Para suporter siap membisingkan kembali stadion Liga Inggris di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Setiap stadion diizinkan untuk dihadiri 10.000 penonton mulai 17 Mei mendatang.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
AP/FRANK AUGSTEIN
Seorang penggemar sepak bola tengah mengambil foto di deretan bangku kosong Stadion Emirates, London, menjelang laga Liga Europa antara Arsenal versus Rapid Vienna, 3 Desember 2020 lalu.
LONDON, SENIN — Setelah nyaris setahun sepi, stadion-stadion di Inggris kembali akan bergemuruh dalam waktu dekat. Para suporter siap membisingkan kembali stadion seiring keluarnya izin pemerintah yang membolehkan 25 persen dari total kapastitas arena atau sekitar 10.000 orang menyaksikan langsung laga mulai 17 Mei 2021.
Kebijakan itu menjadi bagian dari empat tahap upaya pelonggaran pembatasan penguncian efek pandemi Covid-19 di negara ”Ratu Elizabeth” tersebut. ”Pintu putar stadion olahraga kami akan berputar sekali lagi,” ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikutip The Straits Times, Selasa (23/2/2021).
Inggris menjadi negara terdampak wabah Covid-19 paling mematikan di Eropa. Berdasarkan data Worldometers per 23 Februari, angka kasus Covid-19 di Inggris 4,126 juta atau tertinggi di Eropa dan kelima sedunia, sedangkan angka kematiannya 120.757 jiwa atau tertinggi di Eropa dan kelima sedunia.
Semua kegiatan, terutama olahraga, dihentikan pada awal pandemi, Maret 2020. Walau tiga bulan kemudian kegiatan bisa dilanjutkan, laga berlangsung tanpa penonton. Pemerintah baru membolehkan penonton kembali dengan jumlah terbatas 2.000 orang dan hanya di beberapa stadion pada awal Desember. Namun, semua laga kembali berlangsung tertutup karena pembatasan diperketat akibat penyebaran varian baru Covid-19 pada akhir Desember lalu.
Kini, seiring menurunnya angka infeksi dan dimulainya program vaksinasi, ada kemungkinan stadion-stadion kembali dipenuhi oleh para penggemar sebelum akhir musim kompetisi sepak bola pada Juni-Juli mendatang. ”Kami akan mengendalikan acara yang lebih besar menggunakan pengujian yang ditingkatkan dengan ambisi pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan di langkah berikutnya,” kata Johnson.
KARIM JAAFAR / AFP
Para pendukung Al-Ahly menyemangati timnya pada laga Piala Dunia Antarklub di Qatar, 4 Februari 2021 lalu.
Empat tahap
Kehadiran kembali penonton, selain membantu klub-klub dalam aspek finansial, juga bisa mengangkat semangat tim yang berlaga. Tanpa penonton, stadion ibarat bangunan ”berhantu”. Klub-klub yang selama ini mengandalkan energi suporter untuk meraih performa bagus, seperti Liverpool, mendadak loyo di era pandemi.
Namun, sebelum kemeriahan bisa kembali ke stadion, ada sejumlah tahapan yang harus dipenuhi. Pemerintah Inggris mengumumkan empat tahap menuju pelonggaran kegiatan sosial tersebut sejak Senin (22/2/2021).
Tahap pertama, mereka akan mengizinkan kegiatan olahraga di sekolah dan taman dimulai lagi pada 8 Maret. Tahap kedua, mereka mengizinkan pembukaan fasilitas olahraga luar ruangan, seperti lapangan tenis dan golf mulai 29 Maret dan fasilitas olahraga dalam ruangan, seperti pusat kebugaran (gym) mulai 12 April.
FA benar-benar senang fans akan segera diizinkan kembali. Permainan ini tidak akan sama tanpa mereka dan kami menanti kembalinya stadion penuh.
Tahap ketiga, pemerintah mengizinkan acara olahraga dalam ruangan disaksikan 50 persen dari kapasitas tempat atau sekitar 1.000 orang dan kegiatan olahraga luar ruangan ditonton 25-50 persen dari kapasitas arena atau sekitar 4.000-10.000 orang paling lambat 17 Mei. Di tahap keempat atau terakhir, sekitar 21 Juni, mereka akan menghapus semua aturan pembatasan sosial. Semua tahapan itu memungkinkan semua stadion terisi penuh seperti masa normal.
Akan tetapi, rencana itu sangat bergantung pada empat kondisi yang wajib terpenuhi. Program vaksin harus berjalan sesuai rencana, data menunjukkan ada penurunan jumlah korban meninggal atau yang dirawat di rumah sakit, tidak boleh ada lonjakan tingkat infeksi, dan varian virus korona baru tidak boleh meningkatkan risiko di masyarakat.
REUTERS/PHIL NOBLE
Suasana kemeriahan Stadion Anfield, markas Liverpool, yang dipenuhi pendukung fanatiknya, 19 Januari 2020. Kemeriahan semacam itu menjadi pemandangan langka dan dirindukan pada era pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Terlepas dari itu, Kepala Eksekutif Olahraga Inggris Tim Hollingsworth, dikutip BBC, Senin, mengatakan, peta jalan Perdana Menteri untuk kembalinya olahraga dan aktivitas fisik itu disambut baik oleh masyarakat. Itu menjadi pengakuan jelas bahwa betapa pentingnya olahraga atau aktivitas fisik bagi kesehatan fisik dan mental bangsa.
”Kami tahu orang-orang sangat ingin kembali memainkan olahraga yang mereka sukai dan melakukan aktivitas yang sangat digemari. Itu semua tidak bisa dilakukan dalam beberapa bulan terakhir dan sekarang hal itu bakal bisa dilakukan lagi,” tuturnya.
Meski demikian, tetap ada pro dan kontra atas keputusan tersebut. Federasi Sepak Bola Inggris menyambut baik kabar itu dalam sebuah pernyataan resmi. ”FA benar-benar senang fans akan segera diizinkan kembali. Permainan ini tidak akan sama tanpa mereka dan kami menanti kembalinya stadion penuh segera setelah aman dan memungkinkan,” demikian bunyi keterangan resmi FA.
Sementara itu, Federasi Renang Inggris dan Federasi Golf Inggris justru mengungkapkan kekecewaannya untuk beberapa hal. Kepala Eksekutif Renang Inggris Jane Nickerson mengatakan, dirinya memiliki perasaan campur aduk karena senang melihat kolam dibuka lagi. Namun, ia tetap ingin pemerintah mempertimbangkan larangan bagi yang berusia di atas 18 tahun untuk melanjutkan aktivitas klub hingga setidaknya 17 Mei. Sebab, beberapa atlet butuh melanjutkan pembinaan. (AP/REUTERS)