Pegawai Hotel Positif Covid-19, Ratusan Petenis dan Ofisial Australia Terbuka Diisolasi
Ratusan petenis dan ofisial turnamen tenis Australia Terbuka harus menjalani isolasi setelah salah seorang staf hotel tempat mereka menjalani karantina positif Covid-19.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SYDNEY, KAMIS — Melbourne memberlakukan kembali pembatasan ketat menyusul seorang pegawai salah satu hotel yang digunakan untuk tempat karantina dalam turnamen tenis Australia Terbuka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya, lebih dari 500 petenis dan ofisial harus menjalani isolasi sampai hasil tes menunjukkan mereka negatif Covid-19.
Melbourne, kota terpadat kedua di Australia, kembali menerapkan aturan kewajiban mengenakan masker di dalam ruang dan membatasi kerumunan maksimal 15 orang setelah 28 hari tidak ditemukan adanya penularan lokal.
Enam pertandingan pemanasan untuk ajang Grand Slam di Melbourne Park, yang akan dimulai 8 Februari mendatang, itu terganggu setelah penyelenggara membatalkan semua pertandingan untuk Kamis (4/2/2021).
”Tidak akan ada pertandingan di Melbourne Park, Kamis ini. Perkembangan jadwal untuk Jumat akan diumumkan menyusul,” cuit akun resmi Australia Open. ”Otoritas kesehatan telah merekomendasikan kepada kami bahwa karyawan hotel tempat karantina telah terkonfirmasi positif Covid-19.”
Dalam jumpa pers Menteri Besar Negara Bagian Victoria, Daniel Andrew mengatakan bahwa kemungkinan kasus Covid-19 pada salah seorang karyawan Grand Hyatt akan terkendali. Grand Hyatt merupakan satu dari tiga hotel yang digunakan penyelenggara sebagai tempat karantina para pemain dan ofisial peserta Australia Terbuka di Melbourne.
Sekitar 1.200 pemain, staf pelatih, dan ofisial tiba di Australia pertengahan Januari dan menjalani kewajiban karantina 14 hari. Mayoritas pemain telah selesai menjalani karantina sekitar dua pekan lalu.
Sementara mayoritas pemain masih diperbolehkan berlatih lima jam selama karantina. Namun, sebanyak 72 orang di antaranya harus tetap berada di kamar hotelnya selama 24 jam setelah ada delapan kasus positif Covid-19 terdeteksi dalam pesawat yang sama menuju Australia dengan para petenis itu.
Andrews mengatakan, Australia Terbuka kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan meski ”tidak ada jaminan”. ”Pada tahap ini, turnamen tenis tidak boleh terpengaruh oleh ini. Kondisi bisa berubah. Setiap warga Victoria bahwa ini masa yang tidak pasti,” ujarnya.
Kabinet nasional Australia dijadwalkan menggelar rapat sementara anggota parlemen akan membahas kemungkinan memindahkan program karantina setelah beberapa kasus positif belakangan berasal dari hotel dan menyebar luas ke tengah masyarakat.
Saat ini, Australia telah melaporkan lebih dari 22.000 kasus Covid-19 lokal dan 909 kasus meninggal sejak Maret 2020. Australia masuk ke dalam 10 negara dengan indeks performa Covid-19 terbaik.
Pembatasan yang agresif terhadap pelancong yang masuk telah membantu kasus Covid-19 di Australia terkendali sehingga menjadikan Australia sebagai salah satu negara yang masih bisa menggelar turnamen olahraga dengan penonton.
Sekitar 25.000-30.000 penonton diperbolehkan menonton langsung turnamen Australia Terbuka atau setara dengan sekitar 390.000 penonton selama dua minggu. Jumlah ini separuh dari penonton tahun lalu.
Terlepas dari persiapan logistik yang sangat besar dalam menyelenggarakan turnamen tenis di tengah pandemi, Andrews menyebut bahwa olahraga bukanlah masalah yang besar.
”Saya katakan bahwa ini penting bagi kita, tetapi masalah yang lebih besar adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat. Ini adalah satu kasus, warga tidak perlu panik,” katanya.
Negara Bagian New South Wales dan Queensland melaporkan nol kasus. Sementara Western Australia yang memberlakukan penutupan wilayah setelah ada satu kasus positif akhir pecan lalu akan melaporkan jumlah kasusnya segera. (REUTERS/AFP)