Real Madrid masih mampu hidup tanpa kehadiran Sergio Ramos di lapangan. Meski sempat kesulitan, Madrid kini mulai berdamai dengan kenyataan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
MADRID, MINGGU — Kehilangan kapten Sergio Ramos, yang lebih banyak cedera musim ini, sempat mengguncang konsistensi penampilan Real Madrid. Fase tersebut kini telah berakhir. Meski Ramos masih menepi, tim asuhan Zinedine Zidane tidak terganggu. Mereka terbukti bisa beradaptasi dengan tiga kemenangan beruntun di Liga Spanyol.
Tren positif ”Si Putih” kembali berlanjut. Lewat permainan solid, Madrid menang mudah atas tim tamu Valencia, 2-0, pada Minggu (15/2/2021) malam WIB, di Stadion Alfredo di Stefano. Sepasang gol kemenangan datang dari Karim Benzema dan Toni Kroos lewat tendangan jarak jauh.
Ramos, yang terakhir kali bermain pada pertengahan Januari, masih absen. Dia datang ke stadion hanya sebagai penonton. Dengan bergaya kasual, mengenakan kaus putih dan kacamata hitam, bek 34 tahun ini tampak santai menikmati pertandingan.
Meski sang kapten tidak berada di lapangan, Madrid terlihat sudah mampu beradaptasi. Kemenangan atas Valencia merupakan yang ketiga kali beruntun pada Februari di Liga Spanyol. Hasil ini membangkitkan performa inkonsisten mereka pada Januari, kehilangan 5 poin dalam 4 laga.
Kami dalam perjalanan yang baik. Kami mulai percaya pada diri sendiri. Terutama kami semakin baik dalam pertahanan. Jelas ada peningkatan dalam penampilan. Inilah sepak bola, terkadang Anda kesulitan, kemudian bisa mengatasinya.
”Kami dalam perjalanan yang baik. Kami mulai percaya pada diri sendiri. Terutama kami semakin baik dalam pertahanan. Jelas ada peningkatan dalam penampilan. Inilah sepak bola, terkadang Anda kesulitan, kemudian bisa mengatasinya,” kata Zidane selepas laga dikutip AS.com.
Zidane telah menemukan kepingan tepat yang dicari selama ini untuk mengisi sementara posisi Ramos. Sang pelatih sekarang memberi kepercayaan kepada Nacho, bek pelapis 31 tahun. Dia sudah tiga kali beruntun diturunkan sejak menit awal, termasuk laga tadi malam.
Hasilnya sangat efektif. Madrid memenangi semua laga tersebut dengan hanya kemasukan satu gol selama 270 menit. Duetnya bersama bek inti Raphael Varane telah menghasilkan keseimbangan di lini belakang Si Putih.
Dalam kemenangan atas Valencia, duet ini kembali bermain solid dalam formasi dua bek tengah, 4-3-3. Nacho yang punya kemampuan membaca permainan ditugaskan berdiri lebih depan. Sementara itu, Varane melindunginya dengan jadi pemain terakhir di lini belakang.
Cara ini terbukti efektif. Kedua bek tengah ini saling melindungi wilayah masing-masing. Nacho bisa mengantisipasi awal mula serangan lawan, sedangkan Varane akan menghalangi peluang lawan yang tembus sampai garis terakhir.
Zidane juga menginstruksikan anak asuhnya bermain lebih sabar. Dengan penguasaan bola yang dominan, mereka akan melimitasi kesempatan lawan menyerang. Kelebihan Nacho yang bisa menahan dan mengumpan bola, seperti Ramos, sangat berguna dalam memperbanyak penguasaan.
Strategi pelatih asal Perancis ini berjalan lancar menekan Valencia. Mereka menguasi bola sebanyak 60 persen. Akibat tidak mendapat bola, tim tamu hanya berhasil membuat satu tendangan ke arah gawang selama 90 menit.
Penguasaan bola dominan selalu berisiko jadi serangan balik lawan. Namun, risiko ini sudah diantisipasi juga oleh Madrid. Ketika tim lawan menyerang balik, duet bek Nacho-Varane dibantu gelandang bertahan Casemiro dengan cepat menutup celah di pertahanan.
Sejauh ini, formula baru Madrid berjalan dengan sangat efektif. Hal itu bisa digambarkan dengan Zidane yang tampak murah senyum di pinggir lapangan. Juara bertahan Liga Spanyol ini memang perlu cepat beradaptasi sebab Ramos belum dipastikan kapan akan kembali.
Pekan lalu, Ramos dikabarkan baru saja sukses menjalani operasi cedera lutut. Dia mengatakan, sudah dalam pemulihan. ”Semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Pikiran saya sudah tertuju kembali untuk berlatih dan bisa ke lapangan secepat mungkin,” tulisnya di Twitter.
Tumbal kemenangan
Tuan rumah mampu mendominasi permainan sejak awal laga. Tak menunggu lama, mereka berhasil unggul pada menit ke-12 lewat aksi tendangan Benzema dari luar kotak penalti. Tendangan dari sisi kanan pertahanan Valencia itu melaju kencang ke tiang jauh.
Belum setengah jam berlalu, Madrid kembali diterpa kabar buruk. Bek kanan Dani Carvajal cedera, harus digantikan Lucas Vasquez. Carvajal pun menambah panjang daftar cedera skuad asuhan Zidane.
Madrid terus menekan meski sudah unggul satu gol. Permainan mengalir Benzema dan rekan-rekan ini akhirnya berbuah manis jelang turun minum. Umpan silang Vazquez dimanfaatkan dengan tembakan luar kotak penalti oleh Kroos.
Pada babak kedua, tuan rumah nyaris unggul tiga gol tanpa balas. Sayangnya, gol bek kiri Ferland Mendy dianulir oleh video asisten wasit (VAR). Dia tertangkap offside ketika menerima umpan Vinicius Junior.
Sepanjang laga, tim tamu hanya sekali mengancam gawang Madrid. Momen itu terjadi beberapa menit setelah turun minum. Namun, tendangan jarak jauh dari striker Maxi Gomez masih bisa ditepis oleh kiper Madrid, Thibaut Courtois.
”Saya pikir laga ini terlalu mudah untuk mereka. Saya merasa bertanggung jawab penuh. Dengan superioritas Madrid, mereka seperti tidak butuh penampilan terbaik untuk mengalahkan kami. Saat ini, kami tidak berada dalam level yang sama dengan mereka. Kami terlalu banyak kehilangan bola,” kata Pelatih Valencia Javi Gracia dikutip Marca.com.
Meksi menang, Kroos menyesali laga ini harus memakan tumbal karena Carvajal cedera. Hal ini sangat menyulitkan bagi tim yang sudah krisis pemain beberapa pekan terakhir.
”Kami khawatir dengan banyak cedera yang didapat. Banyak di antara mereka merupakan pemain penting bagi kami. Terutama untuk Carvajal, dia baru kembali dari tiga cedera beruntun. Ada sesuatu yang tidak benar dan kami tidak menyukai kondisi ini. Namun, kami tidak bisa mengubahnya, hanya harus menerima ini dan melakukan yang terbaik,” ucap Kroos yang akhirnya mencetak gol lagi setelah Desember 2020. (AFP/REUTERS)