Andrea Dovizioso akhirnya menguak alasan dirinya meninggalkan Ducati pada akhir musim MotoGP 2020. Dia mengaku tidak pernah menerima tawaran kontrak baru menyusul keretakan hubungan dengan Gigi Dall’Igna sejak 2017.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
MILAN, SABTU — Kepergiaan Andrea Dovizioso dari tim Ducati MotoGP yang diumumkan pada Agustus lalu kini semakin jelas penyebabnya. Pebalap Italia yang telah memacu Desmosedici selama enam musim itu mengaku tidak pernah mendapat tawaran perpanjangan kontrak. Dia meyakini, itu karena keretakan hubungan dirinya dengan Manajer Umum Ducati Luigi ”Gigi” Dall’Igna sejak 2017 yang lantas memuncak pada 2019.
Dovizioso pun memutuskan untuk meninggalkan Ducati dan akan menjalani sabatikal pada 2021. Namun, pebalap yang akan berusia 35 tahun itu masih ingin kembali ke MotoGP musim depan.
Kepergiaan Dovi dari Ducati sempat diduga akibat tidak tercapainya kesepakatan penyesuaian gaji antara kedua belah pihak dalam negoisasi kontrak baru. Ducati juga sempat menyatakan bahwa mereka lebih ingin melanjutkan kontrak dalam durasi semusim dengan opsi perpanjangan.
Namun, Dovi, dalam wawancara dengan media Italia, La Gazetta dello Sport, menegaskan, semua kabar soal gaji itu palsu dan tawaran tidak pernah diajukan. Dia mengaku tidak memahami apa penyebab Ducati tidak menginginkan dirinya lagi, tetapi dia meyakini itu akibat keretakan hubungan dirinya dengan Gigi Dall’Igna.
”Bagaimana hubungan dengan Gigi? Nol,” ujar Dovizioso.
”Dalam beberapa tahun lalu, itu sekitar 30 persen. Kemudian, sejak Jorge Lorenzo datang pada 2017—dalam adu argumentasi dan saling berdebat—tim saya menjadi sedikit terisolasi,” lanjut Dovi.
”Kami tidak pernah lagi membicarakan pengembangan motor, tidak lagi menggelar pertemuan untuk mengembangkan itu. Gigi dan saya sudah tidak pernah berbicara dengan tenang sejak 2017,” ungkap Dovi dilansir Speedweek, Sabtu (9/1/2021).
Dovizioso akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan potensi menggantikan Marc Marquez jika pebalap Repsol Honda itu belum bisa tampil dalam sebagian besar musim 2021.
Peraih runner-up pada musim 2017-2019 itu juga meyakini bahwa keputusan tidak melanjutkan kerja sama Ducati dengan dirinya adalah suara bulat pabrikan Italia itu. Dia kembali mengklaim bahwa keputusan itu datang dari Dall’Igna.
”Keputusan tersebut hanya dari Gigi. Ada rapat di Ducati, tetapi itu salah karena semua keputusan diambil oleh dia. Itu seperti memilih (Jorge) Lorenzo (sebagai pebalap) pada 2017,” ujar Dovi.
”Pada awal 2016 ada kemungkinan merekrut (Marc) Marquez, tetapi Gigi telah memutuskan bahwa dia menginginkan Lorenzo,” lanjut Dovi.
Dovizioso menduga, keputusan Dall’Igna terkait dirinya muncul ketika mereka bertengkar selama rapat teknis pada MotoGP musim 2019 antara seri Jerman dan Austria.
”Gigi menyatakan memahami bahwa ini sudah berakhir sejak rapat 2019 antara Sachsenring dan Austria. Itu seharusnya menjadi pertemuan teknis. Kami memiliki pemikiran berbeda, ada perselisihan, dan kami menginginkan bertemu dengan semua insinyur,” ujar peraih runner-up MotoGP pada 2017-2019 itu.
”Itu awalnya pertemuan teknis, tetapi kemudian berakhir menjadi konfrontasi antara kami berdua. Gigi merasa diserang, dipukul. Saya berpikir pada saat itu dia telah menutup pintu, tetapi dia melakukan itu secara diam-diam dan apa yang dia katakan mengonfirmasi itu,” ujar Dovizioso.
Pengganti Marquez
Dovizioso kini akan menjalani sabatikal pada 2021. Namun, akhir-akhir ini dia sering dikaitkan dengan potensi menggantikan Marc Marquez jika pebalap Repsol Honda itu belum bisa tampil dalam sebagian besar musim 2021.
Marquez masih menjalani pemulihan cedera humerus atau tulang lengan atas bagian kanan, menyusul operasi ketiga pada akhir 2020. Proses pemulihan diperkirakan membutuhkan enam bulan sehingga Marquez berpotensi melewatkan enam seri awal MotoGP.
Namun, Dovizioso menolak mengeksplorasi potensi dirinya membela Repsol Honda meskipun dirinya masih ingin kembali balapan. ”Lihat dulu apa yang mereka tawarkan pada saya, jika mereka sungguh menginginkan,” kata Dovizioso.