Liverpool dan Everton yang sedang terluka akan melampiaskan rasa frustrasinya dalam laga Derbi Merseyside. Duel ini sangat penting bagi sang rival sekota karena bisa sedikit mengobati rasa luka mereka.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT – Nasib serupa menyatukan dua tim Merseyside yang selalu berseberangan, Liverpool dan Everton. Mengawali musim dengan indah, sekarang mereka terperosok jelang memasuki akhir Liga Inggris. Di tengah kondisi krisis, rival sekota ini akan berjuang menyelamatkan wajah terluka mereka, dalam duel yang selalu berlangsung keras, Derbi Merseyside.
Sang juara bertahan Liverpool hanya bisa meratapi papan klasemen sementara. Datang sebagai tim terbaik musim lalu, skuad asuhan Juergen Klopp sekarang terdampar menduduki peringkat ke-6. Kans “Si Merah” mengulang juara semakin memudar akibat tren tiga kekalahan beruntun di liga.
Nasib Everton tak lebih baik. Di bawah manajer berpengalaman Carlo Ancelotti, mereka merasakan awal musim terbaik, sempat memuncaki klasemen yang tidak pernah terjadi dalam 13 tahun terakhir. Namun, rentetan hasil buruk, termasuk tidak mampu menang dalam tiga laga terakhir, mengembalikan realitas mereka sebagai tim medioker, menempati peringkat ke-7.
Paras-paras terluka ini menggambarkan dua rival sekota jelang pertarungan derbi edisi ke-288, pada Minggu (21/2/2021) dini hari WIB, di Stadion Anfield. Pasukan Klopp maupun serdadu Ancelotti sama-sama datang dengan motivasi lebih untuk memperbaiki tren buruk mereka.
Tuan rumah bisa sedikit bernapas lega. Liverpool baru saja menepis keraguan, dengan kemenangan atas Red Bull Leipzig, 2-0, pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions. Lini belakang “Si Merah” yang selalu jadi biang kekalahan, mulai bermain solid bersama bek baru Ozan Kabak.
“Sangat penting kami bisa bertahan sebagai satu kesatuan di level tertinggi. Pertandingan di Leipzig adalah pertanda bagus kami bisa mengatasi kesalahan dari laga sebelumnya, dari lini pertahanan. Semua orang tahu betapa pentingnya peran pertahanan untuk bisa sukses,” kata Klopp.
Klopp cukup senang dengan penampilan anak asuhnya. Meski begitu, dia menyadari, satu kemenangan itu tidak bisa langsung menyulap timnya kembali ke performa terbaik. Apalagi, mereka akan menghadapi realitas pahit bermain di Anfield, yang dalam tiga laga terakhir berujung kekalahan.
Memori buruk membayangi Liverpool jelang laga derbi nanti. Dalam derbi pada paruh pertama, bek terbaik “Si Merah”, Virgil van Dijk, menderita cedera semusim penuh akibat tekel horor dari kiper tim tetangga, Jordan Pickford. Artinya, nasib sulit yang dijalani Liverpool sekarang tidak lepas dari kesialan di duel sekota sebelumnya.
Ini adalah laga derbi, dan semua yang sudah terjadi cukup untuk memotivasi kami. (Laga melawan Everton pada Oktober) itu merupakan hari yang penting. Mudah-mudahan ada sesuatu yang lebih baik nanti.
Manajer asal Jerman ini meyakini kejadian tersebut akan semakin memotivasi anak asuhnya. “Ini adalah laga derbi, dan semua yang sudah terjadi cukup untuk memotivasi kami. (Laga melawan Everton pada Oktober) itu merupakan hari yang penting. Mudah-mudahan ada sesuatu yang lebih baik nanti,” katanya.
Pertarungan keras sangat mungkin kembali terjadi dalam derbi. Duel klasik ini selalu berlangsung keras sejak abad ke-20. Terbukti, laga kedua tim ini merupakan derbi dengan kartu merah terbanyak, sejak era Liga Primer. Total 15 kartu merah untuk Everton dan 7 kartu merah untuk Liverpool.
“Si Merah” lebih diunggulkan dalam laga nanti. Mereka tidak pernah terkalahkan di Anfield, dari Everton, sejak terakhir kali pada 1999. Momen tersebut sudah terlalu lama. Ketika terjadi, bahkan gelandang Liverpool yang sedang naik daun Curtis Jones masih belum lahir.
Namun, rekor baik ini juga datang beriringan dengan beban yang besar. Jika tuan rumah kalah, mereka akan semakin tenggelam dalam krisis. Peringkat tim asuhan Klopp ini juga berpotensi disusul oleh sang tetangga.
Mantan pemain Liverpool John Aldridge menilai, tidak ada kesempatan lebih bagi bagi Everton untuk menang, selain pada Minggu nanti. Everton punya kans menunggangi rasa khawatir tuan rumah akibat rentetan buruk di kandang. Apalagi, derbi ini tidak akan dihadiri oleh penonton yang selalu membakar semangat tuan rumah.
“Dalam era milenium ini, Everton tidak pernah punya peluang yang lebih bagus untuk merasakan kemenangan pertama di Anfield. Mereka tidak perlu berhadapan dengan 50.000 penggemar Liverpool yang berteriak pada mereka,” ucap Aldridge.
Ancelotti menilai, skuadnya sudah siap untuk bangkit dari kekalahan tengah pekan lalu, melawan Manchester City. Laga derbi dinilai selalu bisa membangkitkan semangat pasukan “Si Biru”. Sebab, sebagai tim yang selalu dipandang lebih rendah dari Liverpool, mereka selalu mengincar pembuktian.
“Setiap era memiliki kualitas dan karakteristik derbi sendiri. Motivasinya nanti sangat tinggi karena kami ingin bersaing dengan tetangga kami. Penting untuk fokus pada apa yang akan kami lakukan, untuk berani dan percaya diri,” sebut Ancelotti.
Meski tidak terlihat dalam sesi latihan, Klopp menjamin kiper utamanya Alisson Becket tetap akan tampil. Liverpool juga berpeluang menampilkan gelandang Naby Keita yang telah pulih dari cedera. Di sisi lain, Everton akan bisa tampil dengan striker andalan Dominic Calvert-Lewin dan gelandang Allan. (AP/REUTERS)