Setelah konsisten meraih kemenangan di tiga laga terakhir, Barcelona mulai nyaman berada di posisi tiga besar. Lionel Messi dan Antoine Griezmann membuktikan diri sebagai duo penyerang yang dibutuhkan Barca.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
GRANADA, MINGGU — Barcelona secara bertahap mulai mengusik posisi Atletico Madrid dan Real Madrid di posisi teratas Liga Spanyol edisi 2020-2021. Kemenangan 4-0 atas Granada mendekatkan Barca dengan rival abadi, Real, yang berada di peringkat kedua.
Berkat kemenangan keempat beruntun di laga tandang, Lionel Messi dan kawan-kawan hanya terpaut tiga poin dari Real. Setelah menjalani laga ke-18, Minggu (10/1/2021) dini hari WIB, ”Blaugrana” mengumpulkan 34 poin di posisi ketiga, sedangkan Real 37 poin.
Tiga poin dari Stadion Los Carmenes, markas Granada, juga memangkas jarak poin Barca dengan Atletico menjadi empat poin. Namun, Atletico masih berpeluang meraih sembilan poin di tiga laga tunda, termasuk melawan Athletic Bilbao yang sedianya berlangsung Sabtu (9/1/2021) malam, tetapi ditunda akibat badai salju di Madrid.
Karena itu, Pelatih Barca Ronald Koeman tak mau terlalu muluk mengejar posisi teratas dalam waktu dekat. Target terdekat skuadnya adalah menggeser posisi Real lebih dulu.
”Berjuang hingga akhir adalah mentalitas yang harus dimiliki seluruh pemain Barca karena musim ini akan sangat rumit. Kami lebih tenang dan lebih berkonsentrasi menang di setiap kemenangan,” ucap Koeman pada Mundo Deportivo.
Barca tampil dominan daripada Granada dengan 73 persen penguasaan bola. Laga melawan Granada menjadi laga keempat Barca di liga musim ini dengan mencatatkan lebih dari 800 operan, atau tepatnya 810 operan selama 90 menit.
Efektif
Meskipun mampu mengoleksi jumlah operan yang amat tinggi, Koeman lebih memuji efektivitas dua penyerang utamanya, yaitu Messi dan Antoine Griezmann. Keduanya masing-masing mencetak dua gol dari dua peluang tendangan ke gawang yang dimiliki.
Griezmann membuka keran gol Barca lewat sepakan kaki kiri menit ke-12. Messi lalu mencetak dua gol, yang pertama lewat tendangan melengkung dari luar kotak penalti di menit ke-35.
Gol ketiga Barca dicetak pemain bernomor punggung 10 itu jelang jeda melalui tendangan bebas. Gol itu mengakhiri paceklik gol Messi dari tembakan bebas setelah gagal menghasilkan gol di 71 percobaan sebelumnya. Bagi Messi, ini adalah gol ke-48 bagi Barca melalui tendangan bebas.
Pesta gol Barca ditutup dengan gol Griezmann di menit ke-63. ”Efektivitas gol itu menunjukkan, tim ini telah berkembang sangat pesat beberapa bulan terakhir. Meraih sembilan poin di tiga laga beruntun menghadirkan kepercayaan diri di dalam skuad,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Kami lebih tenang dan lebih berkonsentrasi menang di setiap kemenangan.
Bagi Griezmann, sepasang gol itu menjadikannya pencetak gol kedua terbanyak Barca di liga edisi 2020-2021. Pemain timnas Perancis itu telah mengoleksi 5 gol, di belakang Messi yang mencetak 11 gol. Selain itu, dua gol dalam satu pertandingan juga menjadi catatan kedua Griezmann sejak membela Barca musim lalu. Sebelumnya, ia mencetak dua gol ketika Barca mengalahkan Real Betis, 25 Agustus 2019.
”Kami membutuhkan tiga poin ini demi mempertahankan penampilan baik di awal tahun. Saya berharap pula bisa melanjutkan performa ini,” kata Griezmann kepada Movistar.
Bagi Granada, tumbang 0-4 dari Barca menjadi kekalahan kandang terburuk di era Pelatih Diego Martinez yang dimulai pada musim 2018-2019. Meskipun kalah, Granada sebenarnya menghasilkan jumlah tembakan ke gawang yang seimbang dengan Barca, yakni empat kali.
”Ini kekalahan yang tidak adil. Kami memulai laga dengan beberapa peluang, tetapi ketika lawan bermain lebih efektif, seluruh peluang yang kami ciptakan tak ada gunanya,” kata Martinez. Meskipun kalah, Granada masih bertahan di posisi ketujuh dengan 24 poin dari 17 pertandingan.
Membeku
Membesarnya optimisme Barca untuk perlahan menduduki posisi kedua tidak lepas dari hasil imbang Real melawan Osasuna, 0-0. Pada laga di Stadion El Sadar itu, penampilan Real terlihat kaku karena bermain di lapangan bersalju sehingga hanya mampu menciptakan satu tembakan ke gawang.
Alhasil, sejak Desember lalu, Real dua kali gagal meraih poin penuh setelah ditahan imbang oleh dua tim yang menghuni zona degradasi. Sebelum melawan Osasuna, Los Blancos juga harus puas bermain seri 1-1 saat menghadapi Elche, 31 Desember.
Kegagalan membawa pulang tiga poin dari Osasuna membuat Zinedine Zidane, Pelatih Real, murka. Menurut Zidane, penampilan buruk pemain disebabkan hujan salju yang menyelimuti stadion selama pertandingan berlangsung.
”Ini bukan pertandingan sepak bola. Laga melawan Osasuna seharusnya ditunda,” kata Zidane, dilansir laman klub.
Adapun gelandang Real, Toni Kroos, menilai, kondisi lapangan tidak seharusnya menjadi alasan bagi hasil buruk timnya. Menurut dia, Real terlalu mudah kehilangan bola di lapangan tengah. Hal itu menyulitkan Los Blancos untuk mengkreasikan lebih banyak peluang ke gawang Osasuna.
”Kami tidak senang dengan hasil imbang ini karena kami tiba dengan misi menduduki peringkat pertama. Hasil imbang ini membuyarkan ambisi kami untuk menggeser Atletico,” ujar Kroos, seperti dikutip Marca. (REUTERS)