Menpora Zainudin Amali akan segera membahas izin penyelenggaraan kompetisi olahraga bersama Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo. Pembahasan ini memberikan harapan baru bagi industri olahraga yang mati suri selama pandemi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pergantian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan harapan baru bagi ajang olahraga nasional setelah vakum nyaris setahun akibat pandemi Covid-19. Sosok baru ini diharapkan bisa mengubah instruksi Kapolri sebelumnya yang melarang kegiatan dengan keramaian, termasuk kompetisi olahraga.
Selama ini, ajang besar seperti Liga 1 sepak bola ataupun Liga Bola Basket Indonesia (IBL) berencana menggelar kompetisi di tengah pandemi. Namun, rencana mereka selalu gagal karena tidak diberikan lampu hijau oleh Polri.
Harapan pun hadir setelah pergantian Kapolri, ketika Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis, pada akhir Januari 2021. Diharapkan perubahan ini menyelesaikan masalah yang selalu jadi sandungan ajang olahraga, yaitu penerbitan izin keramaian oleh Polri.
Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri baru, satu atau dua hari ke depan. Akan saya jelaskan rencana teman-teman yang ingin memulai kompetisi, sepak bola dan basket. Beliau menyambut baik, sepanjang tidak menyumbang kluster baru.
”Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri baru, satu atau dua hari ke depan. Akan saya jelaskan rencana teman-teman yang ingin memulai kompetisi, sepak bola dan basket. Beliau menyambut baik, sepanjang tidak menyumbang kluster baru,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Rabu (3/2/2021), dalam webinar Persatuan Wartawan Indonesia.
Menurut Amali, persiapan kompetisi dengan segala macam protokol kesehatan akan percuma jika tidak mendapatkan izin keramaian. Hal itu sudah terjadi ketika IBL batal digelar dua kali jelang hari-H akibat terkendala izin.
”Bagaimana ini bisa jalan, ujungnya yang punya kewenangan di pihak kepolisian. Kita berharap bisa berjalan secepatnya setelah ini karena masyarakat luas sudah mendesak,” ujarnya.
Mulainya kompetisi akan menghidupkan kembali industri yang akan bersinggungan dengan ekonomi para pelaku olahraga. Sementara itu, prestasi olahraga nasional juga akan terdorong. Industri dan prestasi menjadi fokus utama Kemenpora.
Kepala Bidang Kerja Sama Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri Komisaris Besar Budi Sajidi menjelaskan, selama ini hanya mengikuti instruksi Kapolri. Adapun sejak November, Idham melarang dikeluarkannya izin keramaian, kecuali untuk Pemilihan Kepala Daerah 2020.
”Sampai saat ini, kebijakan itu belum dicabut. Karena itu, dari mabes hingga polsek belum bisa mengeluarkan izin. Mungkin dengan kebijakan baru nanti, akan bisa dikeluarkan. Saya mendengar kegiatan Liga 1 sudah bisa dilaksanakan nanti, tanpa penonton. Mudah-mudahan ke depan semuanya boleh,” tutur Budi.
Ketua Umum KONI Marciano Norman mengatakan, sudah saatnya Kemenpora dan Polri mencari solusi untuk ajang olahraga. Industri harus kembali berjalan dengan protokol kesehatan, seperti yang sudah diterapkan di banyak ajang luar negeri.
Dampak tidak adanya kompetisi akan mengancam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Ajang multicabang olahraga itu perlu sebuah contoh penyelenggaraan kompetisi olahraga di tengah pandemi. Jika kompetisi tunggal tidak bisa dijalankan, kecil kemungkinan ajang terbesar nasional tersebut berlangsung.
”Kalau ada ajang yang sudah bisa bergulir, saya optimistis PON juga bisa. Sejauh ini, PON masih dalam pembahasan berjalan tanpa penonton atau tidak. Tentunya menimbang kondisi Covid-19. Skenario terburuknya PON ditunda,” kata Marciano.
Di sisi lain, pemerintah diminta membuat petunjuk teknis penyelenggaraan kompetisi terkait protokol kesehatan. Hingga saat ini belum ada aturan jelas yang mengatur syarat bisa berjalannya kompetisi. Hal itu membuat penyelenggara kompetisi kebingungan, seperti yang disampaikan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah dan Direktur Proliga Hanny S Surkatty.
Menurut perwakilan Satuan Gugus Tugas Covid-19, Kepala Pusdiklat BNPB Berton Panjaitan, petunjuk teknis ini bisa dibuat seperti ketika menyelenggarakan pilkada. ”Sehingga semua cabang punya standar. Begitu ada, akan lebih muda mengomunikasikan dengan Polri. Sehingga semua bisa berjalan sesuai aturan dan ada titik terangnya,” ucapnya.
Liga 1 dan IBL menjadi dua kompetisi yang paling mungkin bergulir dalam waktu dekat. Keduanya masih menunggu izin dari kepolisian sambil terus mencari formula terbaik penerapan protokol kesehatan.
Junas menambahkan, musim baru IBL tetap direncanakan pada Maret 2021. Meski kompetisi sudah batal dua kali, mereka tetap fokus mempersiapkan kompetisi dengan segala protokol yang telah disimulasikan sejak pertengahan tahun lalu.
”Untuk urusan teknis sudah 90-95 persen. Kami terus berusaha untuk bisa menggelar kompetisi. Ini bukan hanya demi kompetisi, tetapi juga membantu industri olahraga menemukan formula tepat. Karena untuk industri, harus dijaga keberlangsungannya di tengah pandemi,” pungkasnya.