Harapan Liverpool untuk bisa mempertahankan gelar juara Liga Inggris musim ini kembali meredup usai dikalahkan Manchester City, 1-4. Dua kesalahan fatal kiper Liverpool Alisson Becker membuat City bisa berpesta gol.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LIVERPOOL, SENIN — Liverpool kembali kehilangan peluang untuk mengambil posisi terbaik dalam mempertahankan gelar juara Liga Inggris usai dikalahkan Manchester City, 1-4, di Stadion Anfield, Senin (8/2/2021) dini hari WIB. Kekalahan ini terasa sangat menyakitkan bagi Liverpool dan kiper Alisson Becker yang melakukan dua kesalahan fatal.
Laga kandang ini seharusnya menjadi momentum bagi Liverpool untuk bangkit dan menghentikan laju City. Namun, ”Si Merah” gagal memanfaatkan momentum ini dengan baik dan justru memberikan kesempatan bagi City untuk mencatat sejarah baru, yaitu menang untuk pertama kalinya di Anfield sejak 2003 silam.
”Si Merah” tetap berada di peringkat keempat dengan 40 poin dan semakin ditinggalkan City yang kokoh di puncak klasemen dengan raihan total 50 poin. Mereka sudah kehilangan total 9 poin akibat tiga kali kalah secara beruntun di Anfield. Mereka dikalahkan Burnley, Brighton and Hove Albion, dan kini City.
Padahal, situasi masih baik-baik saja bagi Liverpool sampai pada momen ketika Mohamed Salah berhasil mencetak gol dari titik penalti pada menit ke-63 dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Sebelumnya, City unggul setelah Ilkay Gundogan menceploskan bola dari jarak dekat pada menit ke-49. Gol pertama tersebut menjadi pelampiasan Gundogan setelah gagal menendang penalti pada babak pertama.
Petaka bagi Liverpool mulai terjadi hingga akhir laga akibat dua kesalahan Alisson ketika menendang bola untuk mensterilkan area pertahanan. Bola yang ditendang kiper tim nasional Brasil itu kerap mengarah ke para pemain City yang kemudian bisa segera menyerang balik, seperti ketika Gundogan mencetak gol kedua pada menit ke-73.
Kesalahan serupa dan jauh lebih fatal terjadi sekitar tiga menit kemudian ketika Alisson justru memberikan bola kepada Bernardo Silva. Momen ”durian runtuh” itu dimanfaatkan Silva dengan cara mencungkil bola ke arah Raheem Sterling yang sudah maju dan berdiri bebas untuk mencetak gol ketiga City.
Sementara gol terakhir City tercipta berkat keajaiban yang dari Phil Foden yang semakin menonjol sebagai pemain muda paling bersinar di Liga Inggris musim ini. Pada laga itu, ia mencetak satu gol dan satu asis kepada Gundogan.
Biang kekalahan
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengatakan, Alisson sangat kecewa terhadap penampilannya malam dan memilih untuk diam. ”Saya sudah berbicara dengannya dan ia sangat kecewa. Saya katakan bahwa masalahnya adalah kesalahan itu sendiri yang bisa datang sewaktu-waktu. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah belajar dari kesalahan itu dan Alisson mau melakukannya,” kata Klopp, dikutip The Guardian.
Selama bertahun-tahun, kami selalu gagal memenangi laga di sini (Anfield). Semoga pada laga selanjutnya kami tetap bisa menang meski penonton sudah bisa kembali datang ke stadion. (Pep Guardiola)
Klopp berusaha untuk mencegah siapa pun menyalahkan Alisson sebagai biang kekalahan mereka malam itu. Bagaimanapun juga, Klopp merasa Alisson sudah banyak berjasa menyelamatkan tim dalam banyak laga penting. Tanpa Alisson, Liverpool juga tidak mungkin bisa menjuarai Liga Inggris musim lalu.
Namun, tugas Alisson musim ini memang lebih berat karena ia tidak ditemani para bek yang sedang cedera, terutama Virgil van Dijk. Tugas semakin berat karena setiap pemain harus bisa mengatasi rasa lelah di tengah jadwal kompetisi yang super padat. Status sebagai juara bertahan turut menambah tekanan mental.
Bagi Manajer Manchester City Pep Guardiola, malam itu menjadi sebuah kemenangan besar yang patut dirayakan. ”Selama bertahun-tahun, kami selalu gagal memenangi klaga di sini (Anfield). Semoga pada laga selanjutnya kami tetap bisa menang, meski penonton sudah bisa kembali datang ke stadion. Anfield memang sangat mengintimidasi,” kata Guardiola.
Dengan kemenangan ini, City memperpanjang tren positif karena mereka bisa memenangi 14 laga secara beruntun di semua kompetisi. Ini menyamai pencapaian Preston pada 1892 dan Arsenal pada 1987. Lebih menakjubkan lagi, rentetan kemenangan itu terjadi meski City kehilangan para pemain kunci, seperti Sergio Aguero dan Kevin De Bruyne.
Tren positif ini pun mengantar City untuk menatap gelar juara Liga Inggris ketiga dalam empat musim. ”Kemenangan ini sangat penting, tetapi saat ini masih bulan Februari,” ujar Guardiola.
Posisi City di puncak klasemen masih cukup aman karena mereka masih menyimpan satu laga dan sudah berjarak lima poin di atas Manchester United. Sebaliknya, posisi Liverpool mulai terancam oleh bangkitnya Chelsea di tangan manajer Thomas Tuchel.
Chelsea kembali meraih tiga poin setelah mengalahkan Sheffield United, 2-1, pada laga lainnya, Senin dini hari WIB. ”Sungguh menyenangkan bisa melatih tim ini karena ini adalah sesuatu yang saya cintai. Sejauh ini semuanya berjalan lancar,” ujar Tuchel. (AFP/REUTERS)