Kylian Mbappe terbukti masih menjadi tumpuan lini serang Paris Saint-Germain saat mereka mengalahkan Montpellier, 4-0. Namun, Mbappe belum tentu bakal tetap bertahan di PSG.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
PARIS, SABTU — Penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, menjadi inspirasi timnya dengan mencetak dua gol dan menyumbang satu asis saat mereka melibas Montpellier, 4-0, pada ajang Liga Perancis, Sabtu (23/1/2021) dini hari WIB. Meski masih menjadi motor serangan PSG, Mbappe ragu menandatangani kontrak baru dan tengah menimbang opsi untuk pindah ke klub lain.
Kontrak Mbappe di PSG masih berlaku hingga 30 Juni 2022 atau akhir musim 2021-2022, tetapi PSG harus bergerak cepat untuk mempertahankan pemain berusia 22 tahun ini. Sejak bergabung dari AS Monako pada pertengahan 2017, Mbappe selalu memainkan peran vital di tim, salah satunya pada laga kontra Montpellier.
Mbappe memiliki kecepatan yang sulit diantisipasi lawan, termasuk kiper Montpellier, Jonas Omlin, yang pada laga itu diganjar kartu merah pada menit ke-19. Omlin berusaha menahan laju Mbappe yang berlari kencang ke arahnya. Namun, Omlin justru melakukan pelanggaran berbahaya yang menghasilkan tendangan bebas bagi PSG.
Bermain dengan 10 orang membuat Montpellier semakin rapuh di depan PSG yang mengerahkan kekuatan penuh di lini serang dengan memainkan Mbappe, Neymar, Mauro Icardi, dan Angel Di Maria. Mbappe membuka pesta gol itu pada menit ke-34 setelah mendapat umpan Di Maria.
Pada babak kedua, Mbappe memberikan asis kepada Neymar untuk mencetak gol kedua PSG pada menit ke-60. Selama dua menit berikutnya, PSG bisa menambah dua gol lagi melalui Icardi dan Mbappe. Dengan kemenangan ini, PSG berada di puncak klasemen sementara Liga Perancis dengan 45 poin. Lille berada di peringkat kedua dengan 42 poin.
Selalu berbahaya
Kehadiran Mbappe membuat serangan PSG selalu berbahaya. Inilah yang menjadi alasan utama PSG berusaha keras mempertahankannya lebih lama. Namun, Mbappe belum punya jawaban yang pasti.
”Saya dan klub masih berdiskusi untuk langkah tim ke depan. Saya harus berpikir (menentukan pilihan) karena jika saya menandatangani kontrak baru, itu berarti saya harus punya komitmen jangka panjang dengan PSG,” katanya.
Mbappe menjelaskan bahwa ia butuh waktu berpikir dan bukannya merasa tidak betah berada di PSG. ”Saya selalu merasa gembira berada di klub ini. Para pendukung dan klub selalu membantu saya dan itu saja sudah membuat saya bersyukur. Namun, saya harus memikirkan apa yang ingin saya lakukan dan di mana tempat yang tepat untuk saya dalam beberapa tahun mendatang. Ini menjadi bahan refleksi saya sekarang,” tambahnya.
Pemain seperti Mbappe sudah menjadi incaran banyak klub elite Eropa, termasuk Real Madrid. Begitu Mbappe tidak mau memperpanjang kontraknya, ia bakal menjadi target utama di bursa transfer pemain.
Periode ini menjadi semakin krusial bagi PSG karena mereka tidak hanya berusaha mempertahankan Mbappe, tetapi juga mempertahankan Neymar yang kontraknya juga akan berakhir pada akhir musim depan. Artinya, PSG berpeluang kehilangan dua bintang utamanya sekaligus jika tidak bergerak cepat. Namun, Presiden PSG Nasser al-Khelaifi, bulan lalu, masih merasa yakin jika kedua bintangnya itu bakal menandatangani kontrak baru.
Saya harus memikirkan apa yang ingin saya lakukan dan di mana tempat yang tepat untuk saya dalam beberapa tahun mendatang. (Kylian Mbappe)
Waktu untuk Pochettino
Upaya PSG untuk mempertahankan para bintangnya bisa menjadi kunci kesuksesan mereka pada masa mendatang. PSG kini sudah memiliki para pemain bintang dan pelatih baru yang cerdik seperti Mauricio Pochettino. Dengan bertahan, para pemain bintang PSG itu memberi lebih banyak waktu bagi Pochettino untuk beradaptasi.
Pochettino bahkan sulit untuk memaksimalkan waktu adaptasi karena dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama sepekan. Ia lega bisa mendampingi timnya saat menghadapi Montpellier.
”Saya merasa sehat dan gembira berada di sini. Pada laga ini, kami memilih kombinasi pemain seperti ini (Mbappe, Neymar, Di Maria, dan Icardi). Kami akan melihat bagaimana ke depan jika kombinasi ini dipertahankan,” katanya.
Dengan bergabung bersama PSG, Pochettino berpeluang mendapatkan trofi yang tidak pernah ia dapatkan selama melatih Tottenham Hotspur, klub yang ia tangani sebelumnya. Pelatih asal Argentina ini juga memikul beban berat PSG untuk menyabet trofi Liga Champions Eropa, trofi yang hampir ia dapatkan bersama Spurs pada musim 2018-2019. (AFP/REUTERS)