Charlotte Hornets menunjukkan tiada hal yang mustahil. Sempat tertinggal 14 poin, mereka bangkit dan mengalahkan Orlando Magic. Gordon Hayward, ”forward” senilai Rp 1,6 triliun menjadi ”aktor” kebangkitan Hornets itu.
Oleh
korano nicolash lms
·3 menit baca
ORLANDO, SENIN — Gordon Hayward, forward senilai 120 juta dollar AS atau setara Rp 1,6 triliun, menjadi pahlawan kemenangan dramatis Charlotte Hornets, 107-104, atas tuan rumah Orlando Magic pada laga NBA, Senin (25/1/2021) pagi WIB. Lay-up mantan pemain Boston Celtics itu pada detik-detik akhir laga tersebut menghentikan empat kekalahan beruntun Hornets.
Pada laga di Amway Center, Orlando, itu, Hayward dan timnya membuktikan tiada hal yang mustahil. Sempat tertinggal 14 poin hingga awal kuarter keempat, Hornets lantas tampil kesetanan di 11 menit terakhir laga itu. Mereka melipatgandakan perolehan poin pada kuarter akhir itu.
Momen dramatis pun tercipta pada detik-detik akhir ketika kedudukan imbang 104-104, menyusul tepat sasarannya tembakan tiga poin shooting guard Magic, Terrence Ross. Waktu tersisa saat itu hanya 8,7 detik. Dalam situasi genting, Hayward memperlihatkan keahliannya bernilai triliunan rupiah.
Pemain 30 tahun asal Indiana itu mengecoh penjaganya, Evan Fournier, dan ”terbang” ke arah keranjang lawan seraya melakukan lay-up ketika waktu tersisa hanya sekejap mata, 0,7 detik. Bola pun tepat sasaran. Tambahan satu poin dari tembakan bebas, menyusul pelanggaran Dwayne Bacon atas Haward, menggenapi epik comeback Hornets.
Mengakhiri rentetan buruk
Kemenangan dramatis itu mengakhiri rentetan hasil buruk Hornets yang tidak pernah bisa menang dalam empat laga sebelumnya. Hasil itu sekaligus mencegah Magic menyalip mereka di peringkat ke-11 Wilayah Timur NBA.
”Itulah yang bisa dilakukan pemain hebat sepertinya. Dia telah berada di situasi itu sebelumnya dan tahu apa yang akan dilakukan. Ini adalah skenario yang telah kami asah sepekan terakhir,” ujar Pelatih Charlotte Hornets James Borrego mengenai Hayward, pemain yang dikontrak timnya sejak akhir 2020.
Ketika Gordon (Hayward) tampil berapi-api, (pemain) yang lain pun ikut berapi-api pula. Ini adalah kemenangan yang ditentukan daya bangkit kami.
Kontribusi Hayward bukan hanya di detik-detik terakhir laga itu. Sepanjang pertandingan itu, ia menjadi pemain paling produktif, yaitu mengemas 39 poin, 9 rebound, dan satu asis. Dia bermain cukup efisien dengan catatan 15 tembakan dua angka sukses dari 25 percobaan. Selain itu, dari delapan kali percobaan tembakan tiga angka, ia lima kali sukses menyarangkan bola.
Namun, keberhasilan Hornets memukul balik Magic itu bukan semata-mata jerih payah Hayward. Pemain lainnya, yaitu Miles Bridges, juga berkontribusi besar. Meskipun tampil dari bangku cadangan, small forward itu mampu menyumbang 18 poin, mayoritas d kuarter keempat. Akurasi tembakannya sangat tinggi, yaitu 72 persen.
”Ketika Gordon (Hayward) tampil berapi-api, (pemain) yang lain pun ikut berapi-api pula. Ini adalah kemenangan yang ditentukan daya bangkit kami,” ujar Borrego.
Di kubu sebaliknya, kekalahan itu memperlihatkan kelemahan Magic tanpa forward andalannya, Aaron Gordon, yang mengalami sakit punggung dan pinggang. ”Jelas, kami harus tampil lebih konsisten seperti pada tiga kuarter awal dan tidak mengacaukan diri,” ujar Fournier, pemain Magic yang mencetak 21 poin dan 6 asis. (AP)