Angelique Kerber mendapat kejutan saat tiba di Australia, tidak bisa berlatih karena harus menjalani karantina ketat selama 14 hari. Dia mencoba berdamai dengan kondisi itu dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
Menerima situasi di luar kendali semakin mudah dilakukan seiring bertambahnya usia. Hal itu dibuktikan tiga kali juara Grand Slam, Angelique Kerber, menjelang Grand Slam Australia Terbuka.
”Ketika panitia mengatakan harus menjalani karantina ketat, saya sedikit terkejut. Tentu saja saya tak menduga itu terjadi, tetapi beberapa menit kemudian, saya sadar harus melalui situasi tersebut. Saya sudah berada di Australia dan tak bisa ke mana-mana,” ujar petenis putri Jerman itu setelah menjalani babak pertama turnamen Grampians Trophy di Melbourne Park, Australia, Rabu (3/2/2021).
Dalam salah satu turnamen pemanasan Australia Terbuka itu, Kerber dipaksa bermain tiga set oleh petenis Ceko, Katerina Siniakova, 6-3, 4-6, 6-3. Lawan berikutnya adalah petenis Tunisia, Ons Jabeur.
Kerber, Siniakova, dan Jabeur seharusnya tampil pada turnamen Yarra Valley Classic atau Gippsland Trophy yang juga digelar pada pekan ini. Akan tetapi, mereka akhirnya tampil dalam Grampians Trophy, turnamen tambahan untuk petenis yang batal tampil dalam dua turnamen lain karena harus menjalani karantina ketat tanpa latihan.
Kerber dan tiga juara Grand Slam lain yang juga bersaing di Grampian Trophy, yaitu Sloane Stephens, Victoria Azarenka, dan Svetlana Kuznetsova, termasuk dalam kelompok 72 petenis yang tak boleh keluar kamar hotel selama 14 hari karantina sejak 15 Januari. Mereka kehilangan hak berlatih di Melbourne Park, maksimal lima jam per hari, yang diberikan kepada calon peserta Australia Terbuka. Hal itu terjadi karena Kerber berada dalam satu pesawat sewa bersama partisipan yang mendapat hasil positif tes Covid-19 ketika tiba di Australia.
Beberapa petenis memprotes keras peraturan tersebut, tetapi Kerber menjalaninya dengan tenang. ”Saya mencoba menemukan kedamaian dalam situasi tersebut. Delapan hari pertama rasanya seperti masih berada di Jerman karena saya hanya berada di kamar. Namun, saya mencoba untuk tenang. Saya pikir, ketika bertambah tua, Anda benar-benar seperti memiliki kedamaian di dalam diri,” tuturnya kepada tim media Australia Terbuka.
Jauh sebelum pandemi terjadi, juara Australia dan AS Terbuka 2016 serta Wimbledon 2018 itu telah belajar untuk menghadapi masalah dengan rileks. Dia pun pantang terlalu kecewa pada situasi tak ideal yang tak bisa diubahnya.
”Dalam konteks pandemi, sangat banyak orang yang menderita. Jadi, dua pekan karantina di dalam kamar bukanlah situasi yang mesti saya keluhkan,” ujar Kerber dalam situs web Porsche, salah satu sponsornya.
Tidak ideal
Persiapan untuk tampil dalam Australia Terbuka, 8-21 Februari, pun jauh dari ideal. Menyadari hal itu, Kerber berupaya agar kekuatan fisik yang dibangunnya pada masa prakompetisi tak menurun.
Saya mencoba menemukan kedamaian dalam situasi tersebut. Delapan hari pertama rasanya seperti masih berada di Jerman karena saya hanya berada di kamar. Tetapi, saya mencoba untuk tenang.
Latihan yang seharusnya dilakukan di lapangan, seperti lari cepat, melatih gerakan spesifik dalam tenis, repetisi pukulan, dan latih tanding, pun hilang. Dia menggantinya dengan latihan kebugaran di sudut kamar menggunakan alat yang tersedia, yakni matras, dumbel, treadmill, dan bola.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu, petenis peringkat ke-25 dunia itu berlatih di Melbourne Park, hanya lima menit setelah masa karantinanya berakhir, Jumat (29/1/2021). Fotonya ketika berlatih pada Sabtu pukul 00.05 waktu setempat beredar di media sosial.
”Rasanya menyenangkan ketika bisa bebas menghirup udara segar dan memukul bola untuk pertama kalinya. Meski berlangsung tengah malam, saya membutuhkan latihan itu mengingat singkatnya waktu yang saya miliki sebelum Grand Slam,” ujarnya.
Kerber termotivasi gelar juara Australia Terbuka 2016, gelar pertamanya di ajang Grand Slam, untuk mendorong batas kemampuannya dalam berlatih. Akan tetapi, mantan petenis nomor satu dunia itu mencoba realistis setelah melewati momen dalam tiga pekan terakhir.
”Mungkin bukan saatnya menetapkan target tinggi, tetapi saya akan tetap berusaha mengisi ketertinggalan dengan latihan keras. Bagi saya, bisa berada di sini untuk Australia Terbuka telah melebihi ekspektasi pada masa sulit seperti saat ini,” tutur Kerber.