Atlet Bulu Tangkis dan Basket Divaksin Mulai Kamis
Vaksinasi Covid-19 untuk para atlet akan dilaksanakan lebih cepat dari target, yaitu mulai pekan ini. Para pemain nasional bulu tangkis dan timnas basket akan mengawali vaksinasi khusus bagi para atlet nasional itu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Vaksinasi Covid-19 untuk atlet nasional akan segera dimulai pekan ini atau lebih cepat sepekan dari target semula, yaitu pada akhir Februari. Sebagai pembuka, tim pelatnas bulu tangkis dan bola basket akan mengawali vaksinasi ini. Kedua cabang olahraga tersebut didahulukan karena akan mengikuti kejuaraan internasional dalam waktu dekat.
”Kami dikabari oleh Kementerian Kesehatan bahwa vaksinasi untuk atlet sudah bisa dimulai saat ini. Namun, kami akan melakukan rapat lebih dahulu untuk membahas mekanismenya,” ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Selanjutnya, Kemenpora, yang dipimpin Menpora Zainudin Amali, akan menggelar rapat bersama Kemenkes, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) dan perwakilan cabor yang akan menerima segera vaksin itu, Rabu (17/2) ini. ”Rapat ini untuk menentukan tata cara dan waktunya. Mungkin, vaksinasi pertama akan dilakukan di RSON Cibubur. Kami targetkan vaksinasi itu bisa dimulai pada Kamis (18/2),” kata Gatot
Pekan ini, Kemenpora memprioritaskan vaksinasi kepada atlet, pelatih, dan tenaga pembantu, pada pelatnas bulu tangkis dan bola basket. Kedua cabor itu akan mengikuti kejuaraan internasional lebih dahulu dibanding cabang-cabang lain. Para atlet bulu tangkis akan mengikuti All England 2021 pada 17-21 Maret, adapun tim bola basket menjalani kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 pada 19-23 Februari di Doha, Qatar. Namun, laga kualifikasi itu lantas ditunda karena pembatasan di Qatar.
”Proses vaksinasi memang tidak boleh serentak, melainkan harus bertahap dari cabang-cabang yang mengikuti kejuaraan paling duluan. Jika tidak demikian, itu bakal menimbulkan kerumunan (tidak sesuai protokol kesehatan),” tutur Gatot.
Selanjutnya, vaksinasi atlet akan dilanjutkan ke cabang-cabang lain yang bakal mengikuti Olimpiade Tokyo, Juli-Agustus mendatang, SEA Games 2021 Vietnam, dan kejuaraan internasional lainnya. Kemenpora telah mengajukan 1.500-1.800 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, tenaga pendukung dari 20 cabang, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Cibubur.
Menambah semangat
Menurut Gatot, vaksinasi itu bisa dilakukan secara terpusat di RSON Cibubur, tetapi bisa pula secara desentralisasi sesuai alamat masing-masing atlet. Lewat sistem desentralisasi, atlet bisa melakukan vaksinasi di layanan kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya. ”Sama seperti vaksinasi tenaga kesehatan, mereka tidak mesti datang ke Jakarta,” ungkapnya.
Kemenpora juga akan mengupayakan vaksinasi bagi para anggota klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
Kehadiran vaksin untuk atlet diharapkan bisa ikut memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, vaksinasi juga diharapkan dapat menambah semangat maupun kepercayaan diri atlet dalam menjalani latihan dan pertandingan.
Pada tahap selanjutnya, Gatot berkata, Kemenpora juga akan mengupayakan vaksinasi bagi para anggota klub sepak bola yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Pekan lalu, pada rapat membahas kelanjutan liga sepak bola nasional itu, Kepolisian RI meminta agar para pemain, pelatih, dan tenaga pendukung klub, divaksinasi lebih dahulu sebelum Liga 1 dan Liga 2 diizinkan kembali bergulir.
Jumlah orang yang bakal mendapatkan vaksinasi di kedua liga itu adalah 4.000-5.000 orang, termasuk wasit dan perangkat pertandingan. ”Kami menunggu dulu kepastian izin kompetisi dari Kepolisian RI. Jika memang sudah ada lampu hijau, kami akan mengupayakan mereka ikut divaksin,” kata Gatot.
Dari Medan, Sumatera Utara, Zainudin berkata, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kepolisian terkait kepastian izin keramaian kompetisi. ”Nantinya, Liga 1 dan Liga 2 akan menerapkan protokol kesehatan ketat. Pihak Kepolisian masih mempelajari sebelum memberikan keputusan,” tuturnya.
Vaksinasi di Liga 1
Dalam dokumen protokol kesehatan yang disampaikan ke Polri, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berjanji setiap laga digelar tanpa penonton dan tiada konvoi serta kegiatan nonton bareng.
Jika nantinya izin keramaian untuk Liga 1 dan Liga 2 itu telah muncul, Zainudin berharap ada turnamen pramusim. Selain sebagai wadah pemanasan untuk para pemain dan klub, turnamen pramusim itu penting pula untuk menguji sejauh mana protokol kesehatan yang telah diusulkan tersebut bisa diterapkan para pihak.
Setelah atlet pelatnas dan para insan liga sepak bola nasional, vaksinasi lantas akan dilanjutkan ke atlet-atlet Pekan Olahraga Nasional. "KONI meminta agar atlet PON juga mendapatkan vaksin. Kami pasti mempertimbangkan itu karena kami mengacu IOC (Komite Olimpiade Internasional) yang mewajibkan vaksin kepada atlet yang akan berpartisipasi di Olimpiade Tokyo," pungkas Gatot.