Lewis Hamilton menikmati liburan di resor ski es meskipun kontraknya sebagai pebalap Mercedes berakhir. Kelanjutan karier balap juara dunia tujuh kali Formula 1 itu pun menjadi teka-teki yang kian dinanti ujungnya.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Lewis Hamilton menegaskan dirinya belum mencapai ujung kariernya dan masih ingin melanjutkan karier balapnya di Formula 1 untuk beberapa tahun lagi. Namun, perpanjangan kontrak dengan Mercedes yang awalnya diperkirakan akan diumumkan menjelang Natal lalu, tak kunjung tuntas. Bahkan, juara dunia tujuh kali F1 itu kini berstatus pengangguran karena kontraknya dengan Mercedes selesai pada akhir 2020.
Hamilton selalu menjawab dengan diplomatis jika ditanya terkait perpanjangan kontraknya dengan Mercedes. Dia terlihat sangat tenang meskipun menyimpan misteri. Kepala Tim Mercedes Toto Wolff juga selalu menegaskan bahwa penandatanganan kontrak dengan Hamilton hanya masalah waktu.
Kini, hanya Mercedes yang belum memastikan formasi lengkap pebalapnya untuk F1 musim 2021. Setelah memperpanjang kontrak Valtteri Bottas untuk setahun lagi, tim ”Panah Perak” masih menjalani negosiasi dengan Hamilton yang terkesan sangat alot. Di saat musim baru tinggal dua bulan lagi, status Hamilton mulai menjadi perbincangan hangat. Namun, misteri itu hanya bisa dijawab Hamilton dan Mercedes.
Saya berbicara dengan Lewis, kami berbicara dalam masa Natal. Dia bersiap. Dia tidak mengatakan kepada saya apakah dia akan menandatangani atau tidak menandatangani pembaruan (kontrak) dengan Mercedes.
Bahkan CEO Formula 1 Stefano Domenicali yang sempat berbincang dengan Hamilton saat Natal mengaku tidak tahu apakah Hamilton akan melanjutkan kariernya atau tidak. ”Saya berbicara dengan Lewis, kami berbicara dalam masa Natal. Dia bersiap. Dia tidak mengatakan kepada saya apakah dia akan menandatangani atau tidak menandatangani pembaruan (kontrak) dengan Mercedes,” ungkap CEO baru F1 menggantikan Chase Carey itu kepada Sky Italia.
Di saat banyak orang menantikan kepastian perpanjangan kontrak Hamilton di Mercedes, salah satu pebalap terbaik sepanjang masa itu sedang berlibur di pegunungan dan bermain ski es. Dia terlihat sangat santai dalam video pendek yang diunggah di akun Twitternya @LewisHamilton pada Selasa (19/1/2021). Dia tetap bersiap dengan melakukan latihan fisik supaya dalam kondisi terbaik saat tes pramusim di Bahrain pada 12-14 Maret.
”Halo dunia, saya berada di salah satu tempat favorit saya di dunia, berlatih setiap hari, menata pikiran dan tubuh saya dengan benar. Saya mendaki ke puncak pegunungan setiap pagi. Dua dari pendakian-pendakian itu saya melakukan ski lintas alam begitu mencapai puncak dengan ketinggian 3.400 meter, luar biasa sulit. Latihan di ketingian yang tepat!” tulis Hamilton yang jelas menyiapkan diri untuk balapan F1 musim 2021.
Domenicali pun meragukan Hamilton akan mengakhiri kariernya saat ini karena dia memiliki peluang besar mencetak rekor juara dunia delapan kali pada musim 2021. ”Dia memiliki peluang yang sangat besar, bukan hanya terkait olahraga, untuk menjadi yang terkuat di dunia. Dia juga memiliki kesempatan untuk terus memiliki peran yang melebihi dimensi olahraga dan dia akan bisa melakukan itu juga di masa mendatang,” ujarnya.
”Menjadi juara adalah satu hal, tetapi melakukan itu di dimensi lain adalah hal lain lagi. Jadi, saya yakin dan berharap, sebagai pihak yang berkepentingan, bahwa semuanya akan selesai dengan segera,” pungkas Domenicali dikutip Crash, Jumat (22/1/2021).
Tiga syarat
Teka-teki kontrak Hamilton itu juga sempat dikupas oleh media Inggris Express yang mengungkap potensi pengganjal perpanjangan kontrak pebalap berusia 35 tahun itu. Saat ini ada tiga potensi ganjalan yang membuat para petinggi Daimler, induk Mercedes, masih keberatan dengan permintaan Hamilton. Menurut Express, syarat pertama yang diajukan oleh Hamilton adalah gaji pokok 40 juta euro per musim, sekitar Rp 683,46 miliar dengan kurs 1 euro = Rp 17.086,72.
Syarat kedua adalah Hamilton menginginkan 10 persen dari hadiah uang yang diterima Mercedes jika tim ”Panah Perak” menjadi juara konstruktor untuk kedelapan kali beruntun pada 2021. Mercedes diyakini menerima 140 juta euro (Rp 2,39 triliun) pada 2020, yang berarti ada sekitar 14 juta euro (Rp 239 miliar) tambahan bonus untuk Hamilton jika syarat itu dipenuhi.
Syarat ketiga diyakini, Hamilton bukan hanya ingin mendapatkan model mobil terbaru AMG yang ada di pasaran pada masa mendatang secara cuma-cuma, tetapi dua juga ingin memainkan peran utama dalam grup yang melampaui peran seorang duta. Dia ingin secara aktif membantu memantapkan posisi Mercedes dalam dunia baru mobil listrik.
Namun, Mercedes berdasarkan analisis F1Insider seperti sedang bermain poker menggunakan sosok pebalap muda George Russell. Pebalap binaan Mercedes berusia 22 tahun itu, yang kini membalap untuk Williams, membuktikan dirinya sebagai pebalap yang sangat kompetitif saat menggantikan Hamilton pada balapan seri Shakir di Bahrain. Dia nyaris memenangi balapan jika tidak terjadi kekacauan pit stop di garasi Mercedes.
Mantan pebalap F1 Mark Webber pun pernah menilai, Russell menunjukkan bahwa pebalap yang berbakat bisa memenangi balapan dengan mobil Mercedes. ”Lewis tidak akan menyukai itu. Meskipun Lewis adalah yang terbaik di sana, Russell menunjukan bahwa para pebalap lain yang berbakat juga bisa menang dengan Mercedes. Khususnya karena mereka (gajinya) jauh lebih murah,” ujar mantan pebalap asal Australia itu.