Mantan juara dunia 125cc sekaligus pemilik tim MotoGP Gresini Racing, Fausto Gresini, meninggal dunia setelah hampir dua bulan melawan Covid-19. Gresini dikenal jeli mengembangkan bakat para pebalap dan teman yang baik.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BOLOGNA, SELASA – Setelah hampir dua bulan berjuang pulih dari Covid-19, Fausto Gresini, pemilik tim MotoGP Gresini Racing, meninggal dunia pada Selasa (23/2/2021) malam. Mantan juara dunia kelas 125cc itu dinyatakan positif Covid-19 pada 27 Desember 2020, dan menjalani perawatan intensif karena gangguan pernafasan di Rumah Sakit Maggiore Carlo Alberto Pizzardi, Bologna, Italia. Dunia balap motor menyampaikan duka dan doa terbaik bagi manajer tim yang dikenal jeli mengembangkan bakat perbalap itu.
Gresini berada dalam kondisi koma sejak masuk rumah sakit dan dirawat menggunakan alat bantu pernafasan. Kondisi Gresini (60) sempat membaik pada Januari dan siuman sepenuhnya. Namun, kondisinya kembali menurun dan kritis. Kabar Gresini meninggal sempat beredar pada Senin malam, tetapi keluarganya membantah kabar itu. Gresini kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Selasa melalui pernyataan resmi keluarganya dan tim Gresini Racing pada Selasa pagi waktu setempat.
“Kabar yang tidak pernah ingin kami sampaikan, tetapi sayangnya kami terpaksa menyampaikan kepada anda semua. Setelah hampir dua bulan berjuang melawan Covid, Fausto Gresini meninggal dunia, beberapa hari setelah genap 60 tahun,” tulis pernyataan itu. Gresini meninggalkan istri, Nadia, dan empat anak, Lorenzo, Luca, Alice, dan Agnese.
Dunia balap motor menyampaikan duka cita dan doa melalui akun media sosial mereka. Gresini adalah sosok penting dalam balap motor, khususnya MotoGP. Setelah 12 tahun menjadi pebalap dan meraih dua gelar juara dunia kelas 125cc pada 1985 dan 1987, dia kemudian mendirikan tim sendiri, dan berkiprah mengembangkan bakat-bakat balap dari kelas Moto3, Moto2, hingga bersaing di MotoGP.
Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports yang memegang hak komersial MotoGP, menyatakan Gresini adalah teman yang sangat baik. “Saya sangat berduka kehilangan Fausto. Dia adalah teman yang sangat baik dan saya sangat menyukai dia. Saya terus mengikuti berita mengenai kondisinya, dan saya cukup beruntung bisa berbicara dengannya saat dia di rumah sakit,” ujarnya di laman MotoGP.
“Saya sangat sedih dengan kehilangan seperti ini di paddock dan saya ingin menyampaikan duka cita terdalam saya kepada keluarga, teman, dan anggota timnya,” pungkas Ezpeleta.
Gresini menjadi pebalap kelas 125cc pada 1983-1994. Selain meraih dua gelar juara dunia, Gresini mencatatkan 21 kemenangan dan 47 podium. Dia kemudian mendirikan tim dengan nama belakangnya pada 1997. Dia bekerja sama dengan Honda dan menurunkan pebalap Alex Barros di kelas 500cc. Tim Gresini juga melebarkan sayap ke kelas lain, dan pada 2001 menjuarai kelas 250cc bersama Daijiro Kato. Pebalap Jepang itu kemudian promosi ke kelas MotoGP pada musim berikutnya. Kato meninggal dunia pada 2003 setelah kecelakaan fatal di Suzuka.
Pada tahun itu, Sete Gibernau meraih empat kemenangan dan finis sebagai runner-up. Pada 2004, Gresini Honda kembali meraih posisi kedua bersama pebalap Marco Melandri. Kemenangan terakhir Gresini di kelas MotoGP dipersembahkan oleh Toni Elia setelah mengungguli Valentino Rossi 0,002 detik di Estoril pada 2006.
Setelah kehilangan Kato pada 2003, Gresini kembali berduka karena Marco Simoncelli meninggal dunia setelah kecelakaan fatal pada 2011 di Sepang.
Gresini berpisah dengan Honda pada akhir musim 2014, dan kemudian menjadi tim resmi pabrikan Aprilia yang kontraknya berakhir pada akhir musim 2021. Pada akhir 2020, Gresini mengumumkan akan kembali menjadi tim mandiri lagi pada MotoGP 2022.