Manajer Chelsea Thomas Tuchel mampu menemukan cara yang efektif untuk mengatasi serangan balik Atletico Madrid yang mematikan. Tantangan selanjutnya adalah melanjutkan intensitas yang sama pada laga kedua.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BUCHAREST, RABU — Chelsea di tangan Manajer Thomas Tuchel menampilkan permainan menekan dan cukup efektif mengalahkan Atletico Madrid pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions di Arena Nationala, Bucharest, Romania, Rabu (24/2/2021) pagi WIB. Tekanan yang diberikan mencekik lini pertahanan Atletico hingga tak bisa menyerang.
Chelsea mencatat penguasaan bola 59 persen dan melepaskan 11 tembakan. Adapun Atletico hanya mampu menembak sebanyak enam kali dan tidak ada satu pun yang tepat mengarah ke gawang Chelsea. Akibat pola permainan Chelsea, Atletico dipaksa untuk fokus bertahan.
Serangan demi serangan Chelsea kemudian membuahkan hasil pada menit ke-68 ketika Olivier Giroud mendapat bola dan melakukan tendangan salto untuk mencetak gol kemenangan. Inilah momen ketika lini bertahan Atletico mulai lengah sehingga Giroud dengan leluasa berakrobat.
”Saya hanya fokus melakukan tendangan itu dan lega ketika bola masuk ke gawang,” ujar Giroud. Tuchel kemudian memuji Giroud seperti masih berusia 20 tahun meski usianya sudah 34 tahun. Gol Giroud ini menyempurnakan rencana Chelsea malam itu.
”Tujuan kami adalah terus menekan dan rencana ini berjalan lancar. Kami tidak membiarkan lawan bernapas atau punya kesempatan menyerang balik,” kata Tuchel. Taktik ini memaksa Atletico menumpuk pemain di kotak penalti untuk menahan gempuran serangan Chelsea.
Tantangan besar Tuchel pada laga ini, yaitu membongkar pertahanan Atletico, berhasil diatasi. Mantan Pelatih Paris Saint-Germain ini sudah memahami pola serangan balik khas Atletico dan berupaya keras mencegahnya secepat mungkin. Atletico biasanya sedikit bertahan dan menunggu momen tepat untuk melancarkan serangan balik, tetapi kali ini gagal.
Taktik Atletico selalu dimentahkan Chelsea yang berusaha menghalangi aliran bola ke Joao Felix, sebagai mesin utama untuk menyerang balik. Ketika Atletico sudah menguasai bola di kaki Luis Suarez atau Thomas Lemar, lebih dari satu pemain Chelsea langsung mengepung. Praktis Felix malam itu tidak bisa berbuat banyak.
Tuchel pun mengakui faktor penting dalam kemenangan ini adalah kedisiplinan para pemain dalam menjaga zonanya. Taktik mencekik seperti ini cukup menguras tenaga para pemain, tetapi hasilnya mampu membuat Chelsea memiliki pijakan lebih kuat untuk menghadapi laga kedua yang akan berlangsung di London, Inggris, pada pertengahan Maret.
”Laga kedua tentu lebih berat, tetapi inilah Liga Champions. Kami harus bisa melewati jalan terjal ini,” kata Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone, dikutip UEFA. Pada babak 16 besar ini, Atletico kurang beruntung karena tidak bisa menjamu Chelsea pada laga pertama ini di kandang sendiri, Stadion Wanda Metropolitano, karena larangan berkunjung bagi warga Inggris ke Spanyol.
Tujuan kami adalah terus menekan dan rencana ini berjalan lancar. Kami tidak membiarkan lawan bernapas atau punya kesempatan menyerang balik.
Mereka kini harus menjalani laga kedua yang berat di Stadion Stamford Bridge, kandang Chelsea. Terlepas dari faktor stadion, Atletico masih punya peluang untuk bangkit, seperti yang mereka lakukan saat mengalahkan Liverpool, 3-2, di Stadion Anfield pada laga kedua babak 16 besar musim lalu. Mereka tinggal menggunakan mentalitas serupa terhadap
Melewati ujian
Dengan kemenangan ini, Tuchel praktis melewati ujian berat pada awal kariernya sebagai Manajer Chelsea sejak menggantikan Frank Lampard pada akhir Januari lalu. Ia telah mengantar Chelsea tak terkalahkan pada delapan laga terakhir di semua kompetisi dengan hanya dua hasil imbang.
Tuchel dengan caranya sejauh ini mampu menjawab ekspektasi klub yang menginginkan lonjakan performa. Lampard telah gagal meski sudah dipersenjatai para pemain baru dan Tuchel datang untuk mengoptimalkannya.
Kemenangan ini pun mengakhiri ”kutukan” tidak pernah menang di fase gugur Liga Champions yang dialami Chelsea sejak disingkirkan Atletico pada babak semifinal musim 2013-2014. Di tangan Tuchel, Chelsea kini tidak hanya bangkit di liga domestic, tetapi juga di kompetisi Eropa.
Namun, tidak mudah pula bagi Tuchel untuk mengulangi skema yang sama pada laga kedua nanti karena banyak faktor yang bisa memengaruhi penampilan tim. Setidaknya Tuchel tidak bisa lagi memainkan lagi Mason Mount dan Jorginho yang terkena akumulasi kartu kuning. Padahal, kedua pemain ini berkontribusi besar dalam mematikan serangan balik Atletico.
Sebelum menghadapi laga kedua, energi Chelsea juga akan terkuras di Liga Inggris untuk menghadapi Manchester United, Liverpool, Everton, dan Leeds United secara beruntun. Tuchel wajib menjaga semangat dan kepercayaan diri tim yang terbangun. ”Saya optimistis bisa melakukannya karena saya melihat sekumpulan pemain yang lapar,” katanya. (AP/AFP/REUTERS)