Tottenham Hotspur sempat kehilangan taringnya ketika striker Harry Kane absen karena cedera. Ketika Kane kembali ke lapangan, Spurs juga kembali ke jalur kemenangan.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Tottenham Hotspur mengakhiri tren negatif dengan mengalahkan West Bromwich Albion, 2-0, Minggu (7/2/2021). Kembalinya Harry Kane menjadi salah satu faktor yang membuat lini serang Spurs kembali tajam. Laga ini membuktikan peran Kane sangat vital bagi tim.
Kane kembali tampil 90 menit setelah sempat absen dua laga akibat cedera yang dialami saat Spurs dikalahkan Liverpool, 1-3, dua pekan lalu. Tanpa Kane, Spurs seperti kehilangan taring dan dikalahkan Brighton and Hove Albion, kemudian Chelsea.
Kekalahan beruntun itu terhenti setelah Kane kembali nyaman bermain dan mencetak gol pertama Spurs ke gawang West Brom pada babak kedua. Ia mendapat umpan dari Pierre-Emile Hojbjerg dan menyelesaikannya dengan akurasi tinggi. Berkat gol itu, Kane telah mencetak total 208 gol bagi Spurs di semua kompetisi dalam 317 laga, sejajar dengan Bobby Smith sebagai pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Spurs.
”Kane sangat penting bagi kami dan ia adalah striker terbaik di dunia. Dia kembali dan langsung mencetak gol. Inilah yang kami butuhkan. Sungguh saya sangat merindukannya,” kata penyerang Spurs, Son Heung-min, kepada BBC. Son mencetak gol kedua pada laga ini setelah mendapat umpan dari Lucas Moura pada menit ke-58.
Dengan demikian, kombinasi maut Kane-Son kembali hidup dan menambah kepercayaan diri tim untuk kembali ke papan atas. Tambahan tiga poin ini membuat Spurs meraih total 36 poin dan naik ke peringkat ketujuh.
Kane sangat penting bagi kami dan ia adalah striker terbaik di dunia. Dia kembali dan langsung mencetak gol. Inilah yang kami butuhkan. Sungguh saya sangat merindukannya.
Sementara itu, West Brom masih berada di peringkat ke-19 dengan 12 poin untuk berdamai dengan ancaman degradasi. Dalam 10 laga terakhir, West Brom di tangan Manajer Sam Allardyce telah kebobolan 28 gol.
Pertahanan MU
Pada laga lainnya yang berlangsung Minggu pagi WIB, Everton menahan imbang Manchester United, 3-3, di Stadion Old Trafford. Tim ”Setan Merah” pun gagal untuk kembali menempel ketat Manchester City di puncak klasemen akibat pertahanan mereka yang buruk.
Tidak ada yang salah di lini serang ”Setan Merah” karena mereka mampu membobol gawang Everton dua kali pada babak pertama. MU masih memiliki ketajaman yang mereka pamerkan pada laga sebelumnya saat menggilas Southampton, 9-0.
Gol pertama MU tercipta dari sundulan Edinson Cavani yang berawal dari umpan dari Marcus Rashford dari sisi kanan. Adapun gol kedua murni berkat sentuhan ajaib kaki Bruno Fernandes yang menendang bola dari luar kotak penalti.
Kesalahan terjadi di lini belakang MU pada awal babak kedua, ketika Everton langsung bisa menyamakan kedudukan dengan membalas dua gol dalam waktu sekitar tujuh menit. Gol pertama Everton dicetak Abdoulaye Doucoure akibat dua kesalahan lini belakang MU. Kesalahan pertama karena kalah cepat saat mencegah Dominic Calvert-Lewin memasuki kotak penalti, dan kesalahan kedua dilakukan Luke Shaw yang lalai menjaga Doucoure.
Usai mencetak gol, Doucoure tampil sebagai perancang gol kedua Everton. Ketika pemain asal Perancis ini memberi umpan kepada James Rodriguez, para bek MU kembali kehilangan fokus dan Rodriguez bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
MU masih memiliki kesempatan untuk memenangi laga ini ketika Scott McTominay menambah keunggulan pada menit ke-70. Namun, gol-gol indah itu menjadi sia-sia karena tidak ada perbaikan di lini belakang Setan Merah sehingga Calvert-Lewin bisa mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+5.
Dengan hasil imbang ini, MU hanya bisa mengumpulkan total 45 poin di peringkat kedua dari 23 laga. City baru menjalani laga ke-22 melawan Liverpool pada Minggu malam dengan modal 47 poin. ”Kami sebaiknya jangan dianggap sebagai tim kandidat juara. Saya tidak akan menyalahkan siapa pun, tetapi kami semua tahu kami bisa bertahan lebih baik lagi,” kata Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Di tengah ketatnya persaingan pada musim ini, Solskjaer menyadari bahwa kesalahan-kesalahan kecil akan sangat fatal. Posisi mereka di papan atas bisa dirampas tim lainnya sewaktu-waktu jika mereka kehilangan konsistensi seperti yang terjadi sejak akhir Januari. Mereka sempat dikalahkan Sheffield United lalu bangkit dan melibas Southampton. Kini, grafik mereka kembali menurun.
Inkonsistensi MU membuat Manajer Everton Carlo Ancelotti merasa hasil imbang ini nikmat seperti layaknya sebuah kemenangan. ”Kami bersaing melawan salah satu tim terbaik di Liga Primer. Level kami tidak sama dengan MU, tetapi kami tetap bisa melawan dengan kualitas yang kami miliki. Saya sangat bangga,” ujar Ancelotti.
Everton kini bisa menjaga harapan untuk naik ke peringkat empat besar dan tampil di Liga Champions musim depan. Kini mereka mengumpulkan 37 poin dan tidak mudah untuk menambah poin lagi karena selama Februari ini mereka akan menghadapi Fulham, City, dan Liverpool pada tiga laga berikutnya. (AP/AFP/REUTERS)