Juventus mengharapkan tuah penyerangnya, Cristiano Ronaldo, pada laga di Porto. Juve ingin mengakhiri hasil buruk pada laga tandang babak 16 besar Liga Champions Eropa, dua musim terakhir.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
PORTO, SELASA - Cristiano Ronaldo tidak bisa menyembunyikan ambisi besarnya padamusim ketiga bersama Juventus, yakni meraih trofi ”Si Kuping Besar”. Untuk itu, pemain berjuluk ”CR7” itu harus membantu Juve agar tidak lagi tersandung saat menghadapi FC Porto pada duel pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, Kamis (18/2/2021) pukul 03.00 WIB, di Stadion Do Dragao.
Tim berjuluk ”Si Nyonya Besar” itu selalu gagal mencetak gol saat menjalani laga pertama babak 16 besar yang berlangsung di markas lawannya dalam dua musim terakhir. Juve tumbang 0-2 dari Atletico Madrid pada musim 2018-2019, kemudian kalah 0-1 dari Olympique Lyon pada edisi 2019-2020.
Pada laga kontra Atletico, tiga gol Ronaldo pada duel kedua menyelamatkan Juve untuk lolos ke perempat final. Namun, dua golnya pada laga kedua saat menghadapi Lyon tidak cukup membantu Juve lolos ke perempat final musim lalu. Kala itu, Juve kemasukan gol lewat striker Lyon, Memphis Depay.
Sejak Ronaldo tiba pada awal musim 2018-2019, Juve memainkan enam laga di fase gugur Liga Champions dan mencetak tujuh gol. Seluruh gol itu dicetak oleh ”CR7”. Capaian itu membuat Ronaldo hanya tertinggal dua gol dari rekor gol terbanyak pemain Juve di fase gugur Liga Champions yang dipegang Alessandro Del Piero.
Maka itu, Ronaldo amat ingin meraih prestasi lebih baik di Liga Champions musim ini. Meskipun Juve baru saja dibekap Napoli, 0-1, akhir pekan lalu, ”CR7” meminta rekan-rekan setimnya tidak kehilangan semangat mengejar kemenangan di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu.
”Dalam dua tahun terakhir, kami pulang lebih awal. Namun, kami tetap berambisi meraih hasil lebih baik. Kami akan memulai sebuah permulaan dari jalan panjang menuju final dengan 100 persen fokus pada ambisi meraih kemenangan,” ungkap Ronaldo di akun Instagram pribadinya, kemarin.
Kenangan indah
Pemain berusia 36 tahun itu memiliki kenangan indah saat menghadapi Porto di Do Dragao. Pada laga kedua perempat final Liga Champions musim 2008-2009, Ronaldo mencetak gol tunggal yang mengantarkan MU lolos ke babak empat besar. Berkat gol indahnya itu, ia bahkan dianugerahi penghargaan Puskas dari FIFA.
Di sisi lain, Juve juga belum pernah kehilangan poin dan kemasukan gol dalam dua lawatan ke Do Dragao dalam dua dekade terakhir. Terakhir kalinya kedua tim berduel pada babak 16 besar Liga Champions, yaitu musim 2016-2017, ”Si Nyonya Besar” menang dengan agregat 3-0.
Menurut bek senior Porto, Pepe, faktor historis dan Ronaldo membuat laga melawan Juve akan terasa istimewa bagi timnya. Ia pun sangat menantikan duel perdananya dengan Ronaldo, bekas rekan setimnya di Real Madrid dan tim nasional Portugal. Keduanya telah 324 kali bermain bersama. Namun, mereka belum sekalipun berhadap-hadapan sebagai lawan.
”Cristiano (Ronaldo), bagi saya, adalah pemain terbaik di dunia. Jadi, meskipun tidak mudah, kami akan berusaha yang terbaik untuk meredamnya. Porto memiliki ambisi meraih kemenangan perdana atas Juventus,” ungkap Pepe dilansir laman resmi Liga Champions.
Meskipun lebih diunggulkan, bukan tugas mudah bagi Pelatih Juventus Andrea Pirlo untuk mencuri kemenangan di markas Porto. Arthur Melo, dirigen permainan tim, bakal absen. Sejauh ini, tidak ada yang bisa menggantikan peran Arthur dalam mengatur tempo permainan dan memberikan variasi operan untuk para pemain depan Juve, terutama Ronaldo.
Dari 22 penampilannya pada musim ini, Arthur menjadi pemain dengan rata-rata akurasi operan tertinggi di Juve, yakni 93,7 persen. Rata-rata operan jarak jauhnya juga yang terbanyak, yaitu 2,4 operan per laga. Dalam dua laga terakhir yang tidak dihadiri Arthur, yaitu versus Inter Milan dan Napoli, Juve gagal mencetak gol.
”Saya ingin membantu tim saya langsung di atas lapangan. Namun, saya kini berperan sebagai pelatih. Saya yakin seluruh pemain bisa bermain lebih baik dan mengatasi kendala di laga nanti. Fase gugur ini adalah momentum terbaik bagi kami menunjukkan kualitas sesungguhnya,” ujar Pirlo, yang juga adalah mantan gelandang pengatur serangan Juve, dilansir La Gazzetta dello Sport.
Ronaldo hanya tertinggal dua gol dari rekor gol terbanyak pemain Juve di fase gugur Liga Champions yang dipegang Alessandro Del Piero.
Melampiaskan kekecewaan
Menurut Danilo, bek Juve, timnya akan berusaha melampiaskan kekecewaan setelah dikalahkan Napoli, akhir pekan lalu. Ia optimistis timnya akan menampilkan permainan yang jauh lebih baik di Portugal.
”Setelah ada perubahan di awal musim dan menderita kekalahan yang menyakitkan, setiap pemain telah tumbuh pesat, terutama dari sisi kepercayaan diri. Kemenangan di markas Barcelona (3-0, pada babak penyisihan grup) membuktikan bahwa kami mampu bersaing untuk memenangkan kompetisi ini,” kata Danilo yang pernah membela Porto selama kurun 2012-2015.
Di kubu sebaliknya, Pelatih Porto Sergio Conceicao belum mampu memutus kemarau kemenangan tim berjuluk ”Si Naga” itu. Dalam empat laga terakhir, Porto selalu imbang.
”Kami marah dengan hasil buruk di beberapa laga terakhir. Untuk mengalahkan Juve, kami tidak boleh lengah. Kehilangan konsentrasi akan menguapkan kemenangan,” ungkap Conceicao seperti dikutip O Jogo.