Bagaikan ikan dan air, biasanya Ibrahimovich selalu melekat dengan rasa percaya diri. Namun, Ibra tampak kehilangan ”dirinya” ketika AC Milan menang tipis atas Bologna, 2-1.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOLOGNA, SABTU — Zlatan Ibrahimovich tak mampu bangkit setelah menjadi biang kekalahan dalam Derbi Milan. Striker veteran AC Milan, yang dikenal punya mental baja, justru semakin tenggelam dalam pusaran krisis percaya diri. Ibra ”menghilang” ketika Milan susah payah menang atas Bologna.
Penyerang jangkung ini berkali-kali membuang peluang emas, termasuk penalti, dalam kemenangan Milan, 2-1, atas tuan rumah Bologna, pada laga Liga Italia, Sabtu (30/1/2021) malam WIB, di Stadion Renato Dall’Ara. Penampilan buruk tersebut pun menjadi sorotan.
Ibra seharusnya bisa jadi pahlawan kemenangan, ketika Milan berkesempatan mengeksekusi penalti di babak pertama, setelah penyerang Rafael Leao dijatuhkan bek Bologna. Namun, eksekusinya dari titik putih gagal.
Tendangan pemain yang punya percaya diri setinggi langit ini dengan mudah dibaca kiper lawan Lukasz Skorupski. Beruntung, bola muntah disambar langsung oleh penyerang sayap Ante Rebic. Sambaran tersebut membuat Milan unggul lebih dulu, 1-0.
Kegagalan ini bukan yang pertama. Sebelum penalti, dia mendapatkan peluang emas di depan gawang, hasil dari bola muntah sundulannya sendiri. Akan tetapi, Ibra yang tinggal menceploskan bola, menendang datar ke tangan kiper.
Di babak kedua, Milan kembali mengeksekusi penalti akibat pemain Bologna menyentuh bola dalam kotak 16. Momen ini menunjukkan krisis percaya diri sang striker 39 tahun.
Ibra sebagai eksekutor utama Milan justru memberikan bola kepada rekannya, Franck Kessie. Meski sedikit kaget, Kessie mengeksekusi penalti dengan sempurna, menggandakan keunggulan tim. ”Penalti? Itu lebih penting untuk para penyerang. (Tetapi) jika Ibra merasa tidak ingin, saya akan menembaknya,” ucapnya.
Setelah momen tersebut, Ibra yang bermain penuh selama 90 menit nyaris tidak berkontribusi lagi. Dia meredup bersamaan dengan skuad ”Si Merah Hitam” yang mulai tampil bertahan.
Performa ini pun menjadi tanda tanya besar bagi Ibra. Sosok pahlawan yang membuat Milan berada di puncak klasemen sementara Serie A ini, justru tampil mengecewakan berturut-turut.
Sang pencetak gol terbanyak klub itu tak mampu bangkit dari kekecewaan Derbi Milan, di Piala Italia, tengah pekan kemarin. Ibra menjadi biang kekalahan dari sang rival karena diganjar kartu merah. Selain itu, dia juga terlibat tuduhan hinaan rasial terhadap pemain lawan Romelu Lukaku.
Tuduhan tersebut berbuntut panjang. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) sedang menyelidiki kasus itu. Jika terbukti mengucapkan hinaan rasial, Ibra akan dihukum larangan bertanding. Tentunya, hal ini bisa semakin membebani Milan.
Paolo Maldini, direktur teknik Milan, berjanji akan membela Ibra seandainya dinyatakan bersalah. ”Kami akan lihat sejauh apa hasilnya. Jika ada yang menarik kesimpulan ke rasial, kami sudah bersiap membelanya, karena Ibra tidak punya urusan dengan masalah rasial,” katanya.
”Ibra telah meminta maaf kepada tim karena membiarkan mereka bertarung 10 orang. Lukaku menyerang rekannya terlebih dulu tanpa alasan, jadi dia pun membela mereka,” tambah mantan kapten Milan tersebut.
Di luar performa Ibra, skuad Stefano Pioli juga kurang menggigit. Sebagai kandidat peraih scudetto, mereka tidak memperlihatkan permainan meyakinkan. Justru, Bologna yang lebih berbahaya dengan serangan cepat.
Beruntung, Milan punya kiper berbakat Gianluigi Donnaruma yang telah kembali dari pemulihan Covid-19. Aksi heroiknya berkali-kali menggagalkan peluang emas satu lawan satu dari trio penyerang lini kedua tuan rumah Nicola Sansone, Roberto Soriano, dan Riccardo Orsolini.
Kemenangan yang sulit. Anda harus berkeringat demi setiap poin. Saya senang dengan penampilan dan kemenangan ini. Kemenangan tentu akan memberikan kepercayaan lebih untuk mengakhiri pekan yang berat ini. (Stefano Pioli)
Bologna sempat menipiskan kedudukan, 1-2, jelang berakhirnya laga lewat sepakan pemain pengganti Andrea Poli. Mereka pun nyaris menyamakan skor di menit-menit akhir. Namun, peluang terakhir lewat sundulan Soriano masih bisa digagalkan Donnarumma.
”Donnarumma bermain bagus. Kami membuat tiga sampai empat peluang dan tidak mampu mencetak gol. Kami tidak pantas kalah karena bermain lebih baik. Mereka hanya membuat gol dari penalti dan peluang mereka hanya dari umpan lambung,” kata Pelatih Bologna Sinisa Mihajlovic kepada Sky Sports.
Meskipun diraih dengan susah payah, kemenangan ini sangat berarti bagi ”Si Merah Hitam”. Milan akhirnya kembali ke jalur kemenangan seusai dua kali kekalahan beruntun, di Liga Italia Serie A dan Piala Italia.
”Kemenangan yang sulit. Anda harus berkeringat demi setiap poin. Saya senang dengan penampilan dan kemenangan ini. Kemenangan tentu akan memberikan kepercayaan lebih untuk mengakhiri pekan yang berat ini,” kata sang pelatih, Pioli, kepada Milan TV.
Dua pemain baru, striker Mario Mandzukic dan bek tengah Fikayo Tomori, kembali mendapat kesempatan tampil di laga ini. Mandzukic datang dari bangku cadangan, sedangkan Tomori bermain dari awal menggantikan Simon Kjaer yang cedera.
Hingga pekan ke-20, Milan masih kokoh di puncak klasemen Serie A dengan 46 poin. Mereka dibuntuti oleh rival sekota Inter Milan, kuda hitam AS Roma, dan sang juara bertahan Juventus. (AFP/REUTERS)