IBL mengharapkan efek domino dari diizinkannya turnamen sepak bola pramusim, Piala Menpora 2021. IBL butuh lampu hijau untuk memulai kompetisi pada awal Maret 2021.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Liga Bola Basket Indonesia atau IBL berencana memulai kembali musim baru pada awal Maret 2021. IBL, yang sudah dua kali batal menggelar kompetisi di tengah pandemi Covid-19, berharap segera mendapatkan lampu hijau, seperti halnya turnamen pramusim sepak bola, Piala Menpora 2021.
Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo telah mengeluarkan izin keramaian untuk pelaksanaan Piala Menpora. Izin dikeluarkan setelah pertemuan antara Menpora, Polri, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kamis lalu.
Piala Menpora akan menjadi kompetisi besar olahraga pertama di Tanah Air yang berlangsung di tengah kecamuk pandemi. Turnamen ini rencananya diikuti 20 klub dari Liga 1 dan Liga 2 Indonesia mulai 20 Maret hingga 25 April 2021.
”Harapan dengan adanya turnamen sepak bola, mudah-mudahan (kompetisi) basket bisa lebih mudah (digelar). Secara teknis, kami sudah mempersiapkan kompetisi dari tahun lalu. Kami sudah mendapat rekomendasi juga dari pihak berwenang. Namun, rencana kompetisi pada Oktober dan Januari sempat batal karena kebijakan dari pemerintah pusat,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, saat dihubungi Senin (22/2/2021).
Junas menilai, seharusnya izin penyelenggaraan IBL lebih mudah didapatkan. Sebab, mereka merupakan yang pertama menjajaki kompetisi di tengah pandemi. Selama hampir setahun persiapan, mereka sudah melakukan berbagai simulasi kompetisi dengan protokol kesehatan.
IBL, yang akan berlangsung tanpa penonton dengan sistem ”gelembung” seperti di NBA, juga sudah mendapatkan lampu hijau dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 dan Polri. Sayangnya, rencana kompetisi pada Januari 2021 terpaksa dibatalkan menjelang hari pelaksanaan karena pemerintah pusat menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
”Di saat cabang olahraga lain menunggu, kamu justru sudah menjalankan persiapannya. Jadi, kalau misalnya sudah ada cabang lain yang (mendapatkan) lampu hijau, seharusnya kami sudah siap. Kalau mereka baru merencanakan, kami sudah melakukan simulasi,” ucap Junas.
Dengan adanya turnamen sepak bola, mudah-mudahan (kompetisi) basket bisa lebih mudah (digelar). Secara teknis, kami sudah mempersiapkan kompetisi dari tahun lalu.
Meski optimistis menyambut musim baru, IBL hingga kini belum mengumumkan tanggal resmi dimulainya liga. Mereka hanya memberikan perkiraan waktunya, yaitu pada awal hingga pertengahan Maret.
Menurut Junas, IBL masih menunggu kepastian dari pihak berwenang. Mereka masih menunggu pertemuan dengan Menpora dan Kapolri, seperti yang dilakukan terhadap sepak bola. Pertemuan ini kemungkinan akan berlangsung pada pekan ini.
”Biar semua clear bisa dilakukan, diperbolehkan menjalankan kompetisi, seperti sepak bola. Dengan satu bahasa nanti, akan jauh lebih baik untuk klub. Karena kami, kan, sudah dua kali terdampak pembatalan dan tidak mau mengulang seperti kemarin lagi. Kami perlu menjaga semangat pemain dan klub agar tidak semakin pesimistis,” tuturnya.
Menpora Zainudin Amali berkomitmen akan memperjuangkan izin penyelenggaraan IBL. Menurut dia, izin IBL seharusnya tidak lebih rumit daripada penyelenggaraan turnamen Piala Menpora. ”IBL mungkin tidak terlalu sulit mendapat izin karena digelar di satu tempat. Semua pemain juga menginap di satu hotel," ungkapnya.