Ganda campuran dan tunggal Indonesia gagal total di Toyota Thailand Terbuka. Mereka perlu segera membenahi kelemahannya menjelang Final BWF World Tour yang digelar mulai Rabu mendatang.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BANGKOK, JUMAT - Menyusul nomor tunggal, seluruh ganda campuran Indonesia tersingkir dari turnamen bulu tangkis Toyota Thailand Terbuka. Mereka harus segera membenahi detail kelemahannya menjelang Final BWF World Tour yang digelar di Thailand, pekan depan.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, wakil terakhir ganda campuran Indonesia di Toyota Thailand Terbuka, tersingkir pada perempat final di Arena Impact, Bangkok, Thailand, Jumat (22/1/2021). Unggulan keenam itu dikalahkan pasangan Malaysia peringkat ke-25 dunia, Hoo Pang Ron/Cheah Yee See, 21-12, 19-21, 19-21.
Tiga pasangan ganda campuran Indonesia lainnya, yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso, telah lebih dulu tersingkir pada babak pertama dan kedua turnamen itu.
Ironisnya, kekalahan Hafiz/Gloria, kemarin, terjadi setelah mereka selalu unggul pada awal hingga menjelang skor terakhir pada gim kedua dan ketiga. Nova Widhianto, pelatih yang mendampingi skuad ganda campuran di Bangkok, menilai, Hafiz/Gloria tidak siap ketika lawannya bermain dengan taktik pukulan panjang sejak gim kedua. Mereka pun terbawa irama permainan lawan.
”Dalam situasi seperti itu, Hafiz/Gloria seharusnya bermain lebih berani saat servis atau menerima servis. Mereka seharusnya bisa mencuri poin dari pukulan-pukulan awal. Saat terjadi reli, pertahanan Malaysia sulit ditembus,” ujar Nova tentang penampilan kedua ganda campuran itu.
Banyak kesalahan
Diakui Gloria, penyebab utama kekalahannya adalah terlalu banyak membuat kesalahan. ”Kami sudah berusaha yang terbaik, tetapi masih banyak kesalahan. Masih banyak yang harus diperbaiki,” ujar Gloria dikutip laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Kelemahan di dalam pukulan-pukulan awal, seperti servis dan penerimaan servis, itulah yang harus segera dibenahi Hafiz/Gloria sebelum tampil pada Final BWF World Tour 2020 di tempat yang sama, 27-31 Januari mendatang. Kejuaraan rutin setiap akhir musim kompetisi itu semestinya digelar di China, Desember 2020 lalu.
Namun, akibat pandemi Covid-19, kejuaraan penutup tahun itu ditunda dan dibarengi rangkaian dua seri turnamen berkategori BWF Super 1000 di Thailand pada Januari ini. Toyota Thailand Terbuka dan Yonex Thailand Terbuka, yang digelar pekan lalu, menjadi ajang pengumpulan poin untuk lolos ke Final BWF World Tour.
Kami akan bermain sebaik mungkin melawan pasangan Korea Selatan. Kami tidak ingin kalah. Itu tekad kami.(Apriyani Rahayu)
Hafiz/Gloria akan didampingi Praveen/Melati pada kejuaraan yang diikuti delapan wakil terbaik dari setiap nomor itu. Hingga Jumat, pemain Indonesia lainnya yang lolos ke turnamen dengan hadiah total 1,5 juta dollar AS (sekitar Rp 21 miliar) itu adalah pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu; dan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Lalu, tunggal putra diwakili Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony dipastikan lolos ke Final BWF menyusul kekalahan rivalnya asal Hongkong, Lee Cheuk Yiu, dari Hans-Kristian Vittinghus (Denmark) pada laga perempat final Toyota Thailand Terbuka, kemarin malam. Perolehan poin Anthony tidak lagi bisa dikejar Lee.
Sementara itu, Greysia/Apriyani dan Hendra/Ahsan menjadi wakil Indonesia dengan penampilan paling konsisten di Bangkok. Pada Yonex Thailand Terbuka, pekan lalu, Greysia/Apriyani menjadi juara, sementara Hendra/Ahsan bertahan hingga perempat final.
Pada turnamen Toyota Thailand Terbuka, mereka menjadi wakil Indonesia tersisa di semifinal. Greysia/Apriyani menyingkirkan Alexandra Boje/Mette Poulsen (Denmark) 21-1, 21-17, kemarin. Adapun Hendra/Ahsan menang mudah atas pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, 21-14, 21-13.
Pada babak semifinal, Sabtu (23/1/2021) ini, Greysia/Apriyani akan berduel dengan Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan). Laga ini menjadi ulangan semifinal Yonex Thailand Terbuka, pekan lalu. Greysia/Apriyani menang 15-21, 21-15, 21-16, saat itu.
”Kami akan bermain sebaik mungkin melawan pasangan Korea Selatan. Kami tidak ingin kalah. Itu tekad kami,” ujar Apriyani yang bersama Greysia unggul rekor pertemuan, 5-1, atas Lee/Shin.
Sementara itu, Hendra/Ahsan akan menghadapi juara Yonex Thailand Terbuka, Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan), pada semifinal. Ahsan pun optimistis menatap laga ini.
Kondisi betis kirinya—yang terasa sakit saat bertemu pasangan Inggris lainnya, Marcus Ellis/Chris Langridge, pada babak pertama—mulai membaik. Cedera itu dirasakannya sejak perempat final Yonex Thailand Terbuka. Namun, saat melawan Lane/Vendy, kemarin, ia tidak lagi merasakan nyeri hebat. Ia bahkan kerap terlihat tersenyum, seolah menikmati pertandingan.
”Saya senang bisa lolos ke semifinal setelah pekan lalu kalah pada perempat final. Betis saya masih sedikit terasa sakit, tetapi membaik dibandingkan sebelumnya. Saya akan tetap berjuang untuk laga semifinal nanti,” ujar Ahsan.