Kapolri Beri Ruang Penyelenggaraan Kegiatan Olahraga
Polri siap memberikan ruang penyelenggaraan kegiatan olahraga dalam waktu dekat. Namun, mereka minta ada penerapan dan penegakan aturan ketat dalam menjalani kegiatan olahraga dengan protokol kesehatan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah setahun nyaris tanpa kompetisi olahraga nasional akibat pandemi Covid-19, Kepolisian Negara Republik Indonesia siap membuka ruang untuk penyelenggaraan kegiatan olahraga. Namun, mereka meminta penegakan aturan secara ketat menggelar ajang olahraga dengan protokol kesehatan.
”Kita memahami kegiatan olahraga jadi perhatian karena beberapa negara telah menjalankan kegiatan olahraga. Kepolisian membuka ruang membicarakan lebih lanjut rencana menggelar kegiatan olahraga kembali. Namun, hal itu perlu disiapkan dengan matang, terutama dalam penerapan dan penegakan aturan ketat protokol kesehatan,” ujar Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Menpora mendatangi Mabes Polri di kawasan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin sekitar pukul 12.00. Menpora didampingi, antara lain, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolri selama dua jam. Seusai pertemuan, Menpora dan Kapolri memberikan keterangan kepada awak media.
Akan tetapi, keduanya tidak memberikan keterangan rinci mengenai kegiatan olahraga yang dimaksud. Sejumlah cabang menanti izin polisi untuk menggulirkan kompetisi, seperti Liga Sepak Bola Indonesia. Apalagi, sejumlah negara telah melanjutkan kompetisi dan turnamen olahraga, seperti sepak bola, bola basket, dan bulu tangkis.
Kapolri menerangkan, kegiatan olahraga bisa dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, tetapi perlu kesepakatan dengan penyelenggara. Kalau melanggar kesepakatan, akan ada dampak terhadap kegiatan itu.
”Hal ini akan dibicarakan secara lebih detail dan intensif. Kita perlu mencari cara bagaimana program pemerintah menurunkan laju penyebaran Covid-19 berhasil dan ekonomi cepat pulih, di sisi lain kegiatan olahraga bisa berjalan,” kata Listyo.
Sebelum itu, Kapolri menekankan, kepolisian terlibat dalam program pemerintah yang tengah bekerja keras menurunkan angka kasus Covid-19. Berbagai macam upaya dilakukan, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan PPKM skala mikro. ”Sekarang, polri fokus ikut terlibat dalam upaya-upaya tersebut,” tuturnya.
Amat dinanti
Menpora mengatakan, publik olahraga Indonesia amat menanti kegiatan olahraga. Pihaknya berharap segera ada jalan keluar agar kegiatan olahraga bisa berjalan tanpa mengganggu program pemerintah menekan laju penyebaran Covid-19.
”Masyarakat sangat rindu kegiatan olahraga berjalan lagi. Tetapi, kami paham pemerintah sedang berusaha keras menekan penyebaran Covid-19 dan wajib didukung semua pihak. Maka itu, kami berharap rencana kegiatan olahraga bisa terus dikoordinasikan,” ujar Zainudin.
Kendati demikian, Menpora memahami betul situasi Indonesia belum normal karena masih fokus mengatasi Covid-19. Pihaknya juga berkomitmen mendukung segala upaya pemerintah dalam mengatasi wabah tersebut. ”Sejak semula, kami berkomitmen mengutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Sejumlah pengurus cabang olahraga berharap ada lampu hijau dari pemerintah agar mereka bisa menggelar kembali kompetisi atau kejuaraan, mulai dari Liga Sepak Bola, Liga Basket, Kejuaraan Nasional Panjat Tebing, hingga Kejurnas Catur. Kompetisi atau kejuaraan dibutuhkan sebagai wadah keberlanjutan pembinaan ataupun seleksi calon atlet pelatnas.
”Kami akan mengikuti Piala Dunia Catur Putri 2020 di Sochi, Rusia, pada pertengahan tahun ini dan SEA Games 2021 Vietnam di akhir tahun ini. Untuk mempersiapkan atlet ataupun seleksi calon atlet pelatnas, kami butuh menggelar kejuaraan normal. Karena sistem daring dan normal sangat berbeda dampaknya terhadap atlet,” kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem.
Sementara itu, atlet bosan terus-menerus latihan tanpa ada kepastian bisa ikut kejuaraan. Selain tidak ada kejuaraan dalam negeri, sebagian besar dari mereka belum bisa ikut kejuaraan di luar negeri.
”Kami sudah bosan sekali karena tidak ada kejuaraan setahun terakhir. Rasanya latihan itu tidak ada tujuan. Kalau ada kejuaraan yang akan diikuti, ajang itu bisa menjadi bahan evaluasi dari latihan yang sudah dijalani,” ungkap pelari gawang putri andalan Indonesia, Emilia Nova. (DRI)