Liverpool telah menjalani lima laga Liga Inggris tanpa meraih kemenangan. Namun,Manajer Liverpool Juergen Klopp merasa optimistis timnya masih bisa bangkit pada pekan ini.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, RABU — Liverpool menjalani lima laga Liga Inggris terakhirnya tanpa merasakan kemenangan. Lini serang tim kehilangan ketajamannya dan posisi ”Si Merah” di klasemen terus merosot. Di tengah kegelapan yang dirasakan tim, Manajer Liverpool Juergen Klopp masih melihat secercah cahaya menjelang laga kontra Tottenham Hotspur, Jumat (29/1/2021) pukul 03.00 WIB.
Klopp mengungkapkan optimismenya dan mengingatkan jika Liverpool masih bisa menjadi tim yang paling ditakuti lawan. ”Kami masih mempunyai peluang untuk menjadi tim semacam itu pada laga besok dan Minggu. Kami harus membuktikannya dan menyerang balik,” ujar Klopp dikutip Liverpool Echo.
Pekan ini, Liverpool wajib mendapatkan poin penuh untuk bisa kembali bersaing di papan atas klasemen Liga Inggris. Akibat tidak pernah menang dalam lima laga terakhir, Si Merah kini berada di peringkat kelima dengan 34 poin atau tertinggal tujuh poin di bawah Manchester City yang kini berada di puncak klasemen.
Liverpool berpeluang meraih enam poin untuk bisa tetap mengejar City pada pekan ini. Setelah bertandang ke kandang Spurs, mereka akan segera bertamu ke kandang West Ham United, Minggu (31/1/2021). West Ham saat ini menjadi tim yang berbahaya setelah bisa naik ke peringkat empat klasemen sementara dengan mengalahkan Crystal Palace, 3-2, pada laga lainnya yang berlangsung pada Rabu kemarin.
Lebih jauh lagi, Liverpool sudah ditunggu lawan-lawan yang berat pada laga-laga berikutnya. Seusai menghadapi West Ham, mereka akan bertarung melawan Brighton and Hove Albion lebih dulu sebelum bertemu City dan Leicester City. Dengan demikian, lima laga yang akan dijalani Liverpool akan sangat krusial.
Kami tidak pernah berpikir jauh tentang laga yang akan kami hadapi. Sekarang, kami akan menghadapi Spurs. Hanya Spurs yang kami pikirkan. Apakah laga ini akan sulit? Tentu saja, semua laga di Liga Primer sangat sulit.
Namun, Klopp tidak mau berpikir terlalu jauh. ”Kami tidak pernah berpikir jauh tentang laga yang akan kami hadapi. Sekarang, kami akan menghadapi Spurs. Hanya Spurs yang kami pikirkan. Apakah laga ini akan sulit? Tentu saja, semua laga di Liga Primer sangat sulit. Kami akan mencoba dan lihat saja nanti,” tutur Klopp.
Bagi Klopp dan Liverpool, pertemuan dengan Spurs kali ini terasa berbeda. Mereka sudah bertemu pada pertengahan Desember lalu ketika Si Merah mengalahkan Spurs, 2-1, dan merebut puncak klasemen. Laga tersebut merupakan duel antara tim peringkat pertama dan kedua.
Sekarang, laga ini menjadi pertemuan antara dua tim yang sedang terjatuh dan mencoba bangkit kembali. Dalam konteks ini, Spurs lebih dulu bangkit. Tim asuhan manajer Jose Mourinho ini mempunyai catatan yang lebih baik, yaitu menang dua kali dan imbang dua kali dalam lima laga terakhir di Liga Inggris.
Pada ajang Piala FA, Spurs baru saja melibas Wycombe Wanderers, 4-1, sedangkan Liverpool dikalahkan Manchester United, 2-3. Spurs masih bisa melaju ke putaran kelima, sedangkan Liverpool tersingkir karena masih kehilangan ketajamannya.
Membangun kepercayaan
Hilangnya ketajaman lini serang Liverpool mendorong Klopp untuk berbicara tentang kesabaran dan kepercayaan. ”Di dunia ini, kita sering kehilangan kepercayaan dalam waktu singkat. Semua hal dilihat dari segi baik dan buruk saja. Padahal, masih ada tahapan di antara baik dan buruk itu,” ujarnya.
Klopp mengatakan hal itu sebagai respons terhadap pandangan publik bahwa Liverpool sudah kehabisan energi. Ia risih ketika publik gemar melihat sesuatu dan menyimpulkan pendapatnya tanpa melihat konteks yang lebih besar. Bagi Klopp, ia lebih menghargai sebuah proses yang diiringi dengan membangun kepercayaan.
Optimisme muncul ketika penyerang Liverpool, Mohamed Salah, sudah kembali menunjukkan ketajamannya saat mencetak dua gol ke gawang Manchester United pada laga Piala FA. Klopp yakin dua gol itu menjadi pertanda mereka sudah berada di jalan yang benar.
Mourinho pun masih percaya Liverpool masih mempunyai tenaga untuk mempertahankan gelar juara pada musim ini. ”Sulit bagi Liverpool untuk menjadi tim yang sulit dikalahkan seperti pada musim lalu. Namun, mereka masih bisa mempertahankan gelar juara,” kata Mourinho dikutip BBC.
Liverpool, kata Mourinho, melalui masa-masa sulit karena pada musim ini telah kehilangan banyak pemain akibat cedera, terutama bek tengah Virgil van Dijk. Masalah seperti ini merupakan masalah yang rumit, dan, bagi Mourinho, masalah ini bisa terselesaikan dengan sedikit keajaiban.
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengalami hal yang sama dan telah menciptakan sendiri ”keajaiban” itu. Ia kehilangan para pemain kuncinya, seperti Sergio Aguero, dan kini Kevin De Bruyne, tetapi mampu memunculkan pemain lain yang tidak kalah mematikan.
Pada laga lainnya, Rabu kemarin, City melibas West Bromwich Albion, 5-0, tanpa Aguero dan De Bruyne. Sebagai gantinya, ada sosok Ilkay Gundogan yang berhasil menyumbang dua gol untuk membawa City ke puncak klasemen sementara. (AFP/REUTERS)