Al Ahly akan menghadapi Bayern Muenchen di babak semifinal Piala Dunia Antarklub. Berpredikat sebagai klub tersukses di Afrika, Al Ahly berambisi menjadi tim Afrika pertama yang mengungguli tim asal Eropa di ajang itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
DOHA, MINGGU – Raksasa Liga Mesir, Al Ahly, akan menjalani salah satu laga terbesar di dalam sejarah klub ketika menghadapi Bayern Muenchen pada babak semifinal Piala Dunia Antarklub, Selasa (9/2/2021) pukul 01.00 WIB, di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar. Meskipun meraih kemenangan terkesan sebuah misi yang mustahil, Al Ahly tidak segan menyematkan mimpi untuk melaju ke partai puncak.
Dari sisi kualitas pemain, Bayern di atas kertas terlalu tangguh bagi Al Ahly. Dari empat kontestan semifinal, Al Ahly merupakan tim dengan nilai pasar terkecil. Tim berjuluk “El Shayateen El Homr” atau Si Setan Merah itu memiliki akumulasi nilai pasar sekitar 25,5 juta euro (Rp 430 miliar). Jumlah itu amat jauh dibandingkan dengan Bayern yang memiliki nilai pasar sekitar 879,5 juta euro (Rp 14,8 triliun).
Meski begitu, apabila melihat prestasi selama musim 2019-2020, Al Ahly tidak perlu menganggap diri lebih inferior daripada Die Roten. Al Ahly bisa melaju ke Piala Dunia Antarklub sebagai pengoleksi tiga gelar mayor di musim lalu, serupa dengan prestasi yang diraih Bayern.
Al Ahly meraih trofi Liga Mesir, Piala Mesir, dan Liga Champions Afrika. Berkat raihan gelar Liga Champions Afrika, Al Ahly semakin menegaskan diri sebagai tim tersukses di Benua Afrika. Si Setan Merah telah mengoleksi 9 gelar. Adapun pesaing terdekat Al Ahly ialah rival abadi di Mesir, Zamalek, dan penguasa Liga Kongo, TP Mazembe, yang sama-sama mengoleksi lima trofi.
Pelatih Al Ahly Pitso Mosimane berambisi membawa timnya menampilkan permainan terbaik dalam laga melawan Bayern, sang juara Eropa. Ia telah mempersiapkan sesi khusus bagi timnya untuk mempelajari penampilan Bayern yang amat dominan satu tahun terakhir.
“Kami akan menghadapi tim terkuat dengan banyak pemain bertalenta. Kami tidak bisa hanya mempersiapkan taktik, tetapi kami harus berada dalam kondisi fisik dan mental terbaik untuk menampilkan performa maksimal,” ucap Mosimane seperti dilansir laman klub, Minggu (7/2/2021).
Mosimane pun menyiapkan strategi untuk meredam permainan Bayern yang mengutamakan penguasaan bola, zona pertahanan tinggi, dan permainan yang memanfaatkan lebar lapangan. Menurut pelatih asal Afrika Selatan itu, Al Ahly tetap akan menampilkan identitas permainan yang mengantarkan tim meraih tiga gelar mayor di musim lalu, yaitu penguasaan bola dengan variasi umpan pendek, serta menekan lawan di zona pertahanan lawan.
Terkait ambisinya di Piala Dunia Antarklub, Mosimane menyatakan hanya memikirkan untuk memenangi setiap laga tanpa memedulikan target di turnamen tersebut.
Sepanjang sejarah Piala Dunia Antarklub, baru ada dua tim Afrika yang melaju hingga partai final, yaitu TP Mazembe pada edisi 2010 dan Raja Casablanca pada 2013. Sayangnya, kedua duta Afrika itu harus mengakui keunggulan dua tim Eropa. TP Mazembe dikalahkan Inter Milan 0-3, sedangkan Raja Casablanca tumbang dari Bayern, 0-2.
“Kami hanya memikirkan laga demi laga di Piala Dunia Antarklub. Hal itu telah kami jalani ketika meraih titel Liga Champions, lalu bermain di Piala Dunia Antarklub, selanjutnya kami akan menghadapi tantangan terbesar melawan juara Eropa,” kata Mosimane yang telah meraih dua gelar Liga Champions Afrika bersama dua klub berbeda.
Kami akan menghadapi tim terkuat dengan banyak pemain bertalenta. Kami tidak bisa hanya mempersiapkan taktik, tetapi kami harus berada dalam kondisi fisik dan mental terbaik untuk menampilkan performa maksimal.
Bek Al Ahly, Ayman Ashraf, menyatakan, rekan setimnya telah fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi Bayern setelah unggul 1-0 atas Al Duhail, 5 Februari lalu. Ia berjanji untuk memberikan kebahagian dan rasa bangga kepada seluruh pendukung Al Ahly, baik yang menyaksikan langsung di Stadion Ahmad bin Ali maupun di Mesir. Dalam laga Piala Dunia Antarklub, FIFA memperbolehkan sebanyak 12.000 penonton hadir dari 21.282 kapasitas stadion itu.
“Kami akan menampilkan permainan yang membuat kami pantas mewakili Al Ahly, klub terbaik Afrika,” ucap Ashraf.
Pelengkap tahun terbaik
Sementara itu, Pelatih Bayern Hans-Dieter Flick mengatakan, Bayern belum puas dengan raihan lima gelar selama 2020. Flick memastikan, seluruh pemainnya memiliki motivasi ekstra untuk menutup perjalanan penuh gelar pada 2020 dengan trofi Piala Dunia Antarklub.
“Trofi Piala Dunia Antarklub akan menjadi hiasan pemungkas dari kue perjalanan kami di tahun lalu. Kami telah menanti laga melawan Al Ahly yang akan berjalan menarik dan penuh tantangan,” ucap Flick kepada FIFA.com.
Gelar Piala Dunia Antarklub akan menjadi persembahan trofi keenam dalam 15 bulan karier Flick sebagai pelatih Bayern. Sebelumnya, Flick telah mempersembahkan trofi Liga Jerman, Piala Jerman, Liga Champions, Piala Super Jerman, dan Piala Super Eropa.
Kapten Bayern, Manuel Neuer, adalah satu dari empat pemain Bayern tersisa yang terakhir kali mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub edisi 2013. Selain Neuer, skuad Bayern yang diberangkatkan ke Qatar dengan kenangan indah di tahun 2013 ialah Thomas Mueller, Jerome Boateng, dan David Alaba.
“Kemenangan di Piala Dunia Antarklub 2013 merupakan satu pengalaman indah bagi Bayern. Kami ingin kembali menuliskan sejarah dan memanfaatkan kesempatan untuk membawa pulang trofi ini,” kata Neuer seperti dikutip laman klub. (AFP)