Keberhasilan meraih trofi Piala Super Italia membuat Juventus kian percaya diri untuk menatap tantangan lain terutama mempertahankan gelar juara Liga Italia. “Si Nyonya Besar” mulai menunjukkan kekuatan yang sebenarnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
REGGIO EMILIA, KAMIS - Trofi Piala Super Italia yang diraih Juventus usai mengalahkan Napoli, 2-0, Kamis (21/1/2021) pagi waktu Indonesia menjadi pijakan baru bagi “Si Nyonya Besar” untuk bangkit dan mempertahankan gelar juara Liga Italia musim ini. Kepercayaan diri tim mulai meningkat tajam.
Ajang Piala Super Italia ini mempertemukan dua tim yang menjuarai kompetisi domestik, Juventus sebagai juara Serie A dan Napoli sebagai juara Piala Italia musim lalu. Juventus merasa mendapat lawan yang tepat untuk mengukur kemampuan mereka yang sebenarnya.
Kemenangan atas Napoli semakin membuat Juventus kian percaya jika mereka masih punya kekuatan untuk tetap mendominasi Liga Italia pada musim ini. Hingga memasuki pekan ke-18 Liga Italia, Juventus baru bisa merasakan peringkat ketiga sebagai peringkat tertinggi di klasemen sementara.
Pelatih Juventus Andrea Pirlo masih berusaha menemukan formula yang tepat untuk menjaga dominasi tim di Serie A. Namun, perlahan Pirlo sudah bisa memaksimalkan skuadnya dan meraih hasil terbaik pada laga-laga penting, salah satunya bisa mengalahkan AC Milan, 3-1. Menumbangkan Milan di Serie A dan lantas mengalahkan Napoli di laga Piala Super Italia sudah cukup untuk membuat Juventus percaya diri.
Milan dan Inter Milan sangatlah kuat, tetapi masih ada banyak waktu. Kami masih bisa meraih scudetto (menjuarai Serie A). Ini bakal menjadi pertarungan yang sengit tetapi kami masih melihat peluang.
“Milan dan Inter Milan sangatlah kuat, tetapi masih ada banyak waktu. Kami masih bisa meraih scudetto (menjuarai Serie A). Ini bakal menjadi pertarungan yang sengit tetapi kami masih melihat peluang,” ujar Ronaldo. Milan masih berada di puncak klasemen dengan 43 poin sedangkan Inter berada di peringkat kedua dengan 40 poin. Sementara Juventus masih berada di peringkat kelima dengan 33 poin.
Pertahanan solid
Laga kontra Napoli sudah membuktikan keseimbangan yang dimiliki Juventus saat ini. Si Nyonya Besar memiliki Ronaldo yang malam itu menyumbang satu gol dan mencatat total 760 gol sepanjang kariernya. Ia mencatat lima gol untuk Sporting Lisbon, 118 untuk Manchester United, 450 untuk Real Madrid, 85 untuk Juventus, dan 102 untuk Portugal.
Ronaldo masih mampu mengandalkan nalurinya yang sangat kuat untuk mencari posisi terbaik dan refleksnya yang cepat untuk menambah koleksi gol. Ronaldo mencetak gol ke gawang Napoli pada menit ke-64 ketika Juventus mendapat tendangan pojok. Ia berada di posisi yang tepat ketika bola itu sempat membentur pemain Napoli Tiemoue Bakayoko dan berbelok ke arahnya.
Juventus juga masih memiliki Juan Cuadrado yang malam itu tampil cemerlang dan memberikan asis kepada Alvaro Morata untuk mencetak gol kedua pada menit ke-90+5. Dengan adanya Dejan Kulusevski, Federico Chiesa, dan Federico Bernardeschi, Juventus tidak perlu khawatir kekurangan daya gebrak di lini serang.
Namun, pencapaian terpenting yang terjadi saat melawan Napoli adalah membaiknya pertahanan Juventus. Kemenangan atas Napoli ini terjadi setelah Juventus dikalahkan Inter Milan, 0-2, di ajang Liga Italia, sedangkan Napoli menantang Juventus setelah melibas Fiorentina, 6-0.
Keganasan Napoli mendadak sirna ketika mereka tampak kesulitan menembus pertahanan Juventus. Mereka juga frustrasi melihat penampilan cemerlang kiper Juventus Wojciech Szczesny yang mampu melakukan penyelamatan penting untuk menggagalkan sundulan Hirving Lozano dari jarak dekat. Beberapa media Italia lantas mengulas Szczesny sebagai pemain terbaik pada laga itu.
Napoli bahkan tidak bisa mencetak gol meski sudah mendapat tendangan penalti. Tendangan Lorenzo Insigne, pengambil tendangan penalti itu, melenceng. Insigne lantas menangis usai laga. “Insigne seharusnya tidak boleh merasa bersalah. Siapapun bisa gagal saat menendang penalti. Sayalah yang paling bertanggungjawab atas kekalahan ini,” kata pelatih Napoli Gennaro Gattuso dikutip Football-Italia.
Trofi perdana
Faktor lain yang menambah kepercayaan diri Juventus adalah kegembiraan sang pelatih Andrea Pirlo yang berhasil mengangkat trofi perdana sebagai pelatih. “Meraih trofi sebagai pelatih sungguh menggembirakan. Lebih indah dibandingkan ketika saya mengangkat trofi saat masih menjadi pemain,” kata Pirlo yang pernah merebut tiga trofi Piala Super Italia sebagai pemain saat tampil untuk Juventus dan AC Milan.
Trofi perdana ini menjadi pertanda bahwa Pirlo telah lebih siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Pirlo sudah berhasil menemukan cara untuk memaksimalkan potensi para pemainnya dan kini para pemainnya sudah berambisi mencatat rekor yang sulit dipecahkan tim-tim lain, yaitu menjuarai Serie A selama satu dekade secara beruntun.
Kemenangan atas Napoli ini menjadi awal dari perjalanan Juventus berikutnya di paruh musim kedua Serie A. Tugas Pirlo jelas semakin berat. (AFP/REUTERS)