Alex Marquez Merintis Dinastinya
Alex Marquez berusaha lepas dari bayang-bayang kakaknya, Marc Marquez, dengan berjuang masuk ke persaingan papan atas MotoGP 2021. Berbekal paket perbaikan RC213V dan semusim adaptasi di MotoGP, Alex merintis dinastinya.
BARCELONA, SABTU — Alex Marquez didegradasi ke tim satelit Honda, LCR, mulai musim 2021. Namun, adik Marc Marquez itu tetap mendapat dukungan penuh dari pabrikan Honda dengan menyediakan motor RC213V spesifikasi pabrikan.
Dukungan itu membuat Alex bisa melanjutkan adaptasinya di MotoGP setelah semusim menjadi pebalap rookie bersama Repsol Honda. Fokus utamanya musim ini adalah memperbaiki hasil kualifikasi agar bisa konsisten meraih podium.
Musim lalu, Alex menjalani musim yang berat karena harus menjalani hingga 11 seri untuk bisa lolos ke kualifikasi kedua (Q2). Hal itu indikator kuat bahwa Alex masih berjuang keras memahami karakter motor RC213V, juga persaingan ketat di MotoGP. Hasil kualifikasi yang kurang kompetitif itu membuat peluangnya meraih podium sangat kecil karena dia sudah kehilangan banyak waktu sejak lap pertama.
”Saya kompetitif di sebagian besar trek pada Minggu, tetapi semua pebalap memiliki pace yang mirip dan saya kehilangan banyak waktu dalam lap pertama. Kami menghitung, di sejumlah tempat, saya kehilangan empat detik pada lap pertama. Lalu, tujuh detik dalam tiga lap awal. Itu mustahil untuk dikejar dalam balapan,” ujar Alex saat peluncuran desain motor barunya.
”Jadi, kualifikasi adalah sesuatu yang perlu saya perbaiki. Saya perlu memahami lebih baik tentang ban. Saya berangkat dari bertahun-tahun dengan Dunlop di Moto2 dan Michelin adalah sesuatu yang berbeda. Ketika ban-ban masih baru, Anda perlu menjadi agresif. Akan tetapi, pada saat yang sama, juga lembut. Ini sesuatu yang perlu lebih saya manfaatkan. Saya akan fokus untuk selalu seperti itu pada pramusim serta melakukan sejumlah time attack,” lanjut juara dunia Moto2 2019 itu.
Alex mulai menunjukkan performa yang lebih baik setelah finis kedua pada seri Perancis, yaitu saat balapan berlangsung di trek basah. Dia kemudian bersaing dengan pebalap Suzuki, Alex Rins, untuk memenangi seri Aragon. Kesalahan kecil membuat dia gagal mendahului Rins dan harus puas finis di posisi kedua.
Namun, dalam empat balapan terakhir musim 2020, Alex hanya finis dua kali, masing-masing di posisi 16 dan 9. Pada seri Teruel dan Eropa, dia gagal finis. Alex mengakhiri musim 2021 di posisi ke-14 dengan 74 poin.
Proses alami
Alex mengaku cukup terkejut dengan perbaikan performa pada paruh kedua musim 2020 setelah tes di Misano. Namun, dia menegaskan, perbaikan performa itu bukan hanya tentang motor, melainkan juga proses adaptasi yang dia jalani.
”Saya terkejut dalam paruh kedua musim karena paruh pertama tidak terlalu bagus. Ini bukan sebuah bencana, tetapi saat-saat sulit bagi saya. Paruh kedua sangat bagus. Saya membaik setiap hari,” ujar Alex yang merujuk perbaikan itu ditandai dengan dua podium di Perancis dan Aragon, dikutip Crash, Jumat (19/2/2021).
Kami memiliki resep lengkap untuk memenangi balapan. Kami punya pebalap yang sangat berbakat dan staf teknik yang bagus.
”Tahun ini, saya pikir Honda lebih fokus pada hal-hal kecil. Mereka tidak bisa mengubah mesin. Tahun ini, kami akan memiliki motor yang mirip, tetapi dengan evolusi dari paruh kedua musim lalu. Ini bisa menjadi motor yang sangat bagus,” ujar Alex.
Baca juga: Lima Hari Krusial di Losail
Resep menang
Perbaikan pada motor dan dukungan spesifikasi pabrikan juga akan dinikmati rekan setim Alex di LCR Honda, Takaaki Nakagami. Musim lalu, pebalap Jepang itu menggunakan motor 2019, tetapi sempat mencoba motor 2020 saat tes paruh musim. Namun, Nakagami menegaskan, dirinya perlu lebih memahami karakter motor 2021 yang pada dasarnya sama dengan motor 2020 karena pembekuan pengembangan mesin.
”Saya sangat gembira memiliki motor terkini. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini. Saya berharap bisa mempersembahkan podium dan bahkan mungkin kemenangan-kemenangan kepada Lucio (Cecchinello, kepala tim LCR Honda),” ujar Nakagami saat peluncuran desain motornya, Sabtu (20/2/2021).
Dukungan penuh dari pabrikan Honda itu juga membuat Cecchinello optimistis para pebalapnya bisa lebih kompetitif pada musim 2021. Musim lalu, Nakagami memiliki kesempatan memenangi balapan menyusul pole position pada seri Teruel di Aragon. Dia juga memimpin balapan dengan meyakinkan, tetapi kemudian semua harapan sirna karena terjatuh.
”Kami memiliki resep lengkap untuk memenangi balapan. Kami punya pebalap yang sangat berbakat, staf teknik yang bagus, dukungan besar dari Honda dan RCV mesin pabrikan,” kata Cecchinello.
Alex pun berambisi lebih banyak meraih podium musim ini dan dia akan memastikan target itu terpenuhi sejak tes pramusim di Sirkuit Losail, Qatar. ”Sudah pasti LCR menginginkan hasil, Honda menginginkan hasil, saya menginginkan hasil. Kami akan menuju trek yang belum pernah saya jalani dengan MotoGP. Pasti akan ada hari-hari berat tetapi kami memiliki paket yang bagus. Saya memiliki tim yang sangat bagus. Saya pikir kami bisa menjalankan pekerjaan dengan sangat bagus,” ujar Alex.
Nasihat kakak
Alex musim lalu menjadi satu-satunya pebalap Honda yang mempersembahkan podium. Tanpa Marc Marquez yang cedera humerus kanan, Honda menjadi kehilangan kemampuan memenangi balapan. Kondisi itu membuat beban berlebih pada Alex karena dia menjadi tumpuan meraih podium serta menguji sejumlah komponen perbaikan. Padahal, Alex berharap musim pertamanya itu bisa sepenuhnya untuk beradaptasi di MotoGP.
Dia mengaku banyak mendapat masukan dari kakaknya. Akan tetapi, seiring dengan waktu, dia menegaskan agar Marc berhenti menasihatinya. Dia ingin berproses dengan caranya sendiri.
”Pasti, dia menyampaikan banyak hal kepada saya untuk menjadi lebih baik, untuk belajar. Tetapi, pada akhirnya saya yang berada di trek, saya sendirian di trek. Jadi, Anda bisa memiliki kakak (pebalap) terbaik di dunia dan dia bisa mengajari banyak hal, tetapi kemudian Anda sendirian di trek dan perlu belajar dari semua sisi serta mengingat ribuan hal yang dia katakan kepada saya,” ujar Alex kepada Motorsport.