Lagi, klub sepak bola Indonesia dihukum FIFA karena menunggak gaji pemain asing. PSM Makassar menjadi ”korban” terbaru ketegasan FIFA.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun telah menjatuhkan putusan larangan mendaftarkan pemain baru selama tiga masa jendela transfer kepada PSM Makassar, FIFA menunggu iktikad baik dari tim berjuluk ”Juku Eja” itu demi melunasi kewajiban gaji kepada mantan pemain asingnya, Giancarlo Lopes Rodrigues. Andai tidak segera membayar gaji Rodrigues, PSM hanya diperbolehkan menggunakan pemain yang tersedia saat ini untuk Liga 1 Indonesia musim 2021.
Hukuman berat bagi PSM itu didasari putusan Kamar Penyelesaian Sengketa FIFA nomor 20-01217 terkait sengketa ketenagakerjaan antara Giancarlo Lopes Rodrigues dan PSM Makassar serta putusan Komite Disiplin FIFA nomor FDD-7297 tertanggal 29 Januari 2021. Berdasarkan putusan itu, PT Liga Indonesia Baru mengeluarkan surat nomor 024/LIB-KOM/II/2021 tentang Penegasan Implementasi Putusan FIFA terhadap PSM yang mengeluarkan tiga poin putusan.
Ketiga putusan itu ialah menegaskan hukuman PSM untuk tidak boleh mendaftarkan pemain pada tingkat nasional dan internasional selama tiga periode pendaftaran hingga kewajiban dipenuhi. Kemudian, PT LIB melakukan proses pemblokiran sistem pendaftaran pemain bagi PSM. Terakhir, PT LIB memberitahukan keputusan itu kepada seluruh klub Liga 1 dan Liga 2. Sebab, dengan putusan itu, PSM tidak bisa melakukan transansi pembelian pemain baru, tetapi klub lain bisa membeli pemain baru dari PSM.
”FIFA tidak memberikan tenggat tertentu kepada PSM untuk melunasi kewajibannya itu. Secara prinsip, FIFA menunggu itikad baik PSM. Apabila sudah ada bukti penyelesaian dan dikonfirmasi kepada FIFA, hukuman itu akan gugur,” ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita yang dihubungi, Selasa (16/2/2021), dari Jakarta.
Apabila mengikuti linimasa proses pendaftaran pemain baru di Liga 1, PSM terancam tidak bisa mendatangkan pemain baru pada Liga 1 2021. Andai tidak melunasi gaji Rodrigues, PSM baru bisa mendaftarkan pemain baru pada putaran kedua Liga 1 2022.
Dengan kondisi itu, PSM hanya bisa mendaftarkan pemain yang terakhir kali masuk ke dalam daftar PT LIB, September 2020. Akan tetapi, dari daftar pemain itu, PSM telah dipastikan kehilangan bek kanan andalannya, Asnawi Mangkualam Bahar, yang telah dipastikan hijrah ke klub Divisi Dua Liga Korea, Ansan Greeners. Untuk pemain asing pun, PSM hanya memperpanjang kontrak sang kapten, Wiljan Pluim, dari lima pemain asing di Liga 1 2020.
Bukan yang pertama
Dalam dua tahun terakhir, PSM merupakan klub ketiga yang mendapat hukuman serupa. Sebelumnya, Semen Padang dan PS Tira Persikabo juga disanksi FIFA dengan larangan mendaftarkan pemain di tiga jendela transfer karena bermasalah dengan pemain asing.
PS Tira Persikabo menunggak gaji Elio Bruno Martins yang membela klub itu pada Liga 1 2017, sedangkan Semen Padang sempat berutang kewajiban gaji kepada pemain asing yang sempat menjalani masa uji coba jelang Liga 1 2019, yaitu Tristan Koskor. Putusan FIFA kepada Semen Padang dan PS Tira Persikabo keluar pada 4 Desember 2019. Setelah melunasi kewajiban itu, kedua klub itu pun bisa mendaftarkan skuad baru pada awal 2020 lalu.
Proses verifikasi klub yang menjadi syarat bagi klub berlaga di Liga 1 harus lebih jelas dan tegas. Pelaksanaan verifikasi itu wajib zero tolerance agar tidak ada masalah yang dialami klub di kemudian hari.
Sementara itu, PSM Makassar masih bungkam terkait sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA itu. Kompas coba menghubungi pihak PSM, tetapi belum mendapat tanggapan.
Adapun masalah finansial yang dialami PSM sudah mulai tercium sejak awal Liga 1 2020. Salah satu sinyal masalah itu terlihat ketika peluncuran skuad ”Juku Eja” untuk Liga 1 2020. Dalam tiga musim Liga 1 sebelumnya, PSM rutin menggunakan momen itu untuk memperkenalkan seragam terbaru. Akan tetapi, pada pengenalan skuad Liga 1 2020, PSM hanya mengenakan pakaian adat Bugis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, kondisi itu terjadi karena PSM diduga masih belum melunasi kewajiban yang tertuang dalam perjanjian kontrak dengan produsen olahraga asal Inggris, Umbro. Alhasil, PSM hanya diperbolehkan mengenakan kostum yang telah dipakai pada Liga 1 2019.
Selain itu, PSM juga tidak memenuhi persyaratan lisensi klub profesional 2020 Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) 2020. Lisensi itu dibutuhkan untuk mengikuti kompetisi antarklub Asia edisi 2021. Padahal, pada 2018 dan 2019, PSM selalu mampu lolos persyaratan lisensi AFC atau Konfederasi Sepak Bola Asia.
Dalam dua tahun terakhir, PSM merupakan klub ketiga yang mendapat hukuman serupa. Sebelumnya, Semen Padang dan PS Tira Persikabo juga disanksi FIFA.
Paling akhir
Setelah Liga 1 2020 dihentikan, awal Maret 2020, Rodrigues merupakan pemain asing yang paling akhir meninggalkan Makassar, Sulawesi Selatan. Rodrigues kembali ke Brasil pada akhir Mei 2020.
Selama 2020, Rodrigues telah mengenakan seragam merah marun khas PSM pada tujuh laga, yaitu dengan rincian empat laga di Piala AFC serta tiga laga di Liga 1. Ia telah mencetak empat gol bagi Juku Eja.
Dalam unggahan di story akun Instagram pribadinya, pertengahan 2020, Rodrigues sempat mengeluhkan gaji yang belum dipenuhi PSM. Berawal dari keluhan itu, Rodrigues pun membuat laporan resmi ke FIFA. Selain itu, ia juga mengakhiri kerja samanya dengan PSM.
Setelah tidak lagi memiliki klub, 11 Desember 2020, Rodrigues resmi menjadi pemain baru klub Liga Bangladesh, Sheikh Russel. Ketajaman Rodrigues di Bangladesh pun belum memudar. Ia telah mencetak tiga gol dari lima penampilan di Liga Divisi Utama Bangladesh musim 2021.
Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali menyatakan, permasalahan gaji yang selalu dialami klub Indonesia dengan para pemain asing menunjukkan manajemen sebagian klub profesional di Tanah Air masih sangat buruk. Hal itu, lanjut Akmal, ditegaskan lewat putusan FIFA yang selalu berpihak kepada pemain asing.
”Untuk mengantisipasi permasalahan ini di masa mendatang, proses verifikasi klub yang menjadi syarat bagi klub berlaga di Liga 1 harus lebih jelas dan tegas. Pelaksanaan verifikasi itu wajib zero tolerance agar tidak ada masalah yang dialami klub di kemudian hari,” kata Akmal.