”Januari Kelabu” Real Madrid
Grafik permainan Real Madrid mulai menurun. Perjuangan Real meraih gelar di sisa musim ini kian berat karena terhadang badai cedera serta kondisi skuad yang semakin minim. Mereka pun kalah, 1-2, dari Levante.
MADRID, MINGGU — Real Madrid menutup Januari dengan kekalahan mengejutkan dari Levante, 1-2, di Stadion Alfredo Di Stefano, yang berakhir Minggu (31/1/2021) dini hari WIB.
Secara total, Real menelan tiga kekalahan dari enam laga di awal 2021. ”Los Blancos” pun kehilangan trofi Piala Super Spanyol, Piala Raja Spanyol, serta semakin sulit mengatasi ketertinggalan poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen Liga Spanyol.
Hasil itu terasa kontras dengan permainan gemilang Real pada Desember lalu. Pada bulan penutup 2020 itu, Real meraih enam kemenangan, sekali imbang, dan satu kekalahan.
Catatan buruk selama Januari ini menjadi sinyal bahaya bagi Pelatih Real Zinedine Zidane jelang menghadapi sejumlah laga berat pada Februari, termasuk laga babak 16 besar Liga Champions Eropa menghadapi Atalanta, 25 Februari. Pasalnya, memasuki pertengahan musim 2020-2021, skema permainan Real tidak lagi sulit diantisipasi tim lawan.
Zidane sangat bergantung pada sejumlah pemain inti yang telah dikenalnya sejak periode pertama memimpin ruang ganti Los Blancos pada 2016. Di lini belakang, Sergio Ramos dan Raphael Varane, mustahil diusik oleh pemain lain.
Baca juga : Kalah dari Klub Divisi Tiga, Masa Depan Zidane Suram
Tetapi, kondisi itu menjadi buah simalakama bagi Zidane. Ketika Ramos tidak bermain, ketangguhan pertahanan Real memudar. Tiga kekalahan sepanjang Januari ini disebabkan absennya Ramos, atau ketika dia sedang tidak bugar 100 persen.
Zidane memaksa Ramos, yang mulai mengalami kendala di lutut, bermain dalam laga semifinal Piala Super Spanyol kontra Athletic Bilbao, 15 Januari lalu. Dalam laga itu, Real tumbang 1-2 sehingga gagal mempertahankan gelar di turnamen itu.
Kemudian, tubuh Ramos akhirnya tidak lagi mampu menopang hasratnya untuk bermain di tiga laga tersisa di Januari. Ketiadaan sang kapten membuat Los Blancos kehilangan kegarangan di atas lapangan hijau.
Tanpa pernah dibayangkan sebelumnya, Real tumbang dari tim divisi tiga, Alcoyano, 1-2, pada babak 32 besar Piala Liga Spanyol, 21 Januari lalu.
Real memang sempat meraih kemenangan 4-1 atas Deportivo Alaves, akhir pekan lalu, tetapi Levante kembali menunjukkan ketergantungan besar Real kepada Ramos. Levante mampu membawa pulang tiga poin dari markas Real ketika sang kapten hanya bisa menyaksikan rekan setimnya bertanding dari tribune penonton.
Petaka Real
Petaka Real ketika melawan Levante telah terlihat di awal babak pertama. Pengganti Ramos, Eder Militao, harus menerima kartu merah di menit ke-9 setelah menjatuhkan penyerang Levante, Pedro Leon.
Keunggulan Real, lewat sepakan Marco Asensio di menit ke-13, pun menjadi sia-sia. Sepuluh pemain Los Blancos tidak mampu membendung determinasi tinggi seluruh pemain Levante. Pemain Levante, Jose Morales, membuat kiper Real Thibaut Courtois, bertekuk lutut, lewat tembakan melengkung di menit ke-32. Penyerang Levante, Roger Marti, memastikan nestapa Real lewat tendangan volinya yang berujung gol, ketika laga tersisa 12 menit.
Kekalahan dari Levante membuat posisi Real di peringkat kedua berpotensi dikejar oleh rival abadi, Barcelona. Real, yang telah memainkan 20 laga, baru mengumpulkan 40 poin. Sementara Barcelona baru akan menjalani laga pekan ke-20 melawan Bilbao, Senin (1/2/2021) dini hari WIB.
Apabila menang, Barcelona akan meraih poin yang setara dengan Real. Hanya saja, Real masih unggul rekor pertemuan di musim ini sehingga masih bisa menjaga posisi kedua dari ”El Barca”.
