Fulham akhirnya merasakan kemenangan di kandang Everton untuk pertama kali dalam sejarah klub. Kemenangan ini menambah kepercayaan diri tim untuk bisa keluar dari zona degradasi.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LIVERPOOL, SENIN — Fulham mencatat sejarah besar dengan mengalahkan Everton, 2-0, di Stadion Goodison Park, Senin (15/2/2021) dini hari WIB. Kemenangan ini menjadi sejarah besar bagi Fulham karena ini merupakan kemenangan pertama mereka di kandang Everton.
Fulham akhirnya meraih kemenangan di Goodison Park setelah mencoba sebanyak 28 kali di ajang Liga Inggris. Bahkan, mereka terakhir kali bisa mendapatkan satu poin di stadion itu tahun 1959 ketika menahan imbang Everton, 0-0.
Sejarah besar ini menjadi semakin istimewa karena kemenangan ini berasal dari dua gol yang dicetak pemain debutan Josh Maja (22). Pemain asal Nigeria yang dipinjam Fulham dari Bordeaux ini mendapat kesempatan tampil penuh pada laga ini dan mencetak gol pada menit ke-48 dan ke-65.
Gol pertama Maja terjadi setelah ia mendapat umpan dari Ola Aina, sedangkan gol kedua tercipta setelah Maja memanfaatkan bola muntah dari tendangan Harrison Reed. Tren negatif Fulham, yaitu menjalani 12 laga terakhir di Liga Inggris tanpa kemenangan, akhirnya berakhir berkat kehadiran Maja.
Kemenangan besar ini membuat mereka lebih percaya diri bisa keluar dari zona degradasi dan bertahan di Liga Primer hingga musim depan. Saat ini mereka masih berada di peringkat ke-18 dengan raihan 18 poin. Mereka masih berjarak tujuh poin di bawah Newcastle United yang masih aman di peringkat ke-17.
Saya sangat percaya Fulham bisa melakukan yang terbaik. Orang-orang hanya melihat kualitas tim dari jumlah kemenangan dan kekalahan, tetapi saya memiliki pandangan berbeda karena saya melihat tim ini setiap hari.
”Saya sangat percaya Fulham bisa melakukan yang terbaik. Orang-orang hanya melihat kualitas tim dari jumlah kemenangan dan kekalahan, tetapi saya memiliki pandangan berbeda karena saya melihat tim ini setiap hari,” ujar Manajer Fulham Scott Parker. Kemenangan ini menjadi modal bagi Fulham untuk menghadapi Burnley dan Sheffield United pada dua laga berikutnya.
Sebaliknya bagi Everton, kekalahan ini membuat mereka gagal menyamai perolehan poin Liverpool, yaitu 40 poin. Kini ”The Toffess” masih berada di peringkat ke-7 dengan 37 poin. Padahal, laga kontra Fulham ini menjadi kesempatan terbaik bagi mereka untuk mengumpulkan poin karena pada dua laga berikutnya mereka akan dihadang Manchester City dan Liverpool.
Manajer Everton Carlo Ancelotti mengatakan, timnya tidak dalam kondisi yang terbaik setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di ajang Piala FA. ”Aspek fisik ini sangat memengaruhi permainan tim karena Fulham bermain dengan intensitas tinggi dan kami tidak mampu mengatasinya,” ujar Ancelotti.
Janji Solskjaer
Manchester United juga menemani Everton sebagai tim besar yang dikejutkan oleh tim papan bawah. Pada laga yang berlangsung Minggu (14/2/2021) malam WIB, MU ditahan imbang West Bromwich Albion, 1-1, dan kehilangan peluang terbaik untuk mendekati City di puncak klasemen.
MU baru mengantongi 46 poin dan kini berada di peringkat kedua, sedangkan City semakin kokoh di puncak dengan 53 poin seusai mengalahkan Spurs. Meski demikian, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer berjanji timnya akan bangkit dan mengejar City.
”Kami tidak akan membiarkan City berlari terlalu jauh dan kami akan menghadapi mereka pada Maret nanti,” kata Solskjaer. Janji ini tidak mudah diwujudkan karena MU sudah dua kali beruntun mendapat hasil imbang di Liga Inggris dan kini bersiap untuk tampil pada babak 32 besar Liga Europa melawan Real Sociedad. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Newcastle United dan Chelsea sebelum bertemu City.
Berbeda dengan MU dan Everton, Arsenal merupakan tim besar lainnya yang merasakan kegembiraan karena berhasil mengalahkan Leeds United, 4-2. Kemenangan ini diraih berkat penampilan cemerlang Pierre-Emerick Aubameyang yang menyumbang tiga gol. Arsenal kini berada di peringkat ke-10 dengan 34 poin.
Aubameyang berhasil mengatasi masalah-masalah yang membuat penampilannya menurun. Beberapa waktu lalu ia juga absen karena harus merawat ibunya yang sedang sakit. ”Saya telah melewati masa-masa sulit dan sekarang waktunya untuk tersenyum lagi,” ujarnya. (AFP/REUTERS)