Barcelona mengalahkan Real Sociedad di babak semifinal Piala Super Spanyol. Marc-Andre Ter Stegen dan Riqui Puig menjadi sosok penting yang membawa Barca memenangi duel adu penalti.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
CORDOBA, KAMIS — Ketika Lionel Messi tidak bisa tampil akibat cedera, kiper Marc-Andre Ter Stegen tampil sebagai sosok krusial untuk mengantarkan Barcelona melaju ke partai final Piala Super Spanyol 2021. Stegen mampu mencatatkan rekor penyelamatan terbanyak di musim ini untuk mengagalkan kerja keras Real Sociedad di laga semifinal, Kamis (14/1/2021) dini hari WIB, di Stadion Nuevo Arcangel, Malaga.
Dalam laga melawan Sociedad, Ter Stegen mencatatkan delapan kali penyelamatan. Enam penyelamatan gemilang, termasuk menghalau sepakan gelandang Sociedad, Adnan Januzaj, di menit ke-118, memaksa Sociedad memainkan duel adu penalti. Setelah laga berjalan 120 menit, kedua tim bermain imbang 1-1.
Kemudian, Ter Stegen mampu menepis dua tendangan penalti penyerang Sociedad, yaitu Mikel Oyarzabal dan Jon Bautista. Kegemilangannya itu membantu Barca memenangi adu penalti dengan skor 3-2. Alhasil, Stegen dianugerahi predikat pemain terbaik di laga itu.
Berkat kemenangan dramatis itu, ”Blaugrana” melaju ke babak final Piala Super Spanyol untuk menunggu pemenang duel Real Madrid kontra Athletic Bilbao. Laga final akan dilangsungkan pada Senin (18/1/2021) dini hari WIB.
”Saya tidak belajar secara khusus untuk menghadapi adu penalti ini, saya sangat senang dengan keberhasilan kami lolos ke pertandingan final. Kami pantas meraih kemenangan ini karena kami telah berusaha dengan keras selama pertandingan,” kata Ter Stegen kepada Movistar seusai laga.
Pelatih Barca Ronald Koeman mengatakan, kedua tim menampilkan permainan luar biasa untuk menghadirkan laga yang seru dan menghibur. Koeman pun merasa tegang dengan adu penalti yang menjadi penentu hasil akhir laga itu. Pasalnya, Barcelona telah lama tidak memainkan duel adu penalti di turnamen domestik. Terakhir kali Barca menjalani adu penalti terjadi pada babak final Piala Raja Spanyol musim 1997-1998. Kala itu, Barca berhasil mengalahkan Real Mallorca.
Dalam duel adu penalti, hasil sebuah tim tergantung dengan penampilan sang kiper. Yang terpenting akhirnya kami bisa berada di final.
”Dalam duel adu penalti, hasil sebuah tim tergantung dengan penampilan sang kiper. Yang terpenting akhirnya kami bisa berada di final,” ucap Koeman.
Selain Ter Stegen, kemenangan Barca ditentukan pula oleh ketenangan gelandang muda Riqui Puig yang menjadi penendang kelima. Tanpa kesulitan, Puig mampu meredam beban besar di pundaknya untuk menaklukkan kiper Sociedad, Alex Remiro.
Puig mengungkapkan, dirinya menawarkan diri kepada Koeman untuk menjadi penendang kelima. Ia pun memahami tekanan besar ada di dirinya untuk menentukan langkah Barca ke babak final.
”Ronald (Koeman) mengatakan bahwa dia hanya memiliki empat penendang sehingga saya yang pertama mengatakan akan menjadi penendang terakhir. Real (Sociedad) dan kami gagal mengeksekusi beberapa penalti sehingga saya harus berhasil mengeksekusi penalti itu dan saya menendang dengan kepercayaan diri,” tutur Puig, yang berusia 21 tahun itu.
Koeman pun mengakui itu. ”Puig mengatakan, ’Saya ingin menendang’, ia melakukannya dengan sempurna,” kata pelatih berkebangsaan Belanda itu.
Tanpa Messi
Barca bermain melawan Sociedad tanpa diperkuat sang kapten, Lionel Messi, yang mengalami masalah di hamstring-nya. Kondisi itu membuat pemain berjuluk ”La Pulga” itu tidak mengikuti latihan tim jelang laga itu, Rabu pagi waktu Spanyol.
Ketidakhadiran Messi menghilangkan efektivitas ”Blaugrana” dalam mencetak gol. Meskipun menguasai laga dengan 63 persen penguasaan bola serta menghasilkan 18 tembakan, Barca hanya mampu mencetak satu gol. Sebuah gol Barca dicetak oleh gelandang Frenkie De Jong melalui sepakan keras di menit ke-39.
”Saya belum bisa memastikan apakah Messi bisa bermain di partai puncak nanti. Kami harus mengamati terus kondisinya,” ucap Koeman.
Di babak kedua, Sociedad menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Oyarzabal di menit ke-51. Penalti diberikan wasit setelah De Jong menyentuh bola di kotak penalti pertahanan sendiri.
Menyakitkan
Sementara itu, Oyarzabal kecewa dengan kegagalan timnya memenangi pertandingan di babak semifinal. Menurut dia, Sociedad memiliki banyak peluang untuk mengakhiri pertandingan selama 120 menit.
”Gugur dalam duel adu penalti sangat menyakitkan, terutama dengan permainan luar biasa yang telah kami tampilkan. Tetapi, saya bangga dengan perjuangan tim ini,” kata Oyarzabal.
Presiden Sociedad Jokin Aperribay memberikan selamat kepada Barcelona sekaligus kepada seluruh pemain Sociedad yang telah menampilkan laga final yang menarik.
”Memang kami gagal menang, tetapi saya berterima kasih kepada seluruh pemain dan tim pelatih yang telah berjuang maksimal dengan seragam kebesaran Sociedad di laga ini. Kami tidak menganggap hasil laga ini sebuah kegagalan, sebab pertandingan ini akan menjadi modal penting untuk menjalani laga penting lainnya di musim ini,” kata Aperribay, dilansir Marca. (REUTERS)