Manchester United terus memperlihatkan kekuatan mereka yang sesungguhnya setelah bisa mencapai puncak klasemen sementara Liga Inggris. Tugas selanjutnya adalah mempertahankan posisi puncak dengan menumbangkan Liverpool.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BURNLEY, RABU — Manchester United mencapai puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan 36 poin setelah mengalahkan Burnley, 1-0, Rabu (13/1/2021) dini hari WIB. Perhatian ”Setan Merah” kini tertuju ke Stadion Anfield, arena tempat mereka diuji juara bertahan Liverpool, Minggu (17/1).
Kemenangan atas Burnley dan keberhasilan mencapai puncak klasemen pada pekan ke-17, pertama kalinya sejak musim 2012-2013, baru langkah pertama MU untuk bicara perebutan gelar juara musim ini. Apabila mereka kalah di Anfield, Liverpool akan mengumpulkan 36 poin dan kembali merebut posisi teratas karena unggul jumlah selisih gol.
Wajar ketika laga kontra Burnley itu usai, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer ataupun para pemainnya hanya berpikir soal laga berikut melawan Liverpool. ”Kami akan mengunjungi tim juara, kami tahu itu. Mereka (Liverpool) telah menjalani 3,5 musim yang sulit dipercaya. Laga nanti (di Anfield) akan berat, tetapi kami sudah siap,” kata Solskjaer.
Laga krusial di Anfield itu berlangsung pada saat yang tepat ketika MU sedang dalam kondisi terbaiknya musim ini. Solskjaer menyebut para pemainnya telah banyak berkembang dan sangat haus kemenangan. Liverpool akan memberi ujian sesungguhnya untuk membuktikan konsistensi para pemain MU.
Sejak dikalahkan Arsenal, 0-1, pada awal November 2020, MU menjelma menjadi tim yang tidak terkalahkan dalam 11 laga Liga Inggris dengan meraih 9 kemenangan dan dua hasil imbang. Manchester City dan Leicester City merupakan dua tim yang mampu menahan imbang Setan Merah dalam 11 laga tersebut.
Tim peringkat ke-16 seperti Burnley merasakan wujud transformasi Setan Merah ini hingga bertekuk lutut. Burnley tak mampu membuat tembakan yang mengarah ke gawang MU. Mereka menghadapi lawan yang memiliki pola pertahanan yang lebih rapat dan serangan yang lebih terorganisasi.
Solskjaer pada laga ini menurunkan komposisi skuad terbaiknya. Paul Pogba dan Nemanja Matic mengisi lini tengah. Berkat keduanya, Burnley kesulitan untuk memainkan bola lebih lama. Bruno Fernandes dan Marcus Rashford menjadi motor serangan MU yang berperan besar menciptakan sejumlah peluang gol.
Gawang Burnley akhirnya bobol ketika Rashford yang bergerak di sisi kanan memberikan umpan kepada Pogba pada menit ke-71. Pogba menyambut umpan itu dengan tendangan voli yang sempat mengenai bek Burnley sebelum menjadi gol.
Setelah mencetak gol kemenangan itu, Pogba percaya diri MU sudah bisa mengatasi perlawanan Liverpool. ”Laga ini (kontra Liverpool) akan jadi laga yang indah. Kami sekarang harus tenang karena laga nanti jadi sebuah momen yang besar. Kita akan lihat apa yang akan terjadi,” ujar Pogba.
Roda nasib MU
Kemenangan MU atas Burnley ini sekaligus menggambarkan roda nasib MU yang berputar kencang sejak musim lalu. Desember lalu, Solskjaer masih memikul beban berat, bahkan dirumorkan akan dipecat setelah MU tersingkir dari ajang Liga Champions.
Kurang dari dua bulan kemudian, Solskjaer mencatat sejarah baru dengan mengembalikan MU menjadi tim di puncak klasemen Liga Inggris pada pertengahan musim, seperti yang dilakukan pendahulunya, Alex Ferguson, delapan tahun silam. Sejak ditunjuk MU menjadi manajer, Desember 2018, Solskjaer kerap menjadi sosok yang hari ini dibenci dan esok dielu-elukan, atau sebaliknya.
Kami akan mengunjungi tim juara, kami tahu itu. Mereka telah menjalani 3,5 musim yang sulit dipercaya. Laga nanti akan berat, tetapi kami sudah siap.
Contoh lainnya adalah Pogba, yang beberapa pekan lalu dikabarkan tidak bahagia berada di MU, kini bisa tertawa lebar dan menari-nari setelah mencetak gol ke gawang Burnley. ”Saya selalu gembira jika menang. Saya senang kami tampil bagus dan berada di puncak klasemen, tetapi jalan masih panjang dan masih banyak laga besar untuk dihadapi,” ujar gelandang asal Perancis ini.
Pernyataan Pogba ini menjadi sinyal bahwa ia masih ingin bertahan di MU. Solskjaer pun juga sampai saat ini tidak bisa membayangkan jika kehilangan Pogba. ”Saya selalu mengatakan Pogba adalah pemain yang penting bagi kami. Kita sedang melihat Pogba dalam penampilan terbaiknya. Dia selalu berkembang pada setiap laga,” ujar Solskjaer.
Laga MU kontra Liverpool akan kembali menentukan posisi Solskjaer dan para pemainnya dalam roda nasib itu. Setidaknya mereka harus menyadari satu hal bahwa tim papan bawah seperti Burnley mampu membuat MU ”berkeringat” dan baru bisa mencetak gol tunggal pada menit ke-71.
”Kami puas karena bisa memberi perlawanan sengit saat melawan tim kuat,” ujar Manajer Burnley Sean Dyche. Di Anfield, MU akan kembali bertandang ke markas lawan, tetapi menghadapi lawan yang jauh lebih kuat daripada Burnley. (AP/AFP/REUTERS)