Penampilan Gemilang Simmons Tak Hindarkan Sixers dari Kekalahan

Meski kalah dari Utah Jazz, Ben Simmons memperlihatkan potensi yang sesungguhnya. ”Point guard” terjangkung di NBA ini membuktikan mampu bermain di posisi ”center” dan tampil sangat agresif untuk mencetak 42 angka.

AP PHOTO/RICK BOWMER

Guard Philadelphia 76ers, Ben Simmons, melakukan lay up pada laga NBA antara Sixers dan Utah Jazz di Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Selasa (16/2/2021). Simmons tampil gemilang, tetapi tak mampu menghindarkan timnya dari kekalahan.

SALT LAKE CITY, SENIN — Penampilan gemilang Ben Simmons belum cukup untuk menghindarkan Philadelphia 76ers dari kekalahan melawan tim terbaik NBA musim ini, Utah Jazz. Duel dua tim yang memimpin klasemen Wilayah Timur dan Barat itu di Vivint Smart Home Arena, Salt Lake City, Utah, Amerika Serikat, Selasa (16/2/2021) pagi WIB, dimenangi oleh tuan rumah dengan 134-123.

Sukses melawan Sixers ini menjadi kemenangan beruntun kedelapan bagi Jazz, yang menjadi rangkaian kemenangan terpanjang kedua mereka musim ini. Sebelumnya, Rudy Gobert dan kawan-kawan tak terkalahkan dalam 11 laga beruntun, sejak menundukkan Milwaukke Bucks pada 8 Januari, ditutup dengan dua kemenangan beruntun atas Dallas Maverick pada 27 dan 29 Januari.

Beberapa saat sebelum laga dimulai muncul kabar bahwa Sixers tidak akan diperkuat bintangnya yang biasa bermain di posisi center, yakni Joel Embiid, karena cedera otot punggung. Hal ini cukup memukul Sixers karena di posisi itu Jazz menurunkan Gobert, salah satu pemain bertahan terbaik NBA di bawah ring.

Pelatih Doc Rivers pun menempatkan Ben Simmons (24), point guard paling jangkung di NBA, untuk menempati posisi center menggantikan Embiid. Rookie of the Year NBA 2018 ini menjawab kepercayaan Rivers dengan tampil agresif di bawah ring dan mencetak 42 poin, perolehan angka terbanyak sejak bergabung ke NBA sebagai pilihan pertama draf NBA 2016. Dia juga nyaris membuat triple-double dengan menambah 12 assist dan 9 rebound.

AP PHOTO/RICK BOWMER

Center Utah Jazz, Derrick Favors (kanan), menghalangi guard Philadelphia 76ers, Ben Simmons (kiri), pada laga NBA antara Sixers dan Jazz di Salt Lake City, Utah, Selasa (16/2/2021).

Laga melawan Jazz itu memperlihatkan potensi sesungguhnya pemain setinggi 2,11 meter ini sebagai pemain yang mampu bermain di semua posisi. Reputasinya sebagai pengatur permainan berbakat dan pemain bertahan yang membuatnya masuk Tim Bertahan Terbaik NBA 2020 dilengkapinya dengan kemampuan mencetak angka yang mumpuni. Sebagai point guard, posisi utamanya, sebelum ini Simmons lebih banyak membagi bola dan menjalankan tugas bertahan, menyerahkan tanggung jawab mencetak angka kepada Embiid, yang menjadi kandidat pemain terbaik NBA musim ini.

Pada 25 laga awal musim ini, Simmons hanya dua kali mencetak 18 angka. Namun, pada tiga laga terakhir, saat timnya menelan tiga kekalahan beruntun, produktivitasnya justru meningkat. Dia mencetak 23 poin melawan Portland Trail Blazers, 18 poin melawan Phoenix Suns, dan 42 poin melawan Jazz.

Simmons mengatakan tidak pernah tampil seagresif itu. ”Ada masa saat saya merasa dominan, tetapi tidak sampai 40 poin juga. Saya bisa membuat triple-double, dan kami menang dengan selisih 20 poin, tetapi itu lebih karena pertahanan kami. Tetapi, saya harus mengambil peran ini karena Joel tak bisa bermain,” ujar pebasket Australia itu mengenai penampilannya.

Rivers kemudian menjelaskan strateginya. ”Saat Joel (Embiid) dipastikan tak bermain, kami harus membuat susunan pemain agar (Rudy) Gobert harus menjaga Ben (Simmons). Hal itu kemudian terjadi, dan kuncinya bagi kami adalah mengoper bola kepada Ben, dan membuatnya mencetak angka. Kami merasa tak ada yang bisa mengawalnya terus, apalagi seorang center. Ben mengerjakan tugasnya dengan baik,” puji Rivers.

AP PHOTO/RICK BOWMER

Guard Philadelphia 76ers, Ben Simmons memasukkan bola ke keranjang melewati penjagaan center Utah Jazz, Rudy Gobert, pada laga NBA antara Sixers dan Utah Jazz di Salt Lake City, Utah, Selasa (16/2/2021).

Meski tanpa Embiid, Simmons tak berjuang sendiri. Forward Tobias Haris yang bermain 37 menit menyumbang 36 angka dan 10 rebound, sedangkan shooting guard Seth Curry menambah 11 angka. Adapun center senior Dwight Howard yang bergantian dengan Simmons mengisi posisi center menyumbang 14 angka dan 12 rebound.

Merata

Meski Simmmons tampil gemilang, lawan mereka malam itu adalah Jazz yang kemampuan para pemainnya sangat merata. Kelima starter Jazz memetik angka dua digit, dipimpin shooting guard Donovan Mithcell dengan 24 poin, disusul forward Joe Ingles dengan 20 poin. Tiga starter lain, yakni Royce O’Neale, Bojan Bogdanovic, dan Gobert, sama-sama mencetak 11 angka.

Namun, bintang lapangan Jazz malam itu adalah guard Jordan Clarkson, pebasket AS pemegang paspor Filipina yang memperkuat tim nasional Filipina pada Asian Games 2018. Masuk ke lapangan sebagai pemain cadangan, Clarkson mencetak 40 angka, yang menjadi perolehan angka tertingginya musim ini. Aksi gemilang Clarkson pun dirayakan rekan-rekannya. Seusai pertandingan, Mitchell mengguyur kepala Clarkson dengan sebotol air mineral.

Kami merasa tak ada yang bisa mengawalnya terus, apalagi seorang center. Ben mengerjakan tugasnya dengan baik.

Kemenangan ini mengukuhkan posisi Jazz sebagai tim terbaik NBA musim ini dan memimpin Wilayah Barat dengan catatan menang-kalah 23-5. Mereka masih lebih baik daripada juara bertahan NBA, Los Angeles Lakers (21-7), diikuti Los Angeles Clippers (21-8),  yang akan menjadi lawan Jazz selanjutnya, di posisi ketiga.

AP PHOTO/RICK BOWMER

Guard Utah Jazz, Jordan Clarkson, mencetak angka pada laga NBA antara Philadelphia 76ers dan Utah Jazz di Salt Lake City, Utah, Selasa (16/2/2021).

Di Wilayah Timur, posisi Sixers di puncak juga belum tergoyahkan dengan catatan menang-kalah 18-10. Keunggulan Sixers ini terjadi karena buruknya penampilan awal musim dua tim terbaik di Timur, yakni Milwaukee Bucks dan Brooklyn Nets. Bucks berada di posisi kedua dengan 16-11, sedangkan Nets yang diperkuat trio Kevin Durant, Kyrie Irving, dan James Harden berada di posisi ketiga (17-12).