PSSI telah menyiapkan dokumen baru perizinan Liga 1 dan Liga 2 Indonesia yang lebih mendetail, terutama terkait protokol kesehatan. Maka itu, mereka optimistis kompetisi sepak bola musim baru, 2021-2022, bisa bergulir.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
DOKUMENTASI KEMENPORA
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan membahas izin Liga 1 dan Liga 2 Indonesia musim 2021-2022 dan rencana pelatnas jangka panjang timnas sepak bola dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia optimistis bisa segera mendapatkan izin dari Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait Liga 1 dan Liga 2 Indonesia musim 2021-2022. Mereka telah menyiapkan dokumen perizinan dengan lebih mendetail, terutama soal protokol kesehatan selama kompetisi bergulir.
”Surat permohonan izin sudah ditandatangani dan akan segera ditujukan ke kepolisian. Jika sudah mendapatkan izin, kami akan segera menyiapkan kompetisi. Klub juga akan menyambut musim baru, antara lain melakukan kegiatan pramusim,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan seusai pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Sesuai hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Rabu (20/1/2021), PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub peserta sepakat menghentikan atau tidak menuntaskan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dengan alasan force majeur. Mereka semua pun sepakat untuk fokus menyiapkan kompetisi baru, yaitu musim 2021-2022.
Iriawan menjelaskan, perencanaan menggelar kompetisi musim 2021-2022 sudah dibuat oleh PT LIB. Sebelum liga dimulai, klub-klub berharap ada turnamen pramusim sebagai pemanasan. ”Kami berharap semua kegiatan itu diizinkan. Turnamen pramusim juga sangat penting dan dibutuhkan oleh klub,” ucap Iriawan.
Adapun Zainudin mengatakan, PSSI berkomitmen menerapkan protokol kesehatan lebih ketat untuk meyakinkan Polri menerbitkan izin keramaian pada masa pandemi ini. Kemenpora akan segera melakukan rapat internal untuk membantu PSSI berkomunikasi dengan Polri. ”Kami akan berupaya membantu PSSI,” katanya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Striker Bhayangkara FC, Ezechiel Ndouasel (kanan), melompat menghindari kaki bek Persija Jakarta, Otavio Dutra (kiri), dalam laga Liga 1 Indonesia di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Sabtu (14/3/2020). Liga 1 musim 2020 itu lantas terhenti akibat pandemi Covid-19 dan tidak dilanjutkan karena masalah perizinan dari Polri.
Lebih detail
Adapun Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto berkata, dokumen perizinan yang disiapkan PSSI kali ini jauh lebih detail dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Seperti diberitakan sebelumnya, permohonan PSSI dan PT LIB untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 telah ditolak Polri, berkali-kali.
Dalam dokumen itu, protokol kesehatan akan dilakukan sangat ketat. Sebelum pertandingan, stadion akan disterilkan. Jumlah orang yang masuk dalam stadion dibatasi dan tidak ada penonton.
Lalu, semua orang yang bisa masuk ke stadion, mulai dari anggota klub yang berlaga, petugas pertandingan, aparat kepolisian, hingga awak media, harus menunjukkan surat bukti bebas Covid-19. Selama di stadion, semua orang harus melakukan jaga jarak.
Petugas Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang, Banten, memeriksa suhu tubuh penonton yang akan memasuki kompleks Stadion Sport Center Tangerang, Banten, Jumat (6/3/2020), jelang pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2020 antara Persita Tangerang dan PSM Makassar. Kegiatan itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Bahkan, anggota klub sudah harus menerapkan jaga jarak mulai dari duduk di bus yang membawa mereka menuju arena. Maka, jumlah bus yang mengangkut para pemain, staf pelatih, dan ofisial klub kemungkinan bisa lebih dari satu per tim.
”Kali ini, PSSI membuat dokumen permohonan izin yang lebih rinci. Mungkin, mereka sudah belajar dari penolakan sebelumnya. Saking rincinya, Menpora tadi meminta PSSI mempertajam bahasa yang digunakan,” ujar Gatot mengenai jalannya pertemuan antara pihaknya dan PSSI itu.
Karena pandemi, saat ini kondisi (keuangan) federasi sangat sulit. Tanpa bantuan dari pemerintah, sulit menggelar pelatnas.
Sekarang, ucapnya, tantangan perizinan ada di PSSI. Mereka harus benar-benar meyakinkan Polri agar memberikan izin tersebut. Menurut Gatot, Satgas Covid-19 secara tersirat telah memberikan ”lampu hijau” kepada PSSI untuk bisa menggelar kompetisi.
”Dari hasil komunikasi PSSI dan Satgas Covid-19 yang disampaikan tadi, tidak perlu ada MOU (nota kesepahaman) baru antara PSSI dan Satgas Covid-19 untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga yang aman. MOU lama yang telah dilakukan tahun lalu (17 September 2020) masih berlaku,” ujar Gatot.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochammad Iriawan memberikan sambutan saat Peluncuran Shopee Liga 1 2020 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/2/2020). Kompetisi sepak bola nasional musim itu lantas terhenti akibat pandemi Covid-19 dan tidak dilanjutkan karena masalah perizinan dari Polri.
Penting untuk pembinaan
Kemenpora dan PSSI mengakui, keberadaan liga-liga itu penting untuk pembinaan atlet, khususnya pemain tim nasional. Timnas Indonesia akan menghadapi sejumlah kejuaraan besar dalam waktu dekat, antara lain SEA Games Vietnam 2021 dan Piala Dunia U-20 Indonesia 2023.
Pada SEA Games itu, Indonesia ditargetkan bisa meraih medali emas. Adapun pada Piala Dunia U-20 di Tanah Air, skuad ”Garuda Muda” diharapkan bisa minimal lolos dari babak penyisihan grup.
”PSSI harus mencari cara agar kompetisi bisa berjalan lagi. Bagaimana timnas bisa bersaing, jika pemainnya tidak memiliki kompetisi rutin?” ungkap Zainudin kemudian.
Sementara itu, Pelatih Indonesia Shin Tae-yong berharap pelatnas, baik U-19 dan U-23, bisa segera dilakukan di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai minggu depan. Namun, Iriawan berkata, PSSI membutuhkan bantuan dana dari pemerintah untuk kegiatan pelatnas itu.
”Karena pandemi, saat ini, kondisi (keuangan) federasi sangat sulit. Tanpa bantuan dari pemerintah, sulit menggelar pelatnas,” ujar Iriawan.