Sempat tidak dipercaya pada era baru Chelsea bersama pelatih Thomas Tuchel, dua ”anak emas” Frank Lampard membuktikan diri di Piala FA Inggris. Tammy Abraham dan Reece James jadi pahlawan kemenangan ”Si Biru”, Jumat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
BARNSLEY, JUMAT — Debut Manajer Chelsea Thomas Tuchel pada ajang Piala FA Inggris nyaris tercoreng akibat keganasan tim Divisi Championship, Barnsley. Beruntungnya, wajah ”sempurna” Tuchel diselamatkan oleh gol semata wayang dari kombinasi pemain kesayangan sang mantan manajer, Frank Lampard.
Gol striker Tammy Abraham, memanfaatkan umpan silang bek sayap Reece James, memenangkan Chelsea atas tuan rumah Barnsley, 1-0, pada babak 16 besar Piala FA, Jumat (12/2/2021) dini hari WIB, di Stadion Oakwell. Kombinasi duo pemain Inggris pada pertengahan babak kedua itu menyelamatkan ”Si Biru” dalam pertarungan beda kasta.
Chelsea beruntung bisa selamat dari amukan sang ruan rumah. Barnsley tampil beringas di rumahnya. Tim asuhan Valerien Ismael ini bermain tanpa rasa takut. Meski dikepung penguasaan bola dominan lawan hingga 72 persen, mereka mendobrak lewat permainan cepat.
Barnsley memanfaatkan setiap kesempatan ketika bola jatuh ke kaki mereka. Di tengah penguasaan bola yang minim, mereka menguji pertahanan Chelsea dengan 14 kali tendangan, 4 kali di antaranya mengarah ke gawang. Sebaliknya, Chelsea yang dominan hanya bisa 6 kali menendang, dengan sekali mengarah ke gawang dan langsung berbuah gol.
Duel formasi 3-4-3 dalam laga ini jelas ”dimenangi” Barnsley. Sayangnya, tim tuan rumah gagal mengonversi peluang-peluang mereka, termasuk yang dibuat striker Cauley Woodrow. Ia tidak mampu menembus gawang kiper tim tamu, Kepa Arrizabalaga, dalam empat kali percobaan tendangan.
”Saya harus jujur, iya (Barnsley lebih baik). Chelsea berhasil menembus perempat final, tetapi kami seharusnya bisa bermain lebih baik. Ini bukanlah performa terbaik kami. Hari ini sangat berat untuk menahan tekanan dari mereka dan melepas tekanan di separuh lapangan kami,” kata Tuchel.
Manajer asal Jerman ini menilai, keputusannya tepat memasukkan James setelah turun minum. Dia memasukkan James dan Antonio Rudiger menggantikan Andreas Christensen dan Marcos Alonso.
Lebih hidup
Berkat pergantian tersebut, permainan Chelsea lebih hidup pada babak kedua sampai akhirnya ”Si Biru” unggul lewat gol semata wayang Abraham. Gol itu lahir berkat insting tajam Abraham di kotak penalti dan umpan silang cemerlang James.
Tidak hanya mencetak gol, Abraham juga menjadi pahlawan ketika menggagalkan peluang Barnsley dari skema tendangan bebas. Dia menyundul bola dari garis gawang yang nyaris berbuah gol untuk tuan rumah.
”Tammy mencetak gol penentu. Penyelamatannya di garis gawang juga sangat penting bagi kami. Itu bagus baginya karena penting bagi semua striker untuk mencetak gol,” ujar Tuchel yang baru menangani Chelsea selama lima pertandingan.
Pada laga ini, wajah Tuchel bisa dikatakan diselamatkan duo Inggris, Abraham dan James. Keduanya merupakan anak emas dari Lampard. Padahal, mereka, terutama Abraham, belum mendapat kepercayaan penuh oleh Tuchel sejak kedatangannya di Chelsea.
Sejak Tuchel resmi menangani Si Biru, Abraham baru dua kali bermain, itu pun dari bangku cadangan. Total, dia hanya mendapat menit bermain sekitar 68 menit. Laga Piala FA ini merupakan pertama kalinya sang striker bermain sejak awal pertandingan.
Padahal, di bawah asuhan Lampard, Abraham merupakan salah satu pemain yang sering dipercaya turun di Liga Inggris. Terutama pada musim lalu, striker 23 tahun ini nyaris selalu menghiasi daftar pemain utama Chelsea.
Nasib James sedikit lebih baik. Dia sempat tidak dilirik Tuchel sebagai pemain inti pada dua laga pertama sang manajer. Namun, perlahan James mendapat kesempatan turun sejak awal laga pada dua pertandingan terakhir Liga Inggris. Adapun bek bertubuh kekar ini merupakan pemain reguler pada era Lampard.
Chelsea, bersama Manajer Thomas Tuchel, menjaga wajahnya tetap sempurna dengan tidak terkalahkan dalam lima laga pertama di semua kompetisi.
Lampard, selama menukangi Chelsea, memang dikenal sering memberikan kesempatan bagi pemain berkebangsaan Inggris, di antaranya Abraham dan James. Dalam kebijakan transfernya, dia juga banyak mengincar pemain berbakat dari ”Negeri Sang Ratu”. Banyak rumor mengatakan, kebijakan itu tidak sesuai dengan keinginan direktur klub, Marina Granovskaia.
Tidak terkalahkan
Kemenangan Chelsea itu pun sukses memberikan Tuchel kemenangan perdana di Piala FA. Hasil ini juga menjaga wajahnya tetap sempurna dengan tidak terkalahkan dalam lima laga pertama di semua kompetisi.
Abraham pun senang bisa berkontribusi kembali untuk Si Biru. Penyelamatannya dari garis gawang pada babak kedua, menurut dia, sudah menjadi kebiasannya. ”Saya tumbuh sebagai pemain bertahan. Jadi, itu adalah reaksi spontan untuk mengantisipasinya. Datang ke sini tidak pernah mudah. Jadi, kami akan mengambil hasil ini (terlepas penampilan di bawah standar),” katanya sambil tersenyum, seperti dikutip The Guardian.
Di sisi lain, Tuchel juga memberikan kesempatan pertama kali bermain penuh kepada gelandang N’Golo Kante dan kiper Kepa Arrizabalaga. Dua-duanya bermain cukup solid. Arrizabalaga melakukan sekali penyelamatan krusial. Kiper yang sering membuat kesalahan pada era Lampard itu tidak membuat blunder kali ini.
Kehadiran wajah baru dalam 11 pemain mula Tuchel membuat sang manajer semakin banyak pilihan ke depannya. Sejauh ini, dia masih belum menemukan komposisi terbaik untuk berada dalam formasinya, 3-4-3. Hal itu terlihat dengan terus bergantinya skuad utama Chelsea dalam setiap laga.
Adapun Barsnley bisa pulang dengan wajah tegak meskipun tersingkir. ”Ini adalah pertandingan yang kami inginkan. Kami membuat penampilan hebat. Kami bisa melihat sejauh mana kami memegang prinsip untuk memaksa Chelsea berbuat kesalahan. Kami bermain sempurna pada babak pertama, tetapi tidak bisa mencetak gol,” kata Ismael, manajer tuan rumah, kepada BBC.
”Pergantian pada babak kedua membuat Chelsea lebih bisa mengontrol. Kami dihukum karena satu momen, di mana itu memalukan. Namun, kami bisa bertarung hingga akhir. Performa kami membanggakan,” pungkas Ismael. (AP/REUTERS)