapi, kami juga ingin mewujudkan mimpi kami bermain di kompetisi Eropa pada musim depan,” ujar Johnson dilansir laman resmi klub itu.
Adapun Manajer West Ham David Moyes tidak bisa menyembunyikan kekagumannya kepada Guardiola yang telah membawa City tampil sempurna pada 2021. Menurutnya, tahun ini adalah momentum terbaik City untuk menguasai Inggris sekaligus mewujudkan mimpi bertakhta di Eropa.
”Sangat bodoh apabila seseorang yang menyukai sepak bola tidak menyukai kualitas (permainan) City. Saya rasa, mereka akan kembali menjadi juara liga,” kata Moyes dilansir BBC.
Moyes menambahkan, City akan menjadi lawan yang amat sulit bagi tim asuhannya. Dari sisi kualitas pemain dan level permainan, diakuinya, mustahil bagi timnya untuk bisa mengimbangi City yang dominan.
”Satu-satunya keunggulan kami dibandingkan mereka adalah memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan laga nanti. Kami tidak bertarung di kompetisi Eropa, sehingga memiliki kondisi fisik yang bisa menjadi kelebihan kami,” ujar Moyes.
Dalam 10 pertemuan terakhir di Liga Inggris, West Ham hanya mampu dua kali menahan imbang City. Adapun delapan laga lainnya dimenangi City. Kali terakhir West Ham mampu membawa pulang tiga poin dari Etihad adalah pada 2015 lalu.
Kekuatan rotasi
Seperti pada laga-laga sebelumnya, Guardiola juga akan melakukan rotasi pemain saat menjamu West Ham. Selama 2021, Guardiola minimal melakukan dua perubahan susunan pemain pada setiap laga.
Legenda City, Kevin Horlock, memuji keberanian dan keberhasilan sistem rotasi pemain ala Guardiola. Rotasi itu memang dibutuhkan City agar bisa kompetitif di empat ajang sekaligus, yaitu Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga. City masih berpeluang juara di empat ajang berbeda itu.
Maka itu, Guardiola memerlukan peranan optimal seluruh pemainnya. ”Dalam satu musim yang memiliki 60 laga, Anda tidak bisa mengharapkan setiap pemain utama mampu mempertahankan level terbaiknya. Saya melihat seluruh pemain City punya semangat yang sama untuk sukses dan meraih seluruh trofi yang ada,” kata Horlock yang membela City pada periode 1997-2003.
Gelandang serang City, Bernardo Silva, mengakui pentingnya peranan seluruh rekan-rekannya sehingga mampu unggul 10 poin di puncak klasemen Liga Inggris. Menurutnya, kelebihan City pada musim ini, jika dibandingkan musim-musim sebelumnya, adalah kekokohan lini pertahanan. Dari 19 laga terakhirnya, City hanya kemasukan 6 gol dan mencetak 49 gol ke gawang lawan.
“Setelah mengalami berbagai hasil negatif, kami memahami betapa amat pentingnya memiliki soliditas di lini belakang dan selalu berusaha untuk kebobolan sedikit mungkin di dalam satu musim untuk meraih kesuksesan,” ucap Silva. (AFP/AP)