Para atlet nasional menyambut positif program vaksinasi Covid-19 untuk para atlet yang dilaksanakan di Istora, Jumat (26/2/2021). Setelah divaksin, atlet berharap dunia olahraga di Tanah Air bisa bergairah kembali.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, YULIA SAPTHIANI
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 untuk para atlet tahap awal dimulai di Istana Olahraga (Istora), kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (26/2/2021). Pelaku olahraga nasional menyambut positif program vaksinasi tersebut. Vaksinasi dianggap langkah maju menuju era baru olahraga Tanah Air dan harapan kembalinya kompetisi olahraga.
Vaksinasi untuk atlet dilakukan di Istora mulai pukul 09.30. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu diikuti sekitar 820 orang dari 40 cabang pemusatan latihan nasional (pelatnas). Selain atlet, pelatih dan tenaga pendukung pun mengikuti program tersebut.
Mereka bagian dari program vaksinasi atlet tahap awal dengan jumlah total 5.000 orang. Vaksinasi tahap awal itu akan dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan kerumunan. Setelah tuntas, mereka akan menjalani vaksinasi kedua seusai menerima vaksinasi pertama.
Pelari andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, sehabis divaksin mengatakan, vaksinasi yang diterimanya berlangsung lancar. Tidak ada efek samping fatal selain rasa pegal-pegal. Secara keseluruhan, pelari kelahiran Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, 1 April 2000, itu menganggap vaksinasi itu amat positif dan menilai masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin.
Dengan vaksin, kita bisa menjadi lebih percaya diri. Vaksin ini membuat kita lebih kebal dan semoga terhindar dari penyakit ini (Covid-19). (Lalu Muhammad Zohri)
”Dengan vaksin, kita bisa menjadi lebih percaya diri. Vaksin ini membuat kita lebih kebal dan semoga terhindar dari penyakit ini (Covid-19),” ujar atlet yang telah mengantongi tiket nomor lari 100 meter Olimpiade Tokyo ini. Zohri mendapat tiket Olimpiade karena mencatat waktu 10,03 detik saat meraih perunggu di ajang Seiko Golden Grand Prix 2019 di Osaka, Jepang.
Zohri melanjutkan, vaksinasi diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah untuk memberikan izin lebih luas terhadap pelaksanaan kembali kompetisi olahraga selain sepak bola. Apalagi, atletik sudah setahun tidak menggelar kompetisi nasional.
Padahal, atlet-atlet butuh kompetisi sebagai wadah evaluasi hasil latihan. Kini, tanpa kompetisi, atlet-atlet mengalami kejenuhan. Adapun persiapan Zohri menuju Olimpiade Tokyo juga menjadi terhambat karena tidak ada kejuaraan nasional dan belum berkesempatan ikut kejuaraan internasional yang sekarang lebih banyak dilakukan tertutup di Eropa.
”Jelang ke Olimpiade Tokyo, saya tadinya berharap bisa lebih sering ikut kejuaraan internasional. Tapi, ternyata belum ada kesempatan ke sana. Jadi, minimal ada kejuaraan nasional saja agar saya bisa mengevaluasi hasil latihan dan mengembalikan mental berlomba,” ujar Zohri yang bermimpi bisa menembus waktu di bawah 10 detik dalam Olimpiade.
Suasana berbeda
Lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, berharap vaksinasi bisa membuka mata pemerintah agar kompetisi nasional bisa berjalan lagi. Walau pelatnas angkat besi masih rutin melakukan simulasi perlombaan dan sempat mengikuti kejuaraan dunia secara daring, suasana kompetisi secara langsung pasti sangat berbeda.
Dengan kompetisi langsung, atlet bisa merasakan secara penuh atmosfer persaingan karena mereka bisa bertemu dengan calon lawan dan efek aura tempat bertanding. ”Semoga setelah vaksinasi untuk atlet usai, ini bisa menjadi jalan masuk agar kompetisi nasional bisa bergulir kembali,” kata atlet yang bakal berpartisipasi di Olimpiade Tokyo tersebut.
Pemain timnas sepak bola U-22 Indonesia sekaligus bek kiri Madura United, Andik Rendika Rama, menyampaikan, vaksinasi diharapkan kian menjamin keberlanjutan kompetisi sepak bola. Dengan vaksin, imunitas pesepak bola diyakini lebih baik sehingga bisa lebih terhindar dari Covid-19.
Berkat itu, pelaksanaan Piala Menpora 2021 diharapkan berjalan lancar dan aman sehingga bisa berlanjut ke Liga 1 dan Liga 2. ”Sebagai pesepak bola, kami butuh liga bisa jalan lagi supaya pembinaan lanjut kembali,” ungkapnya.
Sementara itu, 82 orang dari pelatnas bulu tangkis Cipayung, yang terdiri atas atlet, pelatih, dan tim pendukung, juga divaksin. Setelah divaksin, atlet dan pelatih pelatnas bulu tangkis Indonesia berharap dunia olahraga bisa bergairah kembali.
Vaksin juga memberikan ketenangan untuk mengikuti ajang internasional yang banyak diikuti tim bulu tangkis ”Merah Putih”. Di antara mereka terdapat skuad yang akan berangkat ke Swiss, pada Sabtu, untuk mengikuti turnamen Swiss Terbuka, 2-7 Maret.
”Saya berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memfasilitasi atlet dan pelatih untuk menjadi bagian dari prioritas penerima vaksin. Ini penting terutama untuk atlet yang akan segera bertanding. Dengan divaksin, imunitas akan semakin kuat sehingga tidak mudah terpapar virus,” komentar asisten pelatih ganda putra Aryono Miranat.
Aryono menjadi bagian dari skuad Indonesia yang akan berangkat ke Swiss. Dia akan mengawal tiga ganda putra muda Indonesia, yaitu Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Turnamen berlevel BWF World Tour Super 300 itu menjadi turnamen ketiga yang diikuti Indonesia pada tahun ini setelah tiga turnamen di Bangkok, Thailand, pada Januari. Yonex dan Thailand Terbuka, serta Final BWF di Bangkok adalah revisi dari sebagian besar turnamen yang ditunda atau dibatalkan pada 2020.
Ajang lain yang akan diikuti tim bulu tangkis Indonesia pada Maret adalah All England di Birmingham, Inggris, 17-21 Maret. Mereka yang akan tampil di sana adalah pemain senior dari setiap nomor, seperti Anthony Sinisuka Ginting, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, juga akan tampil untuk pertama kalinya sejak All England 2020. Mereka tak tampil di Thailand karena Kevin terpapar Covid-19, pada Desember 2020. Oleh karena pernah terinfeksi itulah, Kevin pun tak mengikuti vaksin.
Selain menambah kekebalan tubuh, Aryono pun berharap pemberian vaksin bisa menjadi pintu masuk untuk bergairahnya kembali dunia olahraga di Indonesia. ”Meski masih ada vaksin kedua dan protokol kesehatan tetap dijalankan sampai benar-benar aman, saya berharap kompetisi olahraga bisa berjalan lagi,” ujar Aryono.
Pelatih ganda putri Eng Hian memiliki pendapat serupa. ”Dengan vaksin ini, harapannya tentu bisa lebih melindungi semua orang, juga, bisa mengembalikan kehidupan yang normal dengan semua kegiatannya, termasuk kegiatan olahraga,” katanya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengatakan, 82 orang dari pelatnas bulu tangkis yang telah divaksin dalam keadaan baik. Dia pun berharap tidak ada efek samping, terutama pada tim yang akan segera berangkat ke Swiss.
Para atlet menilai, pemberian vaksin tersebut memberikan ketenangan pada mereka menjelang partisipasi pada ajang penting. Selain turnamen rutin BWF World Tour, pada tahun ini akan digelar Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus, yang dimundurkan setahun karena pandemi.
”Setelah divaksin, kami merasa lebih tenang, tetapi tetap harus menjaga protokol kesehatan. Semoga pandemi Covid-19 cepat hilang,” ujar Melati, juara bertahan All England. Bersama Praveen, Melati pun akan menjadi salah satu andalan ”Merah Putih” untuk meraih medali di Tokyo.
Zainudin menyampaikan, vaksinasi olahraga tahap awal itu diperuntukkan kepada atlet-atlet elite yang disiapkan mengikuti kejuaraan internasional. Kejuaraan itu antara lain sejumlah ajang tunggal, Olimpiade Tokyo pada 23 Juli-8 Agustus, dan SEA Games 2021 Vietnam pada 21 November-2 Desember.
Vaksinasi untuk bulu tangkis, bola basket, dan sepak bola dipercepat karena bakal mengikuti kejuaraan lebih dahulu, seperti bulu tangkis ke Swiss Terbuka (2-7 Maret) dan All England (17-21 Maret), serta bola basket ke kualifikasi Piala Asia 2021 pada awal Maret di Manila, Filipina. Sementara sepak bola akan menggulirkan Piala Menpora 2021 dan dilanjutkan ke Liga 1 serta 2.
Vaksinasi olahraga tahap selanjutnya akan menyasar mencapai 7.000 orang dari pemusatan latihan daerah (pelatda). Mereka divaksin untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada 2-13 Oktober. ”Vaksin ini diupayakan supaya atlet lebih percaya diri, supaya tidak ada rasa takut dan keraguan dalam berlatih maupun bertanding. Tapi, mereka harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat,” tuturnya.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menjelaskan, vaksinasi untuk atlet amat penting dalam rangka mengikuti kejuaraan yang ada. Walau belum ada aturannya, vaksinasi untuk atlet bisa menjamin keikutsertaan mereka di Olimpiade Tokyo. Jepang diperkirakan bakal sangat ketat dalam menerima kontingen yang akan hadir ke negaranya.