Tottenham Hotspur bakal menjadi ujian besar pertama bagi Manajer Chelsea yang baru, Thomas Tuchel. Laga derbi London ini pun juga bukan laga yang mudah bagi Spurs yang telah menelan dua kekalahan beruntun.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, RABU — Tottenham Hotspur membutuhkan kemenangan untuk memperbaiki posisi di klasemen Liga Inggris setelah menelan dua kekalahan beruntun. Misi ini tak mudah karena mereka kedatangan tamu istimewa, yaitu Chelsea, yang kembali bergairah setelah ditangani manajer Thomas Tuchel, Jumat (5/2/2021) pukul 03.00 WIB.
Laga derbi London ini akan terasa berbeda bagi manajer Spurs, Jose Mourinho, karena ia tidak lagi berhadapan dengan Frank Lampard, manajer Chelsea sebelum Tuchel. Ia akan menghadapi Tuchel, yang pada musim lalu masih menjadi pelatih Paris Saint-Germain dan tampil di final Liga Champions.
Tantangan Spurs lebih berat karena belum bisa diperkuat penyerang Harry Kane yang cedera dan baru bisa diharapkan tampil kembali pekan depan. ”Kami cemas ketika Kane cedera, tetapi pekan depan kami akan menghadapi Everton dan Manchester City. Saya yakin Kane sudah bisa tampil pada salah satu laga tersebut,” kata Mourinho.
Penampilan Spurs sedang menurun setelah dikalahkan Liverpool, 1-3, dan Brighton and Hove Albion, 0-1. Mereka mengantongi 33 poin di posisi keenam dan bisa merosot lagi jika kalah dari Chelsea.
Sementara itu, Tuchel sangat antusias bertemu Mourinho untuk pertama kali. ”Saya sangat menghormati Mourinho karena ia mampu membangun tim dan menempatkannya pada level tertinggi. Namun, kami datang untuk mengalahkannya,” kata Tuchel dikutip BBC.
Derbi London ini menjadi laga ketiga Tuchel sebagai Manajer Chelsea, dan ia berusaha menjaga tim agar tidak terkalahkan. Pada laga sebelumnya, mereka menahan imbang Wolverhampon Wanderers, 0-0, dan mengalahkan Burnley, 2-0. Laga kontra Spurs ini akan menjadi ujian besar pertama bagi Tuchel.
MU mengamuk
Sama seperti Spurs, Manchester United sempat terpeleset ketika dikalahkan Sheffield United, 1-2, dan ditahan imbang Arsenal, 0-0, pekan lalu. Namun, ”Setan Merah” masih bisa bangun dan mengamuk saat melibas Southampton, 9-0, di Stadion Old Trafford, Rabu (3/2) pagi WIB.
Melalui kemenangan ini, MU mengulang kesuksesan mereka mencetak sembilan gol tanpa balas seperti saat bertemu Ipswich Town pada 1995. ”Saya menanti para pemain menciptakan keajaiban, dan malam ini selayaknya mereka nikmati,” ujar Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
MU hampir bisa membagi rata kegembiraan dalam mencetak gol itu karena hanya Anthony Martial yang menyumbang dua gol. Enam gol lainnya dicetak oleh Aaron Wan-Bissaka, Marcus Rashford, Edinson Cavani, Scott McTominay, Bruno Fernandes (tendangan penalti), dan Daniel James. Satu gol lagi adalah gol bunuh diri bek Southampton, Jan Bednarek.
Tidak terlalu sulit bagi MU mendominasi laga tersebut karena Southampton bermain dengan 10 orang setelah Alexandre Jankewitz diganjar kartu merah pada menit kedua. Southampton kembali kehilangan pemain ketika Bednarek juga mendapat kartu merah pada menit ke-86.
Pesta gol ini membuat MU mengumpulkan 44 poin dan menyamai perolehan poin Manchester City di puncak klasemen. Namun, City masih punya dua laga yang belum dijalani, salah satunya melawan Burnley yang berlangsung pada Kamis (4/2) pagi WIB.
Sebaliknya, bagi Southampton, kekalahan dari MU ini seolah mimpi buruk yang terulang. Mereka pernah merasakan kekalahan 0-9 pada Oktober 2019 melawan Leicester City. ”Kali ini situasinya berbeda dan terasa lebih menyakitkan,” kata Manajer Southampton Ralph Hasenhuettl.
Saat dikalahkan Leicester City, Southampton juga bermain dengan 10 orang sejak menit-menit pertama karena pelanggaran yang berujung kartu merah. Namun, ”musibah” kali ini di Old Trafford lebih parah karena tiga pemain penting Southampton juga absen karena cedera, yaitu Theo Walcott, Ibrahima Diallo, dan Oriol Romeu.
Akibat nasib sial ini, Hasenhuettl pun menyaksikan sebuah ironi dari timnya. Pada awal Januari lalu, mereka dengan gagah mengalahkan Liverpool, 1-0. Namun, selama empat laga berikutnya, mereka selalu kalah dan pesta gol MU menjadi puncak penderitaan tim berjuluk ”The Saint” ini. Mereka kini harus puas berada di peringkat ke-12 dengan 29 poin.
Kekalahan Arsenal
Kondisi harus bermain dengan 9 pemain juga dialami Arsenal sehingga mereka harus mengakui keunggulan Wolverhampton Wanderers, 1-2, di Stadion Molineux, Wolverhampton, pada laga lainnya, Rabu pagi WIB.
Dua pemain Arsenal yang diganjar kartu merah adalah kiper Bernd Leno dan bek David Luiz. ”Kami sebenarnya bisa menguasai permainan ini dan bisa unggul tiga atau empat gol tanpa balas. Namun, permainan berubah seketika ketika kami mendapat dua kartu merah itu,” kata Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Padahal, Arsenal telah menjalani tujuh laga tanpa terkalahkan dan kini harus kembali kehilangan poin. Mereka seharusnya bisa meraup total 34 poin apabila berhasil mengalahkan Wolves dan mendekati zona peringkat lima besar. (AFP/REUTERS)