Babak keempat Piala FA Inggris menjanjikan momen-momen magis dari tim kasta bawah, seperti Blackpool. Penghuni kasta ketiga yang berkali-kali menumbangkan tim raksasa itu antusias menyambut duel versus Brighton & Albion.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BRIGHTON, JUMAT - Piala FA Inggris selalu menjanjikan kejutan dari tim-tim kurcaci. Momen magis itu semakin bersemi di tengah virus inkonsistensi para tim kasta tertinggi, Liga Primer, musim ini. Kombinasi tradisi dan situasi unik itu membesarkan potensi lahirnya kisah-kisah “Cinderella”.
Hujan kisah dramatis di turnamen sepak bola tertua sejagat itu telah terjadi di babak ketiga. Tim kasta keenam, Chorley, sampai menyanyikan lagu Someone Like You milik penyanyi Inggris, Adele, di ruang ganti tim seusai melakukan hal nyaris mustahil, yaitu membekap tim kasta kedua, Derby County.
Di tengah kisah itu, dua klub Liga Primer, Leeds United dan West Bromwich Albion, ikut menjadi korban keganasan tim ”kurcaci”. Leeds dibungkam tim kasta keempat, Crawley Town; adapun WBA disingkirkan tim kasta ketiga, Blackpool.
Seusai menendang WBA lewat adu penalti, Blackpool masih belum puas. Mereka masih ingin melanjutkan kisah ”dongeng” pada babak keempat Piala FA, yaitu saat bertandang ke Falmer, Sabtu (23/1/2021) malam WIB, untuk menantang wakil Liga Primer Inggris, Brighton & Hove Albion.
”Di atas kertas, duel nanti akan menjadi laga yang bagus. Sayangnya, tidak ada pertandingan di atas kertas. Kami butuh penampilan yang sama, seperti ketika mengalahkan WBA,” tutur Manajer Blackpool Neil Critchley menyambut laga itu.
Meskipun harus bertandang, Critchley menilai timnya tidak akan dirugikan.
Baca juga :
Sangat antusias
Mereka sangat antusias karena bisa merasakan kembali rumput mewah khas stadion tim-tim divisi teratas. Kenyamanan itu tidak didapat di markas sederhana mereka, Stadion Bloomfield Road. Stadion berkapasitas sekitar 17.000 penonton itu membuat Blackpool gagal berlaga di liga, tengah pekan lalu, akibat tergenang air seusai hujan deras.
“Kami merasa sangat beruntung bisa bermain di stadion yang bagus. Banyak pemain merasa lebih bisa tampil maksimal pada kondisi itu. Ini kesempatan mereka menunjukkan kemampuan terbaik. Jika mampu, saya yakin kami bisa melaju,” pungkas Critchley yang pernah menangani tim U-23 Liverpool.
Bagi Blackpool, laga nanti sekaligus akan menghadirkan nostalgia sebagai tim yang pernah berkiprah di Liga Primer (2010-2011). Mereka akan membuktikan diri telah bangkit dari krisis yang mengakibatkan jatuh hingga kasta keempat.
Krisis besar Blackpool itu terjadi menjelang musim 2014-2015. Ketika itu, klub terpaksa melepas 17 pemain dari skuad utama, sebulan sebelum liga dimulai. Masalah itu membuat mereka terjun dari Divisi Championship atau kasta kedua di Inggris.
Tenaga penuh
Blackpool akan datang ke markas Brighton dengan tenaga penuh. Batalnya laga tengah pekan kemarin membuat mereka lebih punya waktu istirahat dan persiapan panjang.
Critchley juga membawa pemain baru, yaitu striker Ellis Simms (20). Pencetak gol terbanyak tim Everton U-23 itu dipinjamkan ke Blackpool hingga akhir musim. Dia kemungkinan akan berduet dengan Jerry Yates, penyerang yang mencetak satu gol ke gawang WBA.
Walaupun berbeda kasta, hasil laga ini sama sekali tidak bisa diprediksi. Kejutan selama ini menjadi tradisi di Piala FA.
Brighton tidak bisa menganggap remeh tim tamu. Pada putaran sebelumnya, mereka hampir saja tergelincir ketika ditantang tim kasta keempat, Newport County. Tim asuhan Graham Potter ini lolos dari eliminasi berkat menang adu penalti, seusai melewati 120 menit waktu normal dan babak tambahan.
Maka itu, Potter mewaspadai Blackpool. Laga nanti bisa menguji kapabiltias skuadnya. “Mereka jelas punya ide bermain dan dilatih dengan sangat baik. Kami punya rasa hormat besar kepada mereka,” kata Potter.
Tuan rumah akan tampil tanpa pemain veteran, seperti striker Danny Welbeck dan gelandang Adam Lallana; serta bek sayap muda berbakat, Tariq Lamptey. Ketiganya masih dalam pemulihan cedera.
Walaupun berbeda kasta, hasil laga ini sama sekali tidak bisa diprediksi. Kejutan selama ini menjadi tradisi di Piala FA. Selain itu, inkonsistensi tim-tim kasta teratas juga ikut mempengaruhi persaingan dan hasil akhir laga. Inkonsistensi itu berawal dari kondisi pandemi.
Sejumlah pemain mengalami masalah badai cedera karena jadwal yang padat. Laga tanpa penonton juga sedikit banyak memengaruhi motivasi pemain, terutama bagi tim tuan rumah.
Di putaran keempat, laga beda kelas juga akan dijalani tim kasta keempat, Cheltenham Town, melawan Manchester City, Minggu dini hari WIB, di Stadion Whaddon Road. Cheltenham, sebagai tuan rumah, menjadi ujian konsistensi bagi City yang sedang fokus ke persaingan Liga Primer. (AP/REUTERS)