Ronald Koeman mulai memetik hasil dari kegigihannya memoles skuad Barcelona. Secara perlahan, Barca mulai memiliki mentalitas juara yang dibutuhkan untuk meraih prestasi di musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
GRANADA, KAMIS — Setelah melalui pasang surut performa di era Ronald Koeman musim ini, Barcelona akhirnya mampu menampilkan permainan bermental juara saat menumbangkan Granada, 5-3, di babak perempat final Piala Raja Spanyol, Kamis (4/2/2021) dini hari WIB, di Stadion Los Carmenes. Meski menang, Barca masih menyimpan pekerjaan rumah untuk mereparasi lini pertahanan.
Bagi Barca, kemenangan atas Granada adalah remontada alias momen membalikkan ketertinggalan yang akan diingat sepanjang sejarah klub. Laga itu telah sejajar dengan keunggulan 6-1 atas Paris Saint-Germain di pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions edisi 2016-2017.
Pasalnya, tim berjuluk ”Blaugrana” itu tertinggal 0-2 dari Granada hingga menit ke-87. Di masa-masa genting laga, kerja keras pemain Barca berbuah manis dengan gol yang dicetak Antoine Griezmann di menit ke-88 dan Jordi Alba ketika pertandingan memasuki menit ke-90+2. Sebelumnya, Granada unggul dua gol berkat sumbangan Kenedy dan Roberto Soldado, masing-masing di menit ke-33 dan ke-47.
Remontada ini menyuntikkan kepercayaan diri yang besar bagi kami untuk menjalani sisa musim ini. Saya sangat senang bisa menyumbangkan dua gol, tetapi semua pemain bermain sangat baik.
”Remontada ini menyuntikkan kepercayaan diri yang besar bagi kami untuk menjalani sisa musim ini. Saya sangat senang bisa menyumbangkan dua gol, tetapi semua pemain bermain sangat baik,” kata Alba kepada Barca TV seusai laga.
Dalam laga itu, Alba bersama Griezmann mencetak dua gol. Sepasang gol Alba bahkan dihasilkan berkat asis dari Griezmann.
Gol kedua Griezmann tercipta di menit ke-100 untuk membawa Barca unggul 3-2 pada babak perpanjangan waktu. Granada mampu menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Fede Vico di menit ke-103. Gelandang Frenkie De Jong membawa Blaugrana kembali unggul di menit ke-108. Selain gol penyama kedudukan, Alba juga mencetak gol pemungkas Barca dalam laga itu, yang tercipta di menit ke-113.
Keberhasilan menyingkirkan Granada lewat penampilan tak kenal menyerah semakin memperkuat kebersamaan seluruh skuad Barca. Semua pemain Barca berpelukan erat dari setiap gol yang tercipta di Los Carmenes.
Griezmann menyatakan, kepercayaan penuh yang dihadirkan Koeman kepada seluruh skuad membuat semua pemain Barca tidak menyerah hingga menit akhir. Ia pun optimistis Barca bisa meraih prestasi pada musim ini.
”Kami telah menunjukkan bahwa tim ini memiliki mentalitas sebagai tim juara. Hasil laga ini adalah bekal berharga untuk kami demi mengejar trofi di akhir musim,” kata Griezmann, seperti dikutip AS.
Berkat gol ke gawang Granada, Griezmann telah mencetak 11 gol pada musim ini. Ia hanya kalah dari Lionel Messi yang menyumbangkan 16 gol.
Di sisi lain, Griezmann menyamai capaian legenda Barca, Ludovic Giuly, yang menjadi pemain asal Perancis dengan gol terbanyak kedua di Blaugrana. Griezmann dan Giuly telah mencetak 26 gol. Hanya saja, Griezmann mencatat jumlah gol itu hanya dalam 77 laga, sedangkan Giuly membutuhkan 124 pertandingan. Griezmann berpeluang mengejar Thierry Henry yang menjadi pemain Perancis dengan gol terbanyak di Barca dengan torehan 49 gol.
Lubang pertahanan
Pertandingan semifinal akan berlangsung dalam dua laga dengan format kandang-tandang. Pertandingan pertama akan dilaksanakan pada 10-11 Februari, sedangkan laga kedua dimainkan pada pekan pertama Maret atau 3-4 Maret.
Selain Barca, dua tim yang memastikan tiket ke semifinal adalah Sevilla dan Levante. Adapun satu tempat masih diperebutkan oleh Real Betis dan Athletic Bilbao yang bertanding pada Jumat dini hari ini. Selanjutnya, undian babak semifinal akan dilaksanakan pada Jumat (5/2/2021) pukul 19.00 WIB.
Trofi Piala Raja Spanyol merupakan target realistis bagi Barca seiring selisih poin yang amat jauh dengan Atletico Madrid di Liga Spanyol. Namun, untuk mengejar trofi Piala Raja Spanyol ke-31, Barcelona masih memiliki pekerjaan rumah yang berat. Lini belakang masih terlalu sering melakukan kesalahan yang berujung gol bagi tim lawan.
Granada, misalnya, adalah tim dengan jumlah gol paling minim dari tim di posisi 10 besar Liga Spanyol musim ini. Dari 21 laga, Granada baru mencetak 24 gol. Akan tetapi, dalam 120 menit laga, anak asuhan Diego Martinez itu mampu mencetak tiga gol ke gawang Barca.
Bahkan, dua gol awal Granada tercipta berkat kesalahan bek Barca, Samuel Umtiti. Gol pertama tercipta karena Umtiti gagal menguasai bola dengan baik, kemudian Umtiti juga gagal memotong umpan panjang yang menjadi awal terciptanya gol kedua Granada.
Dengan dua kesalahan Umtiti itu, pemain belakang Barca telah melakukan tujuh kesalahan yang dihukum dengan gol oleh tim lawan. Sebelum Umtiti, semua bek tengah yang dimainkan Koeman juga masing-masing telah satu kali menciptakan kesalahan. Mereka adalah Gerard Pique, Clement Lenglet, Ronald Araujo, dan Oscar Mingueza. Selain itu, kiper Marc-Andre Ter Stegen juga melakukan kesalahan yang berujung kekalahan 0-1 dari Atletico Madrid, 22 November lalu.
”Kami sudah beberapa kali melakukan kesalahan yang seharusnya tidak tercipta di tim sebesar Barcelona. Perbaikan ini yang diperlukan untuk meningkatkan level permainan kami,” ujar Koeman.
Menurut Lluis Mascaro, editor Sport, kemenangan dramatis atas Granada menegaskan perkembangan dari proyek tim yang dibangun Koeman sejak awal musim 2020-2021. Ia menilai, penampilan skuad Blaugrana di perempat final Piala Raja Spanyol adalah performa dari sebuah tim yang bermain dengan sepenuh hati.
”Banyak kelemahan masih terlihat dari tim Barca, terutama di sisi pertahanan. Tetapi, Barca memiliki satu kekuatan utama, yaitu komitmen bersama untuk berjuang dengan lambang kebesaran di dada,” tulis Mascaro dalam kolom analisis laga di Sport edisi Kamis (4/2/2021). (AFP)