Bungkam Leeds, Crawley Hidupkan Tradisi "Pembunuh Raksasa"
Tim kasta rendah Inggris, Crowley Town, menaklukkan tim divisi teratas, Leeds, 3-0, di putaran ketiga Piala FA, Minggu malam. Hasil laga ini kembali menegaskan, tidak ada hal yang mustahil di Piala FA.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
CRAWLEY, MINGGU – Tradisi Piala FA yang sering menghadirkan kejutan magis, bak kisah David dan Goliath, kembali hidup musim ini. Pada babak ketiga kompetisi sepak bola tertua itu, tim antah-berantah dari kasta keempat Inggris, Crawley Town, sukses menumbangkan tim Liga Primer, Leeds United.
Tak tanggung-tanggung, tim asal Liga Dua tersebut menang telak tiga gol tanpa balas atas sang tamu, Minggu (10/1/2021) malam WIB, di Stadion The People’s Pension. Crawley, untuk ketiga kalinya sepanjang sejarah 125 tahun klub, berhasil lolos ke putaran keempat.
Kejutan besar ini pun menghadirkan sejarah baru. Sepanjang sejarah, baru dua tim dari kasta keempat yang bisa menaklukkan tim divisi tertinggi dengan selisih tiga gol atau lebih di Piala FA. Crawley menjadi yang pertama melakukan itu, setelah Aldershot mengalahkan Oxford United, 3-0, pada Januari 1987 silam.
“Seisi klub membuat semua orang bangga hari ini. Kami tidak takut kehadiran tim mana pun dari Liga Primer di sini (kandang). Kami (di putaran berikutnya) akan membuat tempat ini seperti benteng,” kata striker pencetak satu gol sekaligus pemain terbaik dalam laga ini, Ashley Nadesan.
Tiga gol kemenangan Crawley datang beruntun, bagaikan hujan deras, di babak kedua. Nick Tsaroulla, gelandang tuan rumah yang baru memainkan tujuh laga senior, membuka keunggulan seusai melewati tiga pemain bertahan Leeds. Aksi individu itu diakhiri dengan tendangan keras ke gawang tim tamu.
Pesta gol
Tiga menit berselang, tendangan keras Nadesan sukses menggandakan keunggulan Crawley. Kiper Leeds, Kiko Casilla, dipaksa menepis bola ke dalam gawangnya sendiri. Bek Jordan Tunnicliffe lantas menutup pesta gol Crawley dengan memanfaatkan kemelut depan gawang.
“Saya sudah mengatakan berkali-kali sebelum ini, kami tidak akan menyerah begitu saja. Hari ini, semua tentang para pemain. Kami memberikan ide dan mereka berhasil mengeksekusi itu dengan kerja keras. Kami seperti punya 11 pemain bintang dalam tim,” ucap Manajer Crawley John Yems.
Yems berkata, para pemainnya sudah membuktikan tidak ada yang mustahil dalam sepak bola, terutama di Piala FA, kompetisi yang sering menghadirkan kejutan dari tim kasta bawah. “Sekarang, kami tinggal menunggu siapa yang akan dihadapi di putaran selanjutnya, sambil menikmati momen ini,” pungkasnya.
Menyadari kalah jauh dari sisi kualitas, skuad Crawley bermain mengandalkan fisik sejak awal laga. Permainan keras itu ternyata efektif memperkecil jarak kualitas tim beda kasta tersebut.
Pada laga ini, Leeds tidak turun dengan kekuatan terbaiknya. Manajer Marcelo Bielsa mengistirahatkan tujuh pemain inti tim. Hanya beberapa pemain utama yang turun, seperti gelandang berbakat asal Inggris Kalvin Phillips.
Pergantian tersebut berpengaruh pada kualitas tim. Leeds, seperti biasa, tetap bermain terbuka dan menyerang. Namun, penguasaan bola sampai 71 persen sang tamu tidak diikuti dengan efektivitas di depan gawang.
Tadi, Crawley bermain seperti sedang mempertaruhkan hidupnya. Selamat untuk mereka. Saya masih tidak percaya kami kalah 0-3.
Jermaine Beckford, pengamat BBC, mengatakan, permainan tim tamu tidak bertaring. “Mereka tidak bisa membuat hal berbahaya di sepertiga akhir. Kita tidak melihat Leeds yang seperti biasa, hari ini,” jelas mantan pemain Leeds tersebut.
Efektivitas permainan menghibur ala Bielsa pun kembali dipertanyakan. Gaya bermain ini sering menghasilkan hujan gol, tetapi juga sering berujung malapetaka bagi tim. Hasil buruk terjadi hari ini, termasuk dalam beberapa pekan terakhir di Liga Inggris.
“Saya tidak bisa menemukan kata yang tepat saat ini. Kami sangat kecewa dengan hasilnya. Tadi, Crawley bermain seperti sedang mempertaruhkan hidupnya. Selamat untuk mereka. Saya masih tidak percaya kami kalah 0-3,” sebut gelandang Leeds Ezgjan Alioski.
Selebritas bermain
Selain hasil akhir, laga ini juga menghadirkan kejutan unik. Di injury time, manajer Crawley memberikan kesempatan bermain kepada selebritas acara reality show Mark Wright. Laga ini merupakan debut bagi Wright yang bergabung tanpa bayaran dengan klub itu sejak Desember lalu.
Kisah dongeng juga terjadi sehari sebelum kejutan Crawley melawan Leeds. Tim kasta keenam, Chorley, sukses menaklukkan tim divisi kedua asuhan Wayne Rooney, Derby County. Kemenangan itu membuat Chorley, untuk pertama kali dalam sejarah 138 tahun, lolos ke putaran keempat Piala FA. (AP/REUTERS)