Di sisi lain, Real kini terpaut tujuh poin dari Atletico Madrid. Upaya Los Blancos untuk mengejar Atletico membutuhkan keajaiban. Atletico baru memainkan 18 pertandingan dengan raihan 47 poin. ”Los Rojiblancos” akan menghadapi Cadiz, Minggu malam WIB, dan berpeluang memperlebar jarak di puncak klasemen menjadi 10 poin andai mampu membawa pulang poin penuh.
”Kami harus selalu berjuang untuk meraih kemenangan karena liga masih akan berjalan hingga Mei. Kami tahu merebut posisi puncak sangat sulit karena mereka (Atletico) selalu menang. Kami tidak hanya harus konsisten menang, tetapi juga berharap mereka kalah di beberapa laga mendatang,” ujar Courtois dilansir laman klub, Minggu (31/1/2021).
Skuad kian minim
Selain Ramos, Real juga telah kehilangan Dani Carvajal, Federico Valverde, dan Lucas Vazquez, yang tergolong pemain andalan Real dalam tugas bertahan.
Musim ini, Vazquez pelapis utama posisi bek kanan saat Carvajal absen. Dari 23 penampilan di seluruh ajang musim ini, Vazquez diturunkan sebagai bek kanan dalam 12 laga. Ia hanya menjalani 11 laga bermain di posisi aslinya sebagai penyerang sayap kanan.
Sementara itu, Valverde adalah satu-satunya gelandang muda di skuad Real yang menjadi pelapis trio gelandang Toni Kroos, Luca Modric, dan Casemiro. Valverde mampu menghadirkan warna baru bagi lini tengah Real ketika tiga pemain utama itu gagal menampilkan permainan terbaik.
Masa kelam Real di bulan Januari ditutup dengan hasil buruk dan kondisi skuad yang semakin kecil. Tidak ada tim besar di Eropa yang memiliki pemain tengah lebih sedikit dari Real. (Marca)
Pada Februari, Zidane dipastikan hanya memiliki Isco sebagai gelandang pelapis. Hal itu tidak lepas dari keputusan Real yang meminjamkan gelandang muda, Martin Odegaard, ke Arsenal pada bursa transfer Januari ini.
Kebijakan transfer Real di jendela transfer musim dingin ini justru bisa menyulitkan Zidane untuk menghadapi sisa musim ini yang masih akan menghadirkan jadwal padat. Selain melepas Odegaard, Los Blancos juga telah meminjamkan penyerang, Luka Jovic, ke Eintracht Frankfurt.
Setelah keluar dari Real, Jovic mulai menemukan kembali ketajamannya. Dari empat laga yang telah dijalani bersama klub Liga Jerman itu, Jovic telah mencetak tiga gol dari empat laga. Penyerang asal Serbia itu mencetak gol dalam setiap 35 menit bagi Frankfurt.
Catatan gol itu jauh lebih baik ketika Jovic berlaga untuk Real di musim ini. Dari lima penampilan bersama Los Blancos, Jovic gagal mencetak satu gol pun. Dengan ketiadaan Jovic, Zidane hanya memiliki Mariano Diaz sebagai pelapis Karim Benzema sebagai penyerang tengah.
”Masa kelam Real di bulan Januari ditutup dengan hasil buruk dan kondisi skuad yang semakin kecil. Tidak ada tim besar di Eropa yang memiliki pemain tengah lebih sedikit dari Real,” bunyi halaman utama Marca edisi Minggu (31/1/2021).
Baca juga : Gejolak Internal Membayangi Real Madrid
Asisten Pelatih Real Madid David Bettoni, seusai laga kontra Levante, menyatakan, Los Blancos masih memiliki kuantitas dan kualitas skuad yang mumpuni untuk menjalani musim ini dengan raihan prestasi. Ia menjelaskan, setiap pemain Real memiliki kemampuan yang setara untuk membantu tim meraih kemenangan.
Oleh karena itu, Bettoni tidak segan mengganti Benzema dengan Mariano, lalu Asensio dengan pemain muda, Sergio Arribas, pada menit ke-82 saat Real tengah tertinggal dari Levante.
”Kami tidak melihat siapa top scorer di tim ini. Kami memiliki skuad yang besar dengan para pemain yang bisa menentukan laga,” kata Bettoni seperti dikutip AS. Sementara Bettoni telah memimpin Real dari sisi lapangan dalam dua laga terakhir karena Zidane tengah terinfeksi Covid-19. (AFP)