Everton dan Tottenham Hotspur berharap bisa mendapatkan trofi pada musim ini. Salah satu kesempatan terbaik untuk menjaga harapan itu bakal tersaji pada laga Piala FA di Stadion Goodison Park, Kamis dini hari WIB.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LIVERPOOL, SELASA — Babak 16 besar Piala FA Inggris menyajikan duel dua tim Inggris yang sangat mendambakan trofi, yaitu Everton dan Tottenham Hotspur. Kedua tim akan bertemu di Stadion Goodison Park, Kamis (11/2/2021) pukul 03.15 WIB, dalam laga yang bisa menentukan nasib mereka musim ini.
Terakhir kali Everton mengangkat trofi adalah pada saat menjuarai Piala FA, 1995 silam. Adapun Spurs merasakan trofi terakhir saat menjuarai Piala Liga Inggris pada 2008. Lebih dari satu dekade, kedua tim hanya menjadi ”penonton” pesta kemenangan tim-tim lainnya.
Penderitaan itu bisa saja diakhiri pada musim ini ketika kedua tim memiliki momentum terbaik. Everton dan Spurs, masing-masing, ditangani manajer yang pernah menaklukkan kerasnya persaingan kompetisi di level Eropa dan sekarang memiliki skuad dengan beberapa pemain yang sedang bersinar.
”Saya tahu para pendukung Everton sangat berharap tim ini juara. Namun, saya tidak tahu apakah ini musim yang tepat untuk mendapatkan trofi kembali. Saya hanya bisa memastikan tim akan melakukan apa saja demi bisa mendapatkan trofi secepatnya,” kata Manajer Everton Carlo Ancelotti dikutip BBC.
Laga kontra Manchester United di ajang Liga Inggris yang berakhir imbang 3-3 menjadi bukti yang bisa dipakai Ancelotti untuk mendukung ucapannya tersebut. Everton, pada laga itu, telah kembali menjadi tim yang penuh percaya diri dan memiliki serangan yang efektif.
Mulai bangkit
Dalam empat laga terakhir di Liga Inggris, Everton mampu mencuri poin dari tim-tim yang sulit ditaklukkan, seperti MU, Leicester City, dan Leeds United. Di Liga Inggris saat ini, Everton pun bisa berada satu poin di atas Spurs, yaitu di peringkat ketujuh.
Akan tetapi, Spurs saat ini juga mulai bangkit setelah menderita tiga kekalahan beruntun di Liga Inggris. Mereka baru mengalahkan West Bromwich Albion, 2-0, dan menyampaikan pesan kepada lawan-lawannya bahwa duet penyerang, Harry Kane dan Son Heung-min, sudah kembali mengancam.
Saya menekan diri saya sendiri setiap hari. Tidak perlu bantuan orang lain untuk menekan saya.
Everton dan Spurs saat ini berada di luar peringkat lima besar klasemen Liga Inggris dan sudah harus melupakan mimpi untuk menjuarai liga musim ini. Mereka dipaksa untuk mengejar target lainnya, terutama gelar juara Piala FA dan tiket untuk ke kompetisi Eropa musim depan.
Hal itu, bagi Ancelotti, adalah pilihan sulit karena masing-masing memberikan manfaat berbeda. ”Sangat penting untuk bisa tampil di kompetisi Eropa karena klub bisa menjaga stabilitas. Namun, untuk mendapatkan kebahagiaan, keberhasilan meraih trofi sangatlah penting,” katanya.
Stabilitas tim bisa terjaga ketika tampil di Eropa mengingat mereka bakal mendapatkan tambahan sejumlah uang. Nilai uang tambahan itu akan lebih besar jika kompetisi yang diikuti adalah Liga Champions Eropa. Tambahan uang itu bisa dimanfaatkan tim untuk membeli pemain-pemain baru dan memperkuat skuad.
Pada masa pandemi, manfaat dari sisi finansial ini sangat menggiurkan bagi semua tim yang kini kehilangan sejumlah pendapatan, terutama dari penjualan tiket.
Pertemuan antara Everton dan Spurs ini kian menarik karena menjadi duel antara Ancelotti dan sahabat lamanya, Manajer Spurs Jose Mourinho. Dua manajer yang sangat berpengalaman dan pernah merasakan trofi Liga Champions ini bakal beradu taktik dan berpeluang menghadirkan duel yang terbuka.
Everton punya lini serang tajam berkat kehadiran Dominic Calvert-Lewin, tetapi mereka punya pertahanan yang rapuh. Dalam empat laga terakhirnya, mereka telah kebobolan delapan gol. Sementara tiga kekalahan beruntun yang baru dirasakan Spurs menjadi inspirasi bagi Everton dan Ancelotti untuk mencari celah di lini pertahanan tim ”Lili Putih”.
Ancelotti melihat timnya dan Spurs saat ini tidak terlalu jauh berbeda. Ia pun maklum jika dirinya dibanding-bandingkan dengan Mourinho. ”Itu menjadi sebuah kehormatan bagi saya. Tim Mourinho selalu seimbang dalam pertahanan ataupun serangannya,” ujarnya.
Akan tetapi, Mourinho punya peluang yang lebih besar untuk mendapatkan trofi karena mereka juga akan tampil pada final Piala Liga Inggris melawan Manchester City pada April mendatang. Tekanan pun bisa lebih besar jika gagal di Piala Liga Inggris dan Piala FA. ”Saya menekan diri saya sendiri setiap hari. Tidak perlu bantuan orang lain untuk menekan saya,” ujar Mourinho. (AFP/REUTERS)