Klub IBL memilih tidak membubarkan skuad setelah musim baru IBL batal digelar lagi. Mereka fokus menatap kompetisi yang direncanakan dijadwalkan ulang pada Maret mendatang.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun Liga Bola Basket Indonesia atau IBL musim 2021 batal digelar pada 15 Januari nanti, klub-klub memilih tidak membubarkan skuad. Mereka tetap berlatih karena optimistis kompetisi bisa segera dimulai lagi dalam waktu dekat.
Pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldi mengatakan, latihan tim tetap berlangsung seperti biasa. Hanya saja, dia akan mengatur ulang program latihan dengan menyesuaikan waktu penyelenggaraan selanjutnya.
”Anak-anak tetap (bertahan) di mes, tidak ada libur. Latihan tetap jalan. Jadi, kami terus persiapan karena direncanakan liga mulai lagi Maret nanti,” kata Meldi saat dihubungi pada Minggu (10/1/2021) dari Jakarta.
Berdasarkan rapat bersama klub-klub peserta, pada Jumat kemarin, IBL menjadwalkan ulang kompetisi pada Maret 2021. Namun, jadwal tersebut belum dapat dipastikan. Pihak liga masih harus berkoordinasi ulang dengan pemerintah.
Kecewa sekaligus untung
Bagi Meldi, penundaan ini mengecewakan sekaligus sedikit menguntungkan. Dengan batalnya penyelenggaraan pada 15 Januari, di Jakarta, timnya punya waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri.
Persiapan Satya Wacana sangat terbatas jelang musim baru. Akibat berlatih di Salatiga, Jawa Tengah, mereka kekurangan lawan untuk laga persahabatan. Sejauh ini, mereka baru menjajaki latihan tanding sebanyak empat kali, berbeda jauh dibanding tim-tim di Jakarta yang rata-rata sudah melakoni 10 laga uji coba.
Komitmen serupa disampaikan oleh klub raksasa, Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Meskipun belum ada kepastian, tim yang dilatih Ocky Tamtelahitu tersebut akan tetap berlatih intens untuk menjaga kebugaran jelang rencana musim baru, dua bulan lagi.
Manajer Umum Pelita Jaya Fictor Roring menjelaskan, tim punya tugas berat saat ini. Selain harus mengatur ulang program latihan, para pelatih juga perlu memotivasi pemain.
”Pemain, kan, pasti kena mentalnya. Mereka, beberapa hari terakhir ini, sudah sangat ingin bermain lagi, apalagi ini sudah penundaan kesekian kali. Tentunya ini yang akan jadi fokus kita ke depan,” ucap ikon basket nasional tersebut.
Sebagai pemain, saya hanya mempersiapkan yang terbaik, kapan pun mainnya nanti.
Adapun keputusan pembatalan kompetisi pada 15 Januari diumumkan pada Sabtu siang. Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, lewat konferensi pers virtual, menjelaskan, kompetisi belum bisa digelar karena pengetatan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemerintah pusat meminta IBL menunda kegiatan sampai kondisi lebih aman.
Pembatalan kedua kalinya
Pembatalan ini merupakan kedua kalinya bagi IBL di masa pandemi. Pembatalan pertama terjadi pada Oktober lalu ketika liga merencanakan kelanjutan musim 2020. Rencana itu gagal karena tidak mendapatkan izin keramaian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia jelang hari pelaksanaan.
Pemain baru West Bandits Solo, Cassiopeia Manuputty, mengatakan, sudah sangat ingin kembali berkompetisi. Namun, dia tidak memungkiri kondisi saat ini memang sulit bagi pemerintah dan IBL untuk tetap berkompetisi. ”Sebagai pemain, saya hanya mempersiapkan yang terbaik, kapan pun mainnya nanti,” ujarnya.
Pihak IBL sendiri telah meminta kepada klub agar tidak membubarkan timnya. ”Kalau dibubarkan, nanti mengulang lagi (persiapan tim) lebih sulit. Harapannya, kan, bisa diselenggarakan lagi dalam waktu dekat,” ucap Junas.
Awalnya, musim baru direncanakan dengan konsep ”gelembung” di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, yang terbagi dalam dua fase waktu. Fase pertama berlangsung pada 15 Januari-7 Februari. Setelah jeda, klub baru akan berkumpul lagi pada fase kedua, 2-22 Maret.
Akibat pembatalan, IBL berencana menjadikan fase kedua, pada Maret, sebagai titik awal mulainya kompetisi. Namun, jadwal masih bisa maju dan mundur, tergantung hasil kesepakatan pihak liga dengan pemangku kepentingan.
Dengan kata lain, IBL dipastikan akan vakum selama satu tahun. Adapun kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, ketika liga masih memainkan seri reguler.