Karier Tiger Woods diisi kesuksesan, tetapi dipenuhi juga dengan kemalangan. Woods sekarang menatap babak baru hidupnya setelah kecelakaan mobil tunggal mengerikan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
Tidak ada yang meragukan Tiger Woods sebagai atlet tersukses sepanjang masa. Mulai dari deretan trofi turnamen mayor hingga berkali-kali memuncaki daftar atlet terkaya Forbes, ada dalam portofolio pegolf legendaris ini. Namun, mirisnya, karier yang terlihat sempurna ini diisi juga dengan kemalangan tanpa ujung.
Woods masih bisa tersenyum lebar ketika mengajari mantan pebasket NBA, Dwyane Wade, dan aktor Hollywood, David Spade, bermain golf, Senin (22/2/2021) waktu setempat, dalam salah satu lapangan di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Dia berada di lapangan sembari shooting dengan Golf Digest selama dua hari.
Hanya kurang dari 24 jam atau Rabu (24/2/2021) dini hari WIB, atlet berjuluk ”Sang Fenomenal” ini sudah terkulai tak berdaya di rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan mobil tunggal parah. Kecelekaan ini mengakibatkan beberapa cedera serius di kaki Woods, yang harus ditangani lewat operasi.
Insiden mengejutkan ini merupakan pukulan telak bagi Woods dan juga penggemarnya. Padahal, dia baru saja menyampaikan tekad untuk kembali berkompetisi di turnaman mayor, The Masters 2021, pada April mendatang di Augusta, Georgia.
Pegolf berusia 45 tahun ini mengatakan kepada pembawa acara CBS, Jim Nantz, kondisinya semakin baik setelah operasi punggung kelima, dua bulan lalu. Juara The Masters sebanyak lima kali tersebut optimis pulih total dalam waktu dekat. ”Ya Tuhan, saya berharap begitu (segera kembali),” ujarnya, akhir pekan lalu.
Namun, takdir seakan menentang keinginannya. Harapan besar Woods pupus bersama kecelakaan parah yang membuat mobilnya sampai berguling beberapa kali. Bukan pulih tepat waktu, dia justru menderita cedera tambahan.
Turbulensi nasib pegolf AS keturunan Thailand ini hanya dalam semalam, bisa menggambarkan paradoks dalam hidupnya. Dia sangat sukses, tetapi penuh dengan kemalangan. Rasa bahagianya bisa berubah jadi duka seketika.
Peristiwa ini terasa amat menyakitkan karena Woods sedang membangun ulang fase kedua kariernya setelah menjuarai The Masters 2019. Dia berupaya bangkit dari fase kelam, pada 2009-2017, saat terpuruk karena skandal perselingkuhan, badai cedera, dan kecanduan alkohol.
Fase kelam
Kecelakaan mengembalikan memori kelam pada 2009. Ketika, itu persimpangan kariernya juga ditandai dengan kecelakaan mobil di Florida. Woods yang sedang galau karena skandal perselingkuhannya tersebar menabrakkan mobil ke pohon.
Seusai kecelakaan, pegolf dengan 15 gelar turnamen mayor ini mengaku bersalah atas perselingkuhannya. Dia mengucapkan perminta maaf kepada mantan istrinya, Elin Nordegren, di depan publik. Pengakuan berujung kaburnya sponsor, penggemar, dan orang di sekitar Woods.
Kesialan bertubi-tubi datang menghantam setelahnya. Badai cedera datang berturut-turut, mulai dari masalah achilles di kedua kaki, lutut kiri, hingga punggung yang masih menghantui sampai sekarang. Dia berkali-kali menjalani operasi.
Setiap malam selama delapan tahun, hanya ada penyesalan dalam benak Woods. Dalam beberapa kesempatan wawancara, dia menyampaikan penyesalan karena tidak mampu menjaga keutuhan keluarga.
Woods juga menyalahkan diri sendiri akibat rentetan cedera yang diderita selama ini. Dia mengaku telah merusak tubuhnya karena berlari minimal 50 kilometer setiap minggu pada awal karier. Akumulasi kelelahan dinilai sebagai penyebab awal cederanya.
Kariernya semakin kelam akibat kecanduan alkohol. Woods mencari pelarian hidup dengan minum minuman keras. Puncaknya, dia ditangkap polisi pada 2017 karena tidak sadarkan diri di dalam mobil, diduga berkendara di bawah pengaruh alkohol.
Performa sang raja golf yang pernah berada di peringkat pertama dunia selama 683 pekan merosot drastis selama masa kelam tersebut. Dia terjerembab dari langit tertinggi menuju peringkat ke-1.193 dunia pada Januari 2017.
Kariernya divonis tamat oleh banyak pengamat dan sesama atlet. Salah satunya pegolf papan atas Eropa, Colin Montgomerie, yang menyatakan Woods tidak mungkin bangkit dari keterpurukan. Sulit baginya untuk bisa kembali fokus bermain dengan segala kontroversinya.
Jangan sekali-kali menganggap remeh Woods. Dia mengakhiri sendiri fase kelam tersebut dengan melakukan terapi. Sosok Woods pun seakan lahir kembali menjadi versi baru. Hal tersebut diikuti dengan penampilan pegolf berjuluk Sang Fenomenal ini yang beranjak membaik.
Woods mengejutkan semua orang dengan menjuarai The Masters 2019, sekitar 11 tahun setelah gelar terakhirnya di turnamen mayor. Penampilan fenomenal ini dinilai sebagai kebangkitan terbesar dalam sejarah olahraga. Kebangkitan tersebut diganjar dengan Presidential Medal of Freedom, penghargaan tertinggi bagi warga sipil AS.
Meski berbeda penyebab, Woods seolah mengalami deja vu. Masa depannya kembali dipenuhi tanda tanya akibat kecelakaan parah, kemarin. Menurut kepala petugas medis di Harbour-UCLA, Anish Mahajan, pegolf legendaris ini sudah siuman setelah operasi.
Woods selamat, tetapi mungkin kariernya tidak.
Bisa dipastikan Woods selamat dari kecelakaan mengerikan yang dialaminya. Namun, pertanyaan terbesarnya, mampukah sang raja golf ini kembali berkompetisi di level tertinggi. Keraguan ini dipertegas oleh kolumnis olahraga AS, Tim Dahlberg. ”Woods selamat, tetapi mungkin kariernya tidak,” jelasnya.
Dahlberg menilai, dengan usia 45 tahun, sangat sulit bagi pegolf kelahiran California ini untuk kembali berada di kondisi terbaik. Cedera punggungnya belum tentu pulih total. Kini dia harus berhadapan dengan cedera kaki. Sejarah buruk Woods dengan cedera akan semakin menipiskan peluangnya kembali ke level tertinggi.
Pasti akan sangat mengecewakan seandainya Woods gagal menata ulang fase kedua karier dengan kejayaan di turnamen-turnamen mayor lagi. Namun, jika berhasil kembali ke kondisi terbaik, kisah heroik itu pasti tidak akan dilupakan sepanjang sejarah dunia olahraga. Kisah tersebut akan bisa menghapus kekecewaan banyak orang di masa lalu.
Gelombang dukungan datang kepada Woods dari berbagai arah. Mulai dari mantan juara dunia tinju Mike Tyson hingga Presiden ke-44 AS Barrack Obama. Mereka meyakini Sang Fenomenal bisa bangkit lebih kuat setelah kecelakaan ini.
”Mengirimkan doa saya kepada Tiger Woods dan keluarganya malam ini. Berharap pemulihan yang cepat untuk pegolf terbaik sepanjang masa. Jika dipelajari tahun-tahun sebelumnya, jangan pernah menganggap Tiger sudah keluar (dari persaingan),” kata Obama. (AP)