Ibrahimovic akan bertemu bekas klubnya Manchester United di lanjutan Liga Europa. Reuni ini akan menghadirkan kisah baru di antara mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
NYON, JUMAT – Penyerang veteran AC Milan Zlatan Ibrahimovic punya kisah kompleks dengan bekas klubnya, Manchester United. Ibra memulai karier bersama “Setan Merah” dengan harapan, tetapi berakhir dengan kekecewaan. Babak baru kisah mereka akan terjalin lagi, saat Milan bertemu MU di babak 16 besar Liga Europa.
Duel partai besar dipastikan hadir dalam undian 16 besar Liga Europa, pada Jumat (26/2/2021) malam WIB, di Nyon, Swiss. Undian yang diambil oleh mantan gelandang tim nasional Swiss Hakan Yakin ini, mempertemukan tim raksasa Italia dan Inggris, Milan versus MU.
Pada pagi harinya, surat kabar Italia Gazzetta dello Sport sudah memperkirakan kemungkinan tersebut. Dalam halaman depan, mereka menilai Milan sudah dinanti kompetisi serasa Liga Champions, karena lawan-lawan besar yang ada di depan mata.
Benar saja, Milan ternyata bertemu MU. Laga ini merupakan duel klasik Eropa. Dalam abad ini, mereka sudah tiga kali bertemu. Semua itu terjadi dalam fase gugur Liga Champions. Pertemuan yang dimenangi dua kali oleh Milan itu, menghadirkan perang strategi antara manajer legendaris Carlo Ancelotti dan Sir Alex Ferguson.
Musim ini, mereka akan memulai kisah pertarungan baru. Selain berada di kasta kedua turnamen Eropa, duel ini juga mempertemukan kembali Ibra dengan bekas klubnya, MU. Sebelumnya, Ibra pernah menghabiskan dua musim bersama “Setan Merah”, pada 2016-2018.
Penyerang andalan Milan ini pernah membawa harapan besar kepada publik Manchester. Dia, di bawah asuhan Jose Mourinho, memulai musim debut dengan raihan 28 gol dalam seluruh kompetisi. Kehebatannya saat itu sangat dikagumi para pendukung “Setan Merah”.
Namun, semusim setelahnya, cedera ligament merusak romantisme tersebut. Di musim kedua, Ibra hanya mencetak 1 gol. Striker jangkung ini pun diputus kontraknya oleh klub, pada Maret 2018, sebelum akhir musim.
Dalam buku otobiografinya “I’m Zlatan Ibrahimovich”, diceritakan sang bomber sendiri yang meminta dilepas dari klub. Dia tidak ingin mengecewakan Mourinho. “Jika Anda mau saya main, saya akan main. Tetapi saya tidak bisa memberikan sesuatu yang biasa saya kasih kepada Anda,” jelasnya.
Laga 16 besar nanti pun akan menjadikan babak baru hubungan Ibra dan “Setan Merah”. Pemain 39 tahun ini bisa saja masih menyimpan kekecewaan tersebut, yang akan ditumpahkan di lapangan. Atau, sebaliknya, dia akan dibuat semakin kecewa karena disingkirkan dari Liga Europa oleh bekas klubnya.
Ditambah lagi, Ibra akan mengejar misi menjuarai turnamen Eropa pertama kali sepanjang kariernya. Sepanjang 22 musim bermain, dia sudah berkali-kali merasakan juara liga domestik di beberapa negara, seperti Italia dan Spanyol, tetapi, belum pernah merasakan kejayaan antarklub Eropa.
Pelatih Milan Stefano Pioli sudah berkomitmen. Dia ingin anak asuhnya bisa melaju ke babak selanjutnya. Melawan tim-tim Inggris memang sangat sulit. Namun, hal itu bukan mustahil dengan bantuan Ibra dan para pasukan muda “Si Merah Hitam”.
Saya senang bisa lolos dari 32 besar. Kami berharap bisa melangkah jauh di Liga Europa musim ini. Sekarang kami memang sedang tidak dalam performa terbaik, tetapi itu normal dengan pemain muda. Kami akan memperbaikinya di babak selanjutnya.
“Saya senang bisa lolos dari 32 besar. Kami berharap bisa melangkah jauh di Liga Europa musim ini. Sekarang kami memang sedang tidak dalam performa terbaik, tetapi itu normal dengan pemain muda. Kami akan memperbaikinya di babak selanjutnya,” kata Pioli setelah lolos berkat keunggulan gol tandang atas tim Serbia, Crvena Zvezda, dalam agregat 3-3.
Bagi Manajer Ole Gunnar Solskjaer, hasil undian ini tidak sesuai harapannya. Dia sebenarnya lebih ingin berjumpa dengan bekas tim asuhannya, FC Molde. Tim asal Denmark itu baru saja tampil heroik dengan menumbangkan wakil Jerman Hoffenheim, lewat agregat 5-3.
“Setan Merah” untuk kedua kali beruntun akan berhadapan dengan para mantan pemainnya. Di babak 32 besar, mereka bertemu dengan penyerang sayap Adnan Januzaj yang sekarang bermain di Real Sociedad. Reuni itu berakhir manis untuk MU. Mereka lolos mudah dengan agregat 4-0.
Bek MU Axel Tuanzebe menyambut dengan antusias babak 16 besar nanti. “Kami hanya akan berfokus pada diri sendiri jelang babak berikutnya. Siapa pun lawannya, kami hanya perlu berkonsentrasi memperbaiki cara bermain tim ini,” jelasnya dalam situs UEFA.
Dari undian laga lain, babak 16 besar juga menghadirkan duel yang akan berlangsung sengit. Terdapat pertarungan ulang musim lalu antara Arsenal versus Olympiacos dan laga AS Roma versus Shakhtar Donetsk. (AP)