Kemenangan Karolina Muchova dan Jennifer Brady pada perempat final Australia Terbuka, Rabu (17/2/2021), memastikan nama baru dalam final. Muchova dan Brady selanjutnya akan berhadapan di semifinal, Kamis (18/2/2021).
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
MELBOURNE, RABU — Australia Terbuka 2021 akan menjadi debut, setidaknya bagi tiga petenis, dalam semifinal Grand Slam yang digelar setiap awal musim tersebut. Tunggal putri bahkan telah memastikan satu ”debutan” dalam final meski kedua finalisnya belum ditentukan.
Kemenangan Karolina Muchova dan Jennifer Brady pada perempat final di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Rabu (17/2/2021), memastikan hadirnya pendatang baru dalam final, tak hanya dalam Australia Terbuka, tetapi juga di ajang Grand Slam. Keduanya, yang akan saling berhadapan dalam semifinal, Kamis (18/2/2021), belum pernah mencapai laga puncak Grand Slam.
Ini berbeda dengan dua semifinalis lain pada paruh bawah undian tunggal putri yang menghadirkan persaingan para jawara Grand Slam. Serena Williams, 23 kali juara Grand Slam, akan berhadapan dengan Naomi Osaka (tiga kali juara).
Muchova mengalahkan Barty, 1-6, 6-3, 6-2, pada perempat final. Kemenangan itu memastikan habisnya juara Grand Slam pada paruh atas undian.
Barty, yang merupakan andalan tuan rumah, adalah juara Perancis Terbuka 2019. Jalannya untuk menuju laga puncak sebenarnya lebih mudah dibandingkan dengan petenis-petenis yang bersaing pada paruh bawah undian. Di bawah terdapat para juara Grand Slam, seperti Serena, Osaka, Garbine Muguruza, dan Simona Halep.
Akan tetapi, Barty, yang memulai penampilan di Melbourne Park dengan kemenangan 6-0, 6-0 atas Danka Kovinic dan tak kehilangan set dalam empat babak berikutnya, tersandung. Dia unggul telak pada set pertama atas Muchova, petenis Ceko peringkat ke-27 dunia, tetapi tak dapat mempertahankan konsistensi permainannya.
Penampilan Barty menurun setelah terjadi jeda agak lama antara set pertama dan kedua setelah Muchova meminta medical time out. Itu dilakukan karena petenis berusia 24 tahun itu mengalami sakit kepala.
”Saya merasa tidak berada di lapangan, hilang fokus karena kepanasan. Setelah diukur tekanan darah dan dirawat dengan menggunakan es, kondisi saya membaik,” ujar Muchova menjelaskan kondisinya ketika diwawancara mantan petenis nomor satu dunia, Jim Courier.
Barty tak menyalahkan yang dilakukan Muchova karena hal itu masih dibenarkan oleh peraturan. Dia hanya menyesalkan dirinya sendiri yang tak dapat mempertahankan penampilan.
”Setelah jeda, saya terlalu fokus pada kondisi Karolina, bukan pada permainan saya. Saya pun kehilangan momentum yang telah saya buat,” ujar Barty dalam media di Australia, Herald Sun.
Muchova, yang mengawali penampilan di arena tenis profesional pada 2013, pernah mencapai pekan kedua Grand Slam ketika lolos ke perempat final Wimbledon 2019. Namun, perjalanannya tak pernah lebih jauh dari itu hingga Australia Terbuka yang berlangsung pada masa pandemi Covid-19 ini.
Saya berusaha untuk mendapat poin secepat mungkin. Itu kunci kemenangan hari ini.
Kemenangan atas Barty didapat dengan cara bermain agresif, termasuk dengan melakukan tekanan di depan net. ”Saya berusaha untuk mendapat poin secepat mungkin. Itu kunci kemenangan hari ini,” kata Muchova.
Dia berharap bisa melanjutkan perjalanannya hingga ke laga terakhir di Rod Laver Arena seperti yang dicita-citakan sejak kecil. ”Saya punya satu memori tentang tempat ini. Saat untuk pertama kalinya memiliki notebook, saya menjadikan Rod Laver Arena sebagai gambar latar belakang. Saya punya cita-cita bisa bermain di Rod Laver atau setidaknya melihat secara langsung. Sekarang, saya bisa bermain di sini dan akan tampil di semifinal. Itu luar biasa,” komentar Muchova dalam situs web WTA.
Brady, lawan Muchova pada semifinal, Kamis, juga akan merasakan pengalaman pertama tampil di semifinal Australia Terbuka. Meski demikian, Brady akan bertanding dengan pengalaman tampil pada semifinal Grand Slam lainnya, AS Terbuka 2020, sebelum dikalahkan Osaka yang akhirnya menjadi juara.
Brady, yang mengalahkan sesama petenis AS, Jessica Pegula, 4-6, 6-2, 6-1, pada perempat final, telah menjadi cerita tersendiri ketika melangkahkan kaki ke babak keempat. Dia menjadi satu-satunya petenis yang menjalani karantina ketat dua pekan yang bisa tampil pada pekan kedua.
Petenis berusia 25 tahun itu menjalaninya karena menjadi salah satu dari 72 petenis yang berada dalam satu pesawat dengan partisipan turnamen positif Covid-19. Tes dilakukan ketika mereka tiba di Australia.
Di tengah banyaknya petenis yang memprotes peraturan tersebut, Brady memilih bersikap positif dengan menerimanya. Dengan cara itu, dia bisa meredam emosi dan fokus mempertahankan kondisi fisik meski hanya bisa berlatih di kamar.
Berbeda dengan sebagian besar petenis yang langsung terjun ke arena profesional setelah yunior, Brady memilih bersaing dalam turnamen antaruniversitas (NCAA). Dia mengantarkan Bruins menjuarai NCAA pada 2014, lalu berpindah ke arena profesional.
Setelah tertinggal dari petenis AS lain, seperti Madison Keys, Sloane Stephens, dan Sofia Kenin, Brady mulai memperlihatkan potensinya sejak 2020.
Merangkak dari kualifikasi
”Debutan” lain yang lebih dulu memperoleh tiket semifinal adalah tunggal putra Rusia, Aslan Karatsev. Dia mendapatkannya setelah mengalahkan semifinalis Australia Terbuka 2017, Grigor Dimitrov, 2-6, 6-4, 6-1, 6-2, pada perempat final, Selasa (16/2/2021).
Karatsev mencapai prestasi tertinggi dalam kariernya setelah merangkak sejak kualifikasi. Tiket babak utama yang didapat setelah bersaing di Doha, Qatar, menjadi yang pertama setelah dia empat kali gagal pada Grand Slam lain.
”Luar biasa bisa melaju ke semifinal dari kualifikasi. Saya akan menikmati momen ini dan tidak terlalu fokus pada pertandingan,” ujar Karatsev yang mendapat 200 pesan dalam ponselnya setelah mengalahkan Dimitrov. Hasil tersebut menempatkan Karatsev sebagai tunggal putra kualifikasi pertama pada era Terbuka (1968) yang mencapai semifinal Grand Slam.
Karena lebih banyak bertanding pada turnamen ATP Challenger, yang levelnya di bawah ATP Tour, petenis peringkat ke-114 dunia itu pun tak dikenal Novak Djokovic yang akan menjadi lawannya pada semifinal. ”Jujur, saya tak pernah melihatnya bermain sebelum di Australia Terbuka ini. Saya melihatnya pada pertandingan tadi (lawan Dimitrov) dan dia pemain dengan fisik yang kuat. Pukulannya sangat kencang dari baseline, pergerakan di lapangan juga bagus,” komentar Djokovic.
Karatsev menjadi bagian dari tiga tunggal putra Rusia yang tampil pada perempat final. Dua petenis Rusia lainnya adalah Daniil Medvedev dan Andrey Rublev yang saling berhadapan, Rabu siang. Medvedev mengalahkan Rublev, 7-5, 6-3, 6-2.
Medvedev juga menjadi wajah baru dalam semifinal Australia Terbuka. Sebelumnya, Medvedev pernah mencapai final AS Terbuka sebelum dikalahkan Rafael Nadal pada 2019. (AFP/AP